Juz 8 dimulai dari surat Al-An-Anaam ayat:111 sampai Al-Aroof:87.
QS: Al-Anaam
ayat:161-164,
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus,
(yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah
termasuk orang-orang musyrik".
Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu
bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
Katakanlah:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya
kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul
dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan
diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".
Alloh
menyampaikan kepada Rosul Muhammad untuk disampaikan kepada seluruh manusia :
1. Alloh telah
memberi petunjuk ke jalan yg lurus, agama yg benar, agama Ibrohim.
Nabi Ibrohim
adalah nabi yg memberi petunjuk agar meninggalkan yg musyrik, hanya mengakui
Alloh satu-satunya Tuhan yg wajib disembah. Kemudian nabi-nabi berikutnya
menguatkan dan meluruskan berulang-ulang pada beberapa kaum, dimana anak
keturunan nabi Ibrohim mulai dari nabi Ishaq dan sebanyak 15 nabi berikutnya
sampai nabi Isa menguatkan keesaan Alloh.
Sedangkam anak
nabi Ibrohim lainnya, yaitu nabi Ismail, lama tidak memiliki keturuan yg
menjadi nabi, baru kemudian muncul nabi terakhir dari keturunan nabi Ismail
yaitu Nabi Muhammad, yg juga meluruskan agama Tauhid untuk diikuti seluruh
manusia, yaitu agama Ibrohim yg lurus, Agama Islam, pemberi petunjuk jalan yg
lurus, agama yg benar.
2. Nabi Muhammad
yg pertama-tama berserah diri menjadi Muslim, maka umatnya dianjak untuk Ikhlas
berserah diri kepada Alloh satu-satunya Tuhan dan tidak ada sekutu bagiNya.
Keikhlasan
bertauhid ini bukan hanya di mulut, tetapi akan terlihat pada setiap langkah
dan tindakan sebagai buah dari ucapan dan niyat yg ada dalam qolbu.
3. Tidak patut
untuk mencari Tuhan selain Alloh, karena hanya Alloh adalah Tuhan bagi segala
sesuatu.
Tidak ada yang mampu mencipta seperti yg diciptakan Alloh, tidak ada yg mampu mengurus segala sesuatu dengan sangat banyak, akurat, dan sangat sempurna seperti yg diurus Alloh, tidak ada yg berkuasa atas segala takdir dan ketentuan seperti yg Alloh lakukan pada segala sesuatu.
Baca Juga :
4. Setiap
perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yg bertanggungjawab, karena seseorang
tidak akan memikul beban dosa orang lain.
Konsep
pertolongan syafaat dari teman dan sahabat, orang soleh, Nabi, Quran, semuanya
memberi petunjuk dan memberi peringatan serta rambu-rambu selama di dunia,
sehingga manusia melakukan hal benar, beriman dan beramal soleh, sehingga
diakhirat segala hasilnya akan menjadi penolong syafaat untuk bisa masuk Surga.
Tetapi sesudah
seseorang wafat, dan diakhirat kelak, tidak akan ada lagi transfer syafaat
dalam bentuk menanggung dosa orang lain, atau kita ditolong orang lain, hanya
Alloh yg akan mampu memberi pertolongan di akhirat kelak.
5. Di akhirat
kelak, semuanya hanya tergantung dari Alloh sang penentu segala sesuatu, segala
yg diperselisihkan di dunia, baik urusan harta, jabatan, agama, keyakinan,
madzhab, ibadah, dan perbuatan lainnya, semua akan ditentukan dan dihisab Alloh
dengan seadil-adilnya.
6. Diperintahkan
untuk mengikrarkan Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah
untuk Alloh, Tuhan seluruh alam. Sehingga kalimat tersebut oleh Rosul Muhammad
dicontohkan dalam solat, kemudian muslimin diwajibkan membacakan ikrar tersebut
setiap dalam solatnya, yaitu Inna solaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillaahi robbil aalamiin
Semoga makin
Ikhlas dalam beragama, beribadah, dan berserah diri kepada Alloh
. . .
Aamiin.
Wallohu Alam |Rudi
Rubiandini |10 November 2020