masdagu.blogspot.com - |
Juz 16 dimulai dari surat Al-Kahfi ayat:75 sampai surat Al-Anbiyaa ayat:135.
QS: Maryam ayat 16-22,
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia
mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami
kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Baca Juga :
Alloh memfirmankan kepada nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada manusia tentang sejarah yang benar mengenai Siti Maryam bunda dari nabi Isa, yaitu satu-satunya manusia yang tidak pernah memiliki seorang ayah tapi punya ibu karena mukjizat Alloh, yaitu syareatnya tidak tumbuh dari bertemunya Sperma seorang laki-laki dan perempuan seperti biasanya, sehingga berkembang dalam masyarakat saat itu tuduhan keji kepada siti maryam, sampai harus mengungsi ke tempat jauh untuk menghindari pergunjingan manusia.
Malaikat mendatangi siti Maryam yang tidak diketahui oleh siapapun seolah ada tabir yang disiapkan Alloh, menjelma dalam bentuk tubuh manusia yang sempurna, sehingga bisa berdialog dengan siti Maryam seperti biasanya manusia berbicara.
Dalam kindisinya yang kedatangan tamu tidak diundang tentu siti Mariyam
terheran-heran, sehingga menguji siapakan yang datang dengan mengucapkan bahwa
siti Mariyam berlindung kepada Alloh maha pemurah, dan bertanya apakah tamunya
adalah sama dengan dirinya sebagai orang yang bertaqwa.
Halaman