Juz ke 17, dimulai dengan surat Al-Anbiya ayat 1, yang menceritakan banyak para Nabi, sampai surat Al-Muminun ayat 78.
QS:Al-Haj ayat:67-69,
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu.
Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah: "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan".
Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya.
QS:Al-Haj ayat:72,
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Alloh telah memberi syariat tertentu kepada sebuah kaum sesuai dengan wahyu yg diberikan kepada nabi yg memimpinnya.
Artinya setiap kaum memiliki cara sendiri dalam beribadah, sehingga tidak perlu mencela dan mengabaikan syariat yg mereka lakukan untuk melakukan ritual ibadahnya.
Baca Juga :
Ketika rosul Muhammad dipertanyakan cara beribadahnya, maka Alloh menenangkan dengan tidak perlu berbantahan dengan mereka, karena sudah benar yg dilakukan Muhammad sesuai dengan syariat yg diberikan kepada rosul Muhammad.
Yang terpenting adalah mengajak mereka untuk bertauhid, yaitu mempercayai hanya Alloh Tuhan yang Esa, tapi kalaupun mereka tetap membantah, maka serahkan kepada Alloh, karena hanya Alloh yg tahu kebenaran. Dan di akhirat kelak Alloh akan mengadili tentang yang diperselisihkan tentang syariat beribadah.
Namun sebaliknya, mereka yang tetap menyembah selain Alloh karena tidak memiliki pengetahuan, atau tanpa dasar yg benar, maka mereka termasuk orang yg zalim, dan tidak akan dapat pertolongan dari Alloh di akhirat kelak.
Begitu pula orang-orang kafir, akan menolak walau dibacakan dengan jelas ayat-ayat Alloh, bahkan mereka seakan-akan akan menyerang mereka yg membacakan ayat-ayat tersebut, karena mereka sudah tertutup mata, telinga, dan hatinya, sehingga mereka akan menjadi Ahli Neraka, yaitu tempat seburuk-buruk untuk kembali.
Dalam konteks kekinian, sudah sangat jelas perbedaan antara umat Muhammad yg beragama Islam, dengan umat lainnya. Namun yg harus menjadi pelajaran adalah sesama muslim yg memiliki beberapa perbedaan dalam syariat beribadah, walaupun sama-sama bersumber dari mencontoh rosul dari kitab Hadits yg sama.
Maka masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, oleh karena itu diwajibkan mencari sendiri, pengetahuan yg benar, dan dengan kajian yg meyakinkan, sehingga setidaknya melakukan ijtihad pribadi adalah bagian dari pertanggungjawaban di akhirat kelak, sehingga saat melakukan syariat ibadah, hati kita sudah makin yakin dengan pilihan syariat yg kita pilih dan kita kerjakan.
Sehingga mulailah membaca pengetahuan termasuk syariat yg akan kita pilih dan kita kerjakan, sehingga meningkatkan keyakinan saat melakukannya dengan tumaninah.
Semoga kita diberi semangat untuk terus mencari pengetahuan sepanjang hayat . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini |20 September 2020