Ramadhan kembali akan hadir menyapa kita. Ramadhan adalah bulan suci yang
kehadirannya selalu dinanti oleh orang-orang beriman.
Agar lebih maksimal, sepantasnya seorang muslim menyiapkan dirinya dengan
mensucikan hati dari segala penyakitnya; baik penyakit hati yang akan
mengganggu keharmonisan hubungannya dengan Allah, maupun penyakit hati yang
akan mengganggu keharmonisan hubungannya dengan sesama.
Olehnya itu, sebelum memasuki gerbang Ramadhan, kita dipertemukan dengan
bulan Rajab.
Mengawali bulan tersebut, ada doa yang biasa dibaca oleh sebagian kaum
muslimin, menggambarkan betapa kerinduan mereka ingin kembali berjumpa dengan
bulan Ramadhan;
Ya Allah berkailah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami
ke bulan Ramadhan.”.
Bulan Rajab adalah satu diantara bulan-bulan haram. Di bulan tersebut,
ada penekanan agar kita memperbaiki keadaan jiwa kita dengan menjauhi sekecil
apapun perkara yang dapat merusak keharmonisan hubungan kita dengan Allah.
Selepas bulan Rajab, kita juga dipertemukan dengan bulan Sya’ban. Di
dalamnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan harinya dengan
banyak berpuasa. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata;
“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku
pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di
bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)
Dipertengahan bulan Sya’ban, ada anjuran secara khusus untuk menyudahi segala
pertikaian dengan saudara semuslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda;
“Pada malam pertengahan di bulan Sya’ban, Allah melihat para hamba Nya,
dan akan mengampuni mereka seluruhnya kecuali orang musyrik dan orang yang
bersengketa dengan saudaranya.”. (HR. Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syaikh Al
Baani dan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauuth dinyatakan sebagai hadits hasan
dengan beberapa syahidnya)
Jelang Ramadhan ini, mari kita sambut kedatangannya dengan menyiapkan
jiwa-jiwa kita dan membersihkannya dari segala penyakitnya. Semoga kita kembali
dapat dipertemukan dengan Ramadhan dalam keadaan jiwa yang lebih siap untuk
mendulang pahala dan keutamaan secara lebih maksimal.
Karena
"BERBAGI ITU
INDAH"