masdagu.blogspot.com - |
Saudaraku, apa yang
harus kita lakukan agar ilmu bermanfaat ? Bagaimanakah agar ilmu dapat menjadi
penerang kehidupan? Dalam kitab Al Hikam, Syaikh Ibnu Atho’illah menuliskan,
“Ilmu yang berguna (bermanfaat) itu ialah ilmu yang dapat menjadikan orang
mengenal Alloh beserta sifat dan asma-Nya.”
Alloh Swt. berfirman
di dalam Al Quran, “..Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.” (QS. Faathir [35] : 28)
Para ahli tafsir
menerangkan bahwa yang dimaksud dengan “ulama” pada ayat ini adalah orang-orang
yang menyibukkan dirinya pada aktifitas belajar dan menuntut ilmu kapanpun dan
dimanapun. Kemudian, bertekad mengamalkan ilmunya itu, serta menyampaikan dan
mengajarkannya sehingga manfaat dari ilmu tersebut menjadi lebih banyak dan
lebih luas. Inilah yang disebut dengan keberkahan ilmu.
Baca Juga:
Saudaraku, ketahuilah
untuk benar-benar merasa takut kepada Alloh, untuk mencapai derajat ma’rifat
dan dekat dengan-Nya, seseorang tidak selalu harus berilmu banyak. Karena
setiap orang berbeda-beda kadar kemampuannya. Maka, tidak usah merasa rendah
diri dengan ilmu yang sedikit. Ada orang yang dengan sedikit ilmunya, ia
mentafakurinya secara dalam sehingga ia sampai kepada keyakinan yang kuat
kepada Alloh Swt.
Kalau kita bertanya,
apakah mungkin kita yang berilmu sangat sedikit ini akan mencapai derajat
ma’rifat? Jawabannya, mengapa tidak. Karena sesungguhnya setiap orang yang
memiliki ilmu sebanyak apapun, itu hakikatnya adalah setitik pemberian dari
samudera ilmu Alloh yang tiada terhingga luasnya.
Orang yang tulus
ikhlas dengan ilmunya walau hanya bekerja sebagai guru TK misalnya, ia tidak
akan takut disebut bodoh karena ia sadar dan yakin bahwa ilmunya yang sedikit
itupun semata-mata karunia dari Alloh dan merupakan amanah untuk disampaikan
kepada orang lain. Maka, ia akan menjadikan ilmu yang sedikit itu sebagai bekal
untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Karenanya, berkah atau
tidaknya ilmu seseorang, sangat bergantung pada ketulusan dan keikhlasannya untuk menyampaikan atau
mengajarkannya kepada orang lain. Karena justru dengan ketulusan dan
keikhlasannyalah suatu ilmu dapat menjadi penerang, baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi orang lain.
Saudaraku, ingatlah
ilmu yang tidak diamalkan, tidak disampaikan, tidak diajarkan, adalah ibarat
pohon yang tidak berbuah. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjadi
manusia-manusia berilmu, yang dengan ilmunya itu bisa menjadi manfaat dan
memberikan inspirasi bagi orang lain dan lingkungannya. Amalkanlah,
sampaikanlah, ajarkanlah ilmu yang kita miliki meski sedikit. Ilmu yang sedikit
akan jauh lebih bernilai jika diamalkan, disampaikan dan diajarkan. In syaa
Alloh!
Bagikan Artikel ini Untuk Keluarga dan Teman Kamu
Karena
"BERBAGI ITU INDAH"