Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21.
QS:As-Sabaa ayat:34-37,
Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya".
Dan mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).
Mereka yg merasa memiliki harta yg banyak, kekayaan yg berlimpah, kemudian hidup bermewah-mewah akan dengan mudah menolak didatangkannya utusan Alloh yg membawa peringatan.
Tentu mereka merasa terganggu kesenangannya terhalangi, dan cara mereka mengelola harta menjadi tidak bebas lagi karena harus mengikuti cara-cara yg benar, baik saat mendapatkannya, maupun saat menggunakannya.
Bahkan mereka merasa dengan harta dan anak keturunannya yg banyak, makin yakin tidak akan pernah terkena azab dari Alloh. Seolah-olah makin kuat buktinya saat mereka makin munkar dan menjauh dari petunjuk Alloh dan mengingkari para nabi dan rosulNya, mereka tetap kaya raya dan bahkan sebagian lebih kaya dan lebih makmur kehidupannya dalam bermewah-mewahan.
Namun mereka tidak tahu bahwa Alloh bisa saja memberikan mereka istidraj, yaitu memberikan banyak kenikmatan duniawi sebagai ujian, dan terus makin ditambah, walau mereka makin menjauh dari petunjuk Alloh.
Alloh memperingatkan bahwa bukan harta kekayaan, anak-anak, dan kemewahan yg membuat seseorang lebih dekat kepada Alloh, akan tetapi yg membuat seseorang menjadi bertakwa adalah orang-orang yg beriman dan mengerjakan kebajikan.
Orang yg bertakwa adalah sebaik-baik manusia dalam pandangan Alloh, sehingga Alloh akan memberi balasan baik yg berlipat ganda di akhirat kelak.
Alloh sudah mengatur rizki setiap
mahluknya, bahkan cacing yg melata sekalipun sudah disiapkan rizkinya.
Manusia justru diuji dengan rizkinya dengan berbagai cara, ada yg dikurangkan disatu sisi, tetapi dilebihkan di sisi lain, tetapi banyak manusia tidak menyadari, bahwa semua itu hanyalah ujian, agar manusia tidak melampaui batas dalam mencintai rizki yg diberikan Alloh sehingga lupa terhadap tugas beribadah dan berbuat kebajikan kepada sesama, karena manusia pada hakekatnya adalah khalifah bagi manusia lainnya.
Rizki dimata manusia sering bisa membutakan pada petunjuk Alloh, sehingga menganggap rizki adalah hasil usahanya, bahwa rizki adalah hak yg pantas diterimanya, bahwa rizki adalah miliknya yg absolut, sehingga orang lain hanya akan dapat atas belas kasihnya, padahal setiap rizki ada bagian orang lain yg wajib diberikan.
Dari setiap rizki yg berupa harta ada
aturan untuk dikeluarkan zakatnya dengan sangat detail termasuk batas ukuran
dan para penerimanya.
Setiap rizki tidak pernah absolut menjadi milik seseorang, selalu ada hak orang lain.
Sebaliknya jangan terlalu khawatir merasa kekurangan rizki, karena apa yg sekarang ada pada diri kita, itulah rizki kita. Jangan merasa miskin dan merasa menjadi orang yg malang, karena setiap keluarga memiliki airmatanya sendiri-sendiri, yaitu berarti orang lain tidak lebih bahagia dari kita.
MUTIARA :
"Boleh jadi saat kau tertidur lelap,
pintu2 langit tengah diketuk puluhan doa dari orang miskin yang telah kau
tolong, dari orang lapar yang telah kau beri makan, dari yang bersedih dan
telah kau hibur, dari orang yang berjumpa denganmu dan kau berikan senyuman,
dari orang yang galau dan berbagi denganmu, karena itu jangan pernah meremehkan
amalan2 kebaikan sekecil apapun."
(Ibnul Qayyim)
Wallohu Alam |Rudi Rubiandini |24 Desember 2020