Juz ke 17, dimulai dengan surat Al-Anbiya yang menceritakan banyak para Nabi, seperti Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Lut, Nabi Ayub, Nabi Ismail, Nabi Idris, Nabi Zulkifli, Nabi Yunus, Nabi Zakariya, Nabi Yahya.
Selain cerita
para Nabi yang bisa dijadikan contoh _(ibroh)_, juga banyak doa-doa dari para
Nabi tersebut yang difirmankan, sehingga bisa dipakai oleh kita dalam berdoa
dengan kontekstual yang mirip dengan situasi kita masing2.
Berikutnya diambil beberapa ayat yang berhubungan dengan *Nabi Muhammad adalah manusia biasa*
QS:Al-Anbiya ayat:25,
Dan Kami tidak
mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku"._
QS:Al-Anbiya ayat:34,
Kami tidak
menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka
jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?_
QS:Al-Anbiya ayat:35,
Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan._
QS:Al-Anbiya ayat:108,
Katakanlah:
"Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu
adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)"._
QS:Al-Anbiya ayat:109,
Jika mereka
berpaling, maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian
(ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang
diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?"._
Pada ayat-ayat tsb diatas, disampaikan firman sbb.
Setiap Rosul
termasuk Muhammad diutus Alloh untuk menyampaikan *Ketauhidan*, yaitu *Tidak
ada Tuhan yang wajib disembah selain Alloh*_.
Bahwa setiap
manusia pasti mengalami mati, termasuk para Nabi dan Rosul sekalipun, dan
setelah raga manusia mati, maka jiwanya akan kembali kepada Alloh untuk
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.
Dan selama
hidup tersebut, setiap manusia akan diuji dengan keburukan dan ketidaknyamanan,
atau dengan kebaikan dan kesenangan sebagai *istidraj*.
Peran Rosul adalah memberi peringatan, agar setiap manusia atau kaumnya memilih jalan yang benar dan menjauhi kezoliman dan pengingkaran ayat-ayat Alloh Swt. Rosul pun tidak mampu memberi syafa'at atau hidayah pada setiap umatnya, hanya Alloh lah yang mampu memberi hidayah kepada umatnya yang Dia ridoi.
Sehingga kehadiran Rosul di bumi menjadi rahmat untuk membawa kebaikan seluruh alam, baik manusia, hewan, tetumbuhan, serta setiap yang di bumi dan di langit, seperti pada ayat ke-107 berikut.
QS:Al-Anbiya ayat:107,
Dan tiadalah
Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
QS:Al-Anbiya ayat:41,
Dan sungguh
telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada
orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka
perolok-olokkan._
QS:Al-Anbiya ayat:45,
_Katakanlah
(hai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu
sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan,
apabila mereka diberi peringatan"_
Pada ayat ke-41 dan ke-45, disampaikan sejarah bahwa setiap Rosul selalu ada kaum yang memperolok-olok, seperti kaum Ibrohim, kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Lut, dll. Kemudian Alloh swt memberi azab malah dengan berbagai kesulitan, bahkan ada kaum yang dimusnahkan sama sekali.
Sejarah azab
yang diturunkan Alloh tsb hanya untuk memberi pelajaran yang nyata _*(ibroh)*_
bagi kaum berikutnya untuk menjadi pelajaran.
Agar tidak menjadi kaum yang diazab, kita sebagai pengikut Rosululloh, semoga mendapat pelajaran dan mengerti peringatan yang disampaikan Rosul Saw, serta mendapat hidayah dari Alloh Swt. . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini