Naik Haji - |
Juz ke 17, dimulai dengan surat Al-Anbiya yang menceritakan banyak para
Nabi, seperti Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Lut, Nabi Ayub, Nabi
Ismail, Nabi Idris, Nabi Zulkifli, Nabi Yunus, Nabi Zakariya, Nabi Yahya.
QS:Al-Haj ayat:25-28,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan
Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang
bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya
melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya
sebahagian siksa yang pedih.
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun
dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan
orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh,
supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka
menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah
telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian
daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
sengsara dan fakir
Baca Juga :
- Berita Gaib.
Alloh mengingatkan manusia dengan firmannya untuk tidak mempersekutukan
Alloh, jangan melakukan kemusyrikan, sebaliknya diperintah untuk mensucikan
Baitullah dengan ibadah berupa Tawaf, beribadah, melakukan Solat
yaitu ruku dan sujud.
Dalam sejarah nabi Ibrohim pernah sekeliling Ka'bah dipakai penyimpanan
berhala yang disembah musyrikin, maka Alloh memerintahkan untuk tidak melakukan
kemusyrikan, dan diganti dengan melakukan Tawaf.
Tawaf yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dimulai di depan
Hajar Aswad, disertai dengan memuji Alloh, bertasbih, bertahmid.
Solat di depan Ka'bah yaitu di sisi mana saja di dalam masjidil Haram.
Begitupun ibadah lain seperti berdoa sangat dianjurkan, walau ada
beberapa tempat yang diyakini sebagai tempat-tempat yang penuh ijabah, seperti
di belakang Makom Ibrohim, multajam di depan pintu ka'bah, hijir Ismail yaitu
tempat yang sesungguhnya termasuk didalam ka'bah.
Diwajibkan manusia untuk pergi melakukan Haji, begitu jelas seruan dalam
ayat ke 27 surat al Haj, agar manusia pergi haji.
Dengan seruan berhaji ini, telah digambarkan akan datang manusia
berduyun-duyun dari segenap penjuru bumi yang sangat jauh sekalipun dengan
usaha yang maksimal, baik yang berjalan kaki ataupun menggunakan unta yang
sudah menjadi kurus karena harus mengarungi gurun, lembah dan berbagai
kesulitan di perjalanannya dengan memaksakan diri.
Artinya pada saat ini, manusia yang beriman akan berusaha semaksimal mungkin
untuk datang berhaji walau dengan susah payah dalam harta dan perbekalan,
kalaupun harus berkendaraan, maka diusahakannya dengan susah payah sekalipun,
dijaman moderen bisa saja menggunakan mobil, kapal atau pesawat dengan biaya
yang tidak murah, bahkan untuk sebagian orang adalah sebuah kesulitan
tersendiri karena terasa mahal termasuk akomodasi, penginapan, dan makanannya
selama berhaji.
Orang yang pergi haji akan mendapat manfaat yang tidak bisa disebutkan,
karena masing-masing manusia akan merasakannya sendiri dengan keunikannya
masing-masing. Yang jelas akan memilki waktu untuk melakukan kontemplasi diri,
yaitu merenungkan kehadiran dirinya selama di dunia, manfaat dan fungsi
hidupnya dan memikirkan kehidupan berikutnya di akhirat, sehingga sadar bahwa
dirinya hanya sebentar di dunia untuk memberi manfaat pada sesama seraya
beribadah kepada Alloh.
Kontemplasi minimal pada hari Tasyreq 11-13 zulhijah di Arofah dan
Mina, sambil menikmati rezeki berupa hewan kurban yg sebagiannya untuk orang
fakir dan miskin, juga melakukan Jumroh, yaitu melempar batu di Mina.
Semoga kita termasuk yang terseru berhaji mabrur . . Aamiin.