Juz ke-25 dimulai dari surat Al Fussilat ayat ke-47.
QS:Az-Zuhruf ayat:33-37,
Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya.
Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya.
Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.
Kafir adalah manusia yg berpaling dari pengajaran Alloh yang sudah tersedia dalam bentuk kitab Al-Quran. Namun mahluk syeitan yg diciptakan untuk menggoda manusia, sehingga menjadi teman dalam kesesatan.
Kesesatan yg selalu ditawarkan syeitan akan melenakan penuh keindahan dan kenikmatan duniawi, bahkan mereka merasa mendapat petunjuk, padahal syeitan benar-benar menghalangi manusia dari jalan yg benar.
Manusia sering terkecoh, dengan berdoa memohon kemakmuran dan kecukupan hidup dan kesenangan di dunia, bila terjadi, merasa seolah doanya dikabulkan, bila malah mengalami kesulitan dan kekurangan harta dan kemewahan, merasa doanya tidak dikabulkan.
Padahal Alloh telah
mengatur dan menetapkan rizki pagi setiap mahluknya di dunia dengan akurat, dan
tidak akan tertukar, terlepas dari ybs berdoa memohonkan ataupun tidak rizki
tsb.
Sehingga sebenarnya kesempatan berdoa yg terbaik adalam memohon keselamatan akhirat, bukan urusan duniawi.
Sebaliknya banyak manusia tidak pernah berdoa, bahkan syirik maupun kafir, tetapi Alloh menetapkan mereka mendapat rizki yg banyak, kemewahan, dan kemakmuran dalam berbagai hal kehidupan, sampai-sampai mereka merasa selama ini jalan hidup mereka sudah benar, dan merasa Alloh sedang memberi kasih sayangnya pada mereka, padahal Alloh sedang memberi istidraj, yaitu memberi banyak ujian dalam bentuk kenikmatan duniawi.
Namun Alloh tidak membuat setiap kafir dan mereka yg tidak beriman selalu dapat kenikmatan duniawi, karena bisa membuat manusia menjadi kafir semuanya.
istidraj yg diberikan Alloh bisa berupa rumah yg memiliki loteng dari bahan perak sampai tangga-tangga yg dinaikinya pun terbuat dari perak, juga pintu-pintunya serta dipan-dipannya semuanya terbuat dari perak, artinya menggambarkan kemewahan yg tidak terhingga.
Baca Juga :
- Belajar dari Kehidupan dan Perilaku Sikap Orang Lain
- Berbuatlah Baik Terhadap Sesama
- Alfatihah Bacaan Shalat Paling Dahsyat dan Penting Dalam Sholat
Bisa juga berupa perhiasan yg terbuat semuanya dari emas, yaitu menggambarkan kemewahan dalam berhias dan berpakaian.
Tentunya jaman sekarang, bisa berupa perhiasan berlian, rumah mewah yg penuh dengan peralatan yg mewah dan moderen, kendaraan yg canggih dan mahal, kemajuan bisnis, penguasaan saham, kehebatan teknologi, dan kemajuan ilmu pengatahuan, dll.
Maka harus hati-hati dalam menilai sayangnya Alloh kepada manusia, tidak bisa diukur dengan keberhasilan kemakmuran yg diraih, kekayaan yg dimiliki, keberhasilan yg dicapai, jabatan yg tinggi, atau penghormatan manusia dengan berbagai bintang dam sertifikat, ijasah yg banyak, tetapi yg paling baik manusia di sisi Alloh tetap saja mereka yg paling bertakwa, yaitu manusia yang beriman dan melakukan kebajikan, sehingga menjadi rahmatan lil alaamiin.
Semoga mendapat pelajaran.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini | 27 November 2020