Menghindari perbuatan ghibah (menggunjing) dan mengadu domba. Allah
Swt berfirman yang artinya,” Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian
yang lain.” (Al-Hujurat:12)
Ghibah merupakan sebuah tindakan mengunjingkan orang lain atas perbuatan
tercela yang dilakukannya. Ghibah sendiri merupakan hal buruk yang dapat
memberi banyak sekali dampak negatif bagi para pelakunya. Banyak sekali orang
yang terkadang tidak sadar ketika ia tengah melakukan ghibah dan terus menerus
melakukannya.
Hal ini dikarenakan perbuatan yang satu ini dianggap sebagai hal yang
biasa sehingga menjadi barang konsumsi sehari-hari. Maraknya perbuatan ghibah
juga didukung oleh program televisi yang banyak membicarakan aib dari tokoh
masyarakat seperti halnya selebritis dan tokoh lainnya yang terkenal. (baca
juga: ghibah dalam islam)
Tidak hanya itu, namun banyaknya media massa yang ada seperti internet
serta koran dan majalah juga mendukung penyebarluasan perbuatan ghibah. Ada
banyak sekali contoh perbuatan ghibah yang terjadi sehari-hari di sekitar kita
mulai dari:
Membicarakan keburukan-keburukan orang lain melalui ucapan
Membicarakan keburukan orang lain dengan gerakan tubuh
Membicarakan keburukan orang lain lewat media massa seperti koran,
internet ataupun majalah. Beragamnya jenis media online mmebuat seseorang dapat
mengekspresikan diri dengan mudah namun terkadang membuat seseorang berekspresi
secara berlebihan tanpa tahu batas-batasnya.
Membicarakan beragam keburukan orang lain lewat bahasa isyarat
Hal-hal diatas merupakan contoh ghibah yang banyak terjadi di
lingkungan kita sehari-hari yang terkadang dilakukan secara tidak sadar.
Ghibah merupakan sebuah perbuatan tercela dimana pelaku dapat membuat
persatuan dan kesatuan yang awalnya telah terbentuk hilang seketika. Bahkan
tidak jarang pula ada yang awalnya berteman lalu menjadi bermusuhan akibat
perbuatan ini. Bagi anda yang ingin menghindari ghibah, ada beberapa tips yang
dapat anda lakukan seperti di bawah ini:
Bergaul dengan orang yang baik
Tidak dapat dipungkiri lagi jika nyatanya pergaulan merupakan hal yang
dapat membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari kita. Ketika anda bergaul
dengan orang-orang dengan kelakuan baik, maka anda dengan sendirinya akan ikut
terpengaruh dan melakukan hal-hal yang baik pula.
Kebalikannya, ketika anda bergaul dengan orang yang berperilaku buruk,
maka hal ini juga akan memberntuk kepribadian anda juga. Jika anda ingin
menghindari perilaku ghibah tentu anda harus menghindari orang yang gemar
melakukan ghibah itu sendiri.
Dalam hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
tentang peran seorang teman :
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang
penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan
kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim
2628)
Saat anda berada di antara para pelaku ghibah anda akan terbawa
perkataan mereka dan mulai merespon setiap kata sehingga terbentuklah ghibah.
Jaga lidah anda
Berhati-hati dalam bicara merupakan sifat yang harus kita tanamkan
sejak kecil. Berhati-hati ketika ingin mengatakan sesuatu membantu anda dalam
menghindari ghibah. Ketika tahu apa yang akan dibicarakan merupakan hal yang
buruk, lebih baik tidak usah dikatakan.
Katakan saja yang baik-baik sehingga anda terhindar dari bahaya lisan.
Pepatah mengenai mulutmu adalah harimaumu merupakan sebuah pepatah yang benar
adanya. untuk itu, jaga dengan baik lisan anda supaya tidak
Dari Sahl bin Sa’ad ra., Rosululloh Muhammad saw bersabda:
“Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang
kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau
lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan
jaminan syurga untuknya.” (Muttafaq ‘alaih)
Intropeksi diri
Intropeksi diri merupakan hal yang cukup sulit dilakukan. Ada banyak
orang yang dapat memilah-milah kesalahan orang lain, ini benar dan yang itu
salah namun terkadang kesalahan sendiri tidak tampak olehnya. Intropeksi diri
merupakan hal yang baik terlebih untuk mencari kejelekan diri sendiri. Ketika
kita menemukan bahwa ternyata diri kita jauh lebih buruk dibandingkan orang
lain, maka akan menimbulkan rasa malu yang pastinya menghindarkan anda untuk
membicarakan keburukan yang lain.