Juz 7 dimulai dari surat Al-Maidah ayat:83 sampai surat Al-Anam ayat:110.
QS:Al-Anaam ayat:58-61,
Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim.
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
Rosul Muhammad diperintah untuk mengabarkan bahwa ada hal Gaib yang hanya Alloh yang tahu, termasuk salah satunya adalah masalah Azab. Azab tidak bisa dibuat dan diberikan oleh manusia termasuk para nabi, karena Azab adalah hak prerogratif Alloh, sehingga termasuk hal yang Gaib. Oleh karena itu, percaya pada Qodo dan Qodar menjadi bagian dari rukum Iman, yaitu percaya pada hal Gaib yang hanya Alloh ketahui dan mengaturnya.
Seandainya Rosul bisa menentukan Azab, maka sudah diselesaikan pada setiap nabi berkeinginan memberikan azab pada umat yang zalim, tetapi tidak terjadi, hanya Alloh yang akhirnya merealisasikan setiap azab pada kaum yang zalim.
Alloh dapat melihat dan mengetahui yang Gaib yang manusia tidak dapat mengetahuinya. Kemampuan Alloh untuk melihat manusia yang terus-menerus tanpa terputus setiap waktu Realtime, sebetulnya bisa diterima secara realistis dengan ilmu pengetahuan, yaitu ketika ingin melihat tulang di dalam tubuh yg terbalut daging bisa dengan Rontgen, untuk melihat detail potongan tubuh bisa dengan CT-Scan, bila hanya ingin melihat bayi dalam perut ibu yang hamil bisa dengan USG, kemudian data tsb diambil kedalam komputer, bila perlu dikirim sehingga bisa dilihat dimanapun dengan menggunakan HP yang tanpa kabel terhubung. Pada saat yang bersamaan bisa terlihat dan terekam dalam penyimpanan data Data-base tanpa ada yang terlewatkan.
Apalagi teknologi dan kemampuan Alloh Swt, pasti lebih hebat dan lebih sempurna, serta lebih teliti dalam melihat, merekam, mengirim, dan menyimpan data setiap manusia setiap saat. Tetapi Alloh lakukan semua itu tanpa cacat sepanjang jaman sejak dahulu alam semesta diciptakan sampai kiamat kelak.
Alloh mengetahui apa saja dengan sangat detail apa yang ada di langit
maupun di bumi, apa yang ada di daratan atau di lautan, apa yang ada di luar
atau yang ada di dalam tubuh.
Semua diketahui dan sudah diatur Alloh serta tercatat pada Lauh Mahfud.
Baca Juga :
Alloh mengatur setiap proses di alam semesta yang termasuk dalam Sunatulloh yaitu sebuah ketentuan Alloh atau SOP (Standar Operating procedure) yang menjadi aturan baku setiap unsur di alam semesta ini, yang kalau dicatat dengan tiga air laut sebagai tintanya tidak mampu menuliskannya.
Hadirnya siang dan malam akibat berputarnya bumi, tidur dan bangunnya manusia bersamaan dengan gelap dan terangnya siang dan malam. Ditetapkannya umur setiap mahluk hidup tanpa kecuali dengan jadwal kematain yang pasti.
Dalam operasionalnya dibantu oleh mahluk Alloh yang pasti menurut dan tidak pernah menolak yaitu kelompok Malaikat untuk segala urusan.
Dengan pengetahuan hal Gaib, semoga menambah keimanan kita pada Qodo dan Qodar . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini |11 Mei 2020