Upaya Mengeluarkan Lendir
Selama batuk pada anak tidak mengakibatkan gangguan makan, minum,
pernapasan, serta tidak ada suara mengi yang mengiringi, sebenarnya tidak perlu
dikhawatirkan. Meski sekilas tampak mengganggu, batuk sebenarnya bermanfaat
membersihkan dahak atau lendir dari dalam dada maupun bagian belakang
tenggorokan. Beberapa penyebab batuk pada anak-anak, antara lain:
Flu sering kali memicu reaksi batuk sebagai upaya alami tubuh dalam mengeluarkan
lendir dari bagian belakang tenggorokan.
Infeksi bakteri atau virus juga dapat memicu batuk yang diiringi
dengan sesak napas dan demam.
Gejala asma. Ditandai dengan batuk yang terjadi dalam jangka waktu
lama, setelah anak berlari-lari atau batuk yang muncul/memburuk pada malam
hari. Batuk jenis ini juga sering diiringi suara mengi atau sesak napas.
Faktor udara atau lingkungan. Asap rokok atau berada di sekitar hewan
peliharaan bisa membuat anak batuk-batuk.
Perawatan di Rumah
Sebagian batuk pada anak disebabkan oleh virus. Infeksi yang
disebabkan virus dapat berlangsung
hingga dua minggu. Hindari penggunaan antibiotik untuk mengobati kondisi ini
karena tidak efektif dalam membasmi virus.
Sepanjang waktu tidur anak tidak terganggu, tidak diperlukan obat
untuk mengatasi batuk. Bagi anak usia di bawah 6 tahun, tidak direkomendasikan
untuk mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas tanpa konsultasi dokter.
Saat anak batuk, orang tua dapat membantu anak merasa lebih nyaman,
yaitu dengan cara:
Menjaga tubuh anak mendapat cukup cairan. Teh hangat, jus jeruk lemon
hangat dengan madu dapat membantu mencegah dehidrasi sekaligus mengatasi
tenggorokan yang terasa kering. Namun hindari madu pada anak yang berusia
kurang dari satu tahun.
Baca Juga Artikel tentang :
Resep | Musik | Affiliasi | Kultum | Tanaman | Obat Herbal | Kesehatan
Baca Juga Artikel tentang :
Resep | Musik | Affiliasi | Kultum | Tanaman | Obat Herbal | Kesehatan
Jika batuk terjadi terus-menerus, manfaatkan uap air panas. Cobalah
duduk bersama anak Anda sambil anak menghirup uap dari semangkok air panas
selama sekitar 20 menit. Atau Anda bisa membawa anak ke luar rumah untuk
menghirup udara segar sekitar 10-15 menit.
Jika tersedia, manfaatkan alat pelembap udara di kamar anak Anda yang
tengah batuk. Nyalakan sebelum anak tidur.
Jika batuk anak Anda disebabkan oleh asma, tanyakan kepada dokter
mengenai rencana penanganan asma yang tepat pada anak. Sediakan selalu obat
asma yang diperlukan dalam jangkauan Anda. Jangan pernah berikan obat
antibiotik sisa atau yang pernah diminum anggota keluarga lain untuk anak Anda
yang sedang batuk. Jika dokter memberikan obat untuk batuk anak, pastikan Anda
mengikuti instruksi dengan benar.
Waspada Jika Disertai Gejala Lain
Jika timbul gejala lain yang mengiringi batuk, segera konsultasikan
kepada dokter atau bawa anak ke unit kesehatan terdekat untuk memperoleh
pertolongan secepatnya. Misalnya jika terjadi gejala:
Kesulitan bernapas atau napas lebih cepat dari biasanya.
Demam makin parah.
Pucat atau biru pada bibir, lidah, atau wajah.
Demam dan batuk terjadi pada bayi usia kurang dari tiga bulan.
Napas berbunyi setelah batuk.
Anak tampak lemas, rewel, dan tidak nyaman.
Dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, pusing, mengantuk,
menangis tanpa air mata, mata cekung, dan lebih sedikit buang air kecil.
Batuk disertai darah.
Cara Mencegah Batuk dan Mengobati Batuk pada Anak
Tidak mudah untuk mencegah batuk pada anak, namun ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi penularan.
Pada musim flu, Anda dapat mengajak anak mencuci tangan sesering
mungkin untuk mencegah penyebaran virus. Minta orang dewasa di tempat aktivitas
anak Anda untuk melakukan hal yang sama. Kemudian, jangan biarkan anak-anak
Anda mendekati orang yang terkena flu batuk.
Larang perokok berada di sekitar rumah atau tempat aktivitas anak.
Menjadi perokok pasif bagi anak dapat menyebabkan dirinya menghadapi berbagai
risiko kesehatan selain batuk, antara lain asma, alergi, pilek, dan lain-lain.
Perhatikan jadwal vaksinasi anak. Pastikan si kecil memperoleh
vaksinasi difteri, pertusis/batuk rejan, dan tetanus (DPT). Jika diperlukan,
minta dokter untuk memberikan vaksinasi khusus flu juga.
Batuk sebagai respons alami tubuh untuk mengeluarkan lendir atau benda
asing lain, harus disikapi dengan tepat. Lakukan perawatan di rumah untuk
membantu melegakan pernapasan anak, obat batuk anak yang sesuai dengan jenis
batuk dan usia juga dapat digunakan untuk membantu meredakan gejala, apalagi
obat batuk dengan variasi rasa yang disukai anak dapat mempermudah pemberian
obat pada anak. Namun jika batuk tidak kunjung sembuh dan timbul gejala-gejala
lain yang berbahaya, jangan segan untuk segera meminta pertolongan ahli medis.