Biaya
pendidikan sebaiknya tak perlu sampai meminjam. Pasalnya, setiap bulan orang
tua juga perlu membayar biaya hidup, termasuk mencicil rumah atau kendaraan
pribadi. Tentu, bila ditambah dengan membayar pinjaman untuk uang pangkal dan
SPP sekolah, mengatur keuangan bisa terasa berat.
beberapa
cara untuk menyiapkan biaya sekolah anak agar tak begitu memberatkan orang tua.
1.
Tak menunda
Bila
belum memiliki tabungan, dana pendidikan musti ditabung dari sekarang. Bahkan,
bagi pasangan suami istri yang belum memiliki anak, disarankan untuk tetap
menyisihkan anggaran untuk pendidikan.
2.
Sekitar 10 persen
Tak
ada patokan pasti berapa anggaran yang perlu disisihkan dari gaji untuk
tabungan dana pendidikan. Menurut Andy, tiap rumah tangga memiliki pemasukan
dan pengeluaran yang berbeda, sehingga perlu disesuaikan dengan kemampuan.
BACA JUGA : "Jasa Ibu" yang Tidak Bisa dibalas Oleh Apapun
3.
Pengeluaran lain
tak
hanya meriset uang pangkal, orang tua juga perlu meriset semua biaya yang
mungkin akan keluar sepanjang tahun ajaran. Selain uang pangkal, pengeluaran
yang juga perlu direncanakan adalah SPP, biaya buku, biaya ekstrakulikuler,
field trip, iuran komite sekolah, dan biaya penunjang lainnya.
4.
Fokus
Tabungan
dana pendidikan perlu dijadikan fokus, sebab pengeluaran biaya pendidikan
sifatnya tidak bisa ditunda, bila ditunda anak bisa jadi tidak akan sekolah. Orang
tua perlu fokus. Tak ada salahnya menyisihkan sedikit demi sedikit semisal Rp10
ribu per hari, maka per bulan sudah bisa terkumpul Rp300 ribu, setahun bisa
Rp3,6juta. Jumlah ini sudah terbilang lumayan.
5.
Perhatikan inflasi
Satu
hal yang kerap dilalaikan orang tua ialah inflasi dana pendidikan. Andy dan tim
pernah melakukan riset kecil di beberapa sekolah. Dari riset ini, dia
menyimpulkan inflasi pendidikan di Indonesia sekitar 15-20 persen per tahun. Orang
tua musti memiliki perencanaan matang bila ingin memiliki anak lebih dari satu.
Biaya sekolah kakak dan adiknya jelas bakal berbeda.