masdagu.blogspot.com - |
Juz-24 dimulai dari Surat Az-Zumar ayat-32 sampai Surat Fussilat ayat-46.
QS:Al-Mu'min ayat:2-6,
Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui,
Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang
mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya
kepada-Nya-lah kembali (semua makhluk).
Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali
orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas
dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.
Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah
mereka telah mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar
terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan)
yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu; karena itu Aku
azab mereka. Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?
Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan azab Tuhanmu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka.
Al-Quran adalah membawa Ketauhidan dengan benar, yaitu hanya mengakui
Alloh Tuhan yang Esa, serta mengajak untuk beragama dengan petunjuk dari Alloh,
yaitu Islam.
Alloh yang memberi Al-Quran kepada manusia sebagai petunjuk ke jalan yang benar dan peringatan untuk tidak melanggar yang dilarang, Alloh yang maha perkasa dan maha mengetahui segala hal ciptaanNya.
Alloh juga sangat tegas dan keras hukumannya bagi mereka yang ingkar,
namun Alloh sangat terbuka untuk menerima mereka yang berdoa, yang memohon
ampunan dosa, dam bertobat.
Alloh memberi karunia kepada setiap manusia yang dikehendakiNya, maka memohonlah karunia dari Alloh untuk mendapatkan hak masuk Surga.
Orang kafir adalah golongan yg mendustakan Al-Quran, yaitu yg
memperdebatkan isi Al-Quran yg tujuannya untuk menolak keseluruhan Al-Quran
sebagai kitab yang datang dari Alloh.
Baca Juga:
- #Al-Quran “sebagai Pembimbing”
- Kebenaran #Al Quran memberi “pelajaran tentang Keadilan”
- Pelajari #Al-Quran untuk "mendapat Petunjuk”
Diingatkan Alloh kepada Rosul Muhammad bahwa mereka akan membuat pengaruh
kepada seluruh penduduk negeri tentang perdebatan isi Al-Quran, sehingga seolah
mayoritas manusia akan menolak Al-Quran, padahal Kebenaran bukan berdasar pada
suara terbanyak (demokrasi), kebenaran tetap menjadi benar walau hanya sedikit
yang percaya.
Alloh sudah menetapkan kepada siapa saja yg kafir yg mengingkari Al-Quran akan menempati Neraka di akhirat kelak, yg semua manusia akan mengalaminya menuju akhirat.
Dalam firman Alloh tentang sejarah masa lalu, dijelaskan bahwa selain
kaum kafir sejaman dengan Rosul Muhammad atau yang berdekatan dengan kehidupan
Rosul, telah ada sekelompok mereka yang kafir dijaman nabi Nuh, dan dijaman
rosul-rosul lainnya yang secara bersama bersekutu untuk mendustakan Alloh
dengan memegang kekafiran dalam kelompoknya.
Mereka dikiyaskan bagai menawan para rosul dengan usaha menyebar kebohongan tentang isi Al-Quran dan tipu daya kepada manusia seluruh negeri. Namun Alloh selalu mampu menawan balik mereka dengan Azab sedikit diperlihatkan di dunia, bahkan azab yang keras akan dirasakan di akhirat kelak bagi mereka yang kafir.
Azab di dunia sebenarnya hanya berupa peringatan sehingga masih memberi
kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan berdoa untuk mendapat ampunan dosa,
akan tetapi apabila tetap kafir maka di akhirat akan masuk Neraka.
Sebenarnya azab di dunia tidak selalu sesuatu yang tidak nyaman, dan tidak enak, atau sebuah kesulitan dilihat dari mata manusia, akan tetapi ujian atau azab yang berupa istidtadj bisa juga diberikan kepada manusia, dan akan lebih sulit lagi untuk kembali kepada bertobat, karena dengan Istidjrad terasa segala sesuatu kenikmatan, harta, jabatan, keberhasilan usaha, bisnis, kebahagiaan dunia diterima dengan mudah dan terus mengalir, sehingga akan makin terlena dan makin yakin jalan hidupnya sudah benar, padahal Alloh justru sedang menguji dengan kenikmatan duniawi tsb.
Semoga kita diberi rizki yang berkah dijauhkan dari istidjrad, dan dijauhkan dari kekafiran untuk betul-betul mempercayai isi Al-Quran . . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 29 Juli 2020