Juz-11 dari surat At-Taubah ayat:94 sampai Hud ayat:5.
QS:At-Taubah ayat:100-102,
Orang-orang yang terdahulu lagi
yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar.
Di antara orang-orang Arab Badwi
yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara
penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad)
tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka
akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang
besar.
Dan (ada pula) orang-orang lain
yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik
dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Muhajirin arti umumnya para imigran
adalah sebutan untuk para pengikut Nabi Muhammad yang hijrah meninggalkan
Mekkah, dalam rangka menjaga keimanan mereka dan menyelamatkan diri dari
penindasan penduduk Mekkah, yang menentang dakwah Islam pada saat itu.
Baca Juga ;
- Sifat Musyrikin Selalu Ingkar Janji
- Pilihan hanya #Surga dan #Neraka
- #Bertaqwa dan #Bertafakur, Jangan Fasik.
Anshar arti umumnya yg menolong
imigran adalah sebutan untuk suatu kaum yang menerima hijrah Nabi Muhammad dari
Makkah menuju Madinah yang dulunya bernama kota Yatsrib.
Diantara mereka Muhajirin, Anshar
dan para pengikut lainnya ada yg sudah masuk Islam yang disebut sebagai yg
pertama masuk Islam, maka Alloh akan memasukan mereka ke Surga, karena mereka
sudah ridlo kepada Alloh, sehingga Alloh pun Ridlo kepada mereka.
Sehingga bagi kaum Muhajirian,
Anshar dan para pengikutinya yg sudah masuk Islam di awal-awal sebenarnya sudah
mendapat kemenangan yg agung krn akan dimasukan Surga, bukan kemenangan dalam
hasil berperang secara fisik ataupun kemenangan yg terlihat di dunia.
Sebaliknya ada kaum Arab Badui dan penduduk Madinah yang Munafik, malah dianggap sudah sangat keterlaluan dalam kemunafikannya, tanpa bisa dilihat oleh mata manusia karena tipu muslihat seorang munafik sering tidak terasa oleh manusia lainnya, termasuk oleh nabi sekalipun.
Munafik adalah orang yang memiliki
sifat nifak, artinya menampakan yang baik dan menyembunyikan yang buruk. Dalam
peribahasa dikenal istilah ”bermuka dua” atau ”lain di mulut lain di
hati”. Sifat orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara berdusta, jika
berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat.
Munafik bisa dengan cara
mencampur-adukan antara yg baik dan buruk, sehingga tidak terlihat lagi
kandungan yg buruk yg terbawa pada yg baik.
Dalam jaman moderen ini, sangat
tipis bahwa munafik bisa dikerjakan oleh siapa saja, bukan hanya oleh yg
jelas-jleas kafir, akan tetapi yg beragama, bahkan yg muslim sekalipun banyak
yg tidak sadar telah berlaku munafik. Jadi bisa terjadi pada setiap kaum,
setiap golongan, atau setiap keturunan.
Sangat sulit dibedakan atau
dibuktikan mereka yg telah mengatasnamakan negara, jabatan, rakyat kemudian
malah mengambil keuntungan, yang menamakan menolong sebenarnya mencari
keuntungan, berbaik-baik agar mendapat simpati dan keuntungan, berdiam diri
pada kezaliman agar selamat, menutup mata kesalahan di kantor demi jabatannya
tidak dicopot, bahkan dengan sengaja menjerumuskan orang lain yg menghalangi
cara bisnis atau usahanya walau tidak halal.
Semoga kita diberi hati yg tajam
untuk mengenali sifat munafik dan menjauhinya. . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 15
Agustus 2020