Juz-15 dimulai dari surat Al-Israa ayat 1 sampai surat Al-Kahfi ayat 74.
QS:Al-Kahfi
ayat:45-46,
Dan berilah
perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang
Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka
bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.
Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.
QS:Al-Kahfi
ayat:49,
Dan
diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai
celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak
(pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang
telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang
juapun".
QS:Al-Kahfi
ayat:54,
Dan sesungguhnya
Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam
perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Dikiyaskan
diakhirat kelak setiap manusia akan mendapatkan kitab catatan segala macam
tindakan amal yg dikerjakannya selama di dunia, seperti anak sekolah yg baru
selesai belajar dan mendapat raport dengan catataan yg super kumplit, akurat,
detail, dan tidak dapat dihapus, atau ditambahkan.
Dikiyaskan pula
yg baik-baik nilainya akan menerima kitab dengan tangan kanannya, sedangkan yg
jelek-jelek nilainya akan menerima kitab dengan tangan kirinya.
Tentunya yg
menerima kitab dengan tangan kanannya akan bersuka cita untuk segera membaca
isi kitab tsb, akan tetapi yg menerima kitab dengan tangan kirinya akan
bersedih dan kalau bisa menolak menerima kitab tsb jangankan membacanya.
Mereka baru
menyadari bahwa sejak kematian menjemput, maka ditutuplah catatan pada kitab
tsb tidak dapat diubah lagi, bahwa segala harta kekayaannya sudah tidak memberi
manfaat apapun, bahkan akan dihisab penggunaannya, begitu pula kekuasaan atau
jabatan apapun tidak bisa memberi pengaruh apapun pada hisab yg akan terjadi.
Baca Juga :
Kultum | Obat Herbal | Kesehatan | Tata Cara "SHOLAT" dan Rukun "WUDHU" yang Benar
Begitu pula
harta dan anak-anak adalah hanya perhiasan di dunia. Harta tidak akan dapat
menyelematkan malah akan dimintai pertanggung jawaban saat dipergunakannya,
besarnya warisan yg diterima keluarganya tidak memberi pahala sedikitpun,
karena harta yg bermanfaat adalah yg ditabung melalui Infak, sodakoh, membantu
anak yatim, orang miskin, wakaf, dan membantu syiar serta kegiatan ibadah
lainnya.
Anak-anak sangat
menyenangkan, dan sering membanggakan, namun keberadaannya hanya perhiasan
selama di dunia, kecuali anak-anak yg soleh bisa mendoakannya, yg doanya sampai
ke akhirat.
Maka bukan harta
atau anak-anak, akan tetapi hanya amal kebajikanlah yg akan menjadi pahala dan
akan menjadi penolak masuk Neraka.
Dalam memberikan
keterangan kepada manusia, Alloh sudah sangat banyak menyampaikannya dalam
bentuk perumpaan dalam Al-Quran, tetapi manusia banyak yg membantah bahkan
memperolok-olok.
Salah satu
perumpamaan tentang kehidupan manusia di dunia adalah sebentar saja dan mudah
saja diadakan dam dihilangkan dalam sekejap, bagaikan Air hujan yg diturunkan
dari langit, akan memberikan banyak manfaat seperti memberi kahidupan pada
tetumbuhan, hewan, dan manusia, dengan akar yg kuat serta daun yg subur dan
rindang.
Akan tetapi pada
saatnya dicabut segala kesenangan, kenikmatan, atau kehidupannya dengan sangat
mudah pula dilakukan Alloh, bagai pohon yg tidak menerima lagi hujan, kemudian
kwring, dan akarnya tidak kuat lagi, tanpa daun, dan batangnya menjadi ranting
yg kering yg mudah diterbangkan angin kemana saja.
Maka manusia
sebenarnya tidak memiliki kekuatan apapun, begitu pula harta dan anak-anak
tidak akan menjadi penolong syafaat kecuali amal kebajikan yg yerus menerus yg
akan menjadi pahala dan mampu menolak masuk neraka.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini |17 November 2020