Alhamdulillah. Segala
puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha Sempurna dalam menciptakan dan
mengurus segala ciptaan-Nya. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan dan
hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah
kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, ciri-ciri
penyakit cinta dunia di antaranya yang pertama, dilanda kebinggungan yang tiada
ujung. Ia sibuk memikirkan makhluk atau ciptaan, sedangkan ia lupa kepada Dzat
Yang Maha Pencipta, sehingga bingunglah ia. Ia bingung mengurus anak, bingung
mengurus rumahtangga, bingung mengurus kerjaan. Baru bangun tidur pagi-pagi
sudah bingung memikirkan hal-hal itu. Padahal jika yang ia pikirkan adalah
Alloh, kemudian ia berdoa di pagi hari, maka akan tenanglah hatinya.
Kedua, diperbudak
kesibukan. Ada orang yang andaipun jatah waktunya ditambah dari 24 jam menjadi
36 jam, tetap saja sibuk seperti tak pernah reda. Mau tilawah Al Quran seperti
tak ada waktu. Sholat juga ditunda-tunda, kalaupun terlaksana akan kilat terburu-buru.
Sedangkan pekerjaannya seperti tak beres-beres. Mengapa? Karena ia tidak diberi
petunjuk oleh Alloh Swt.
Nabi Muhammad Saw.
adalah orang yang sangat sibuk, banyak sekali urusan-urusan besar yang harus
beliau kerjakan. Namun, semuanya beres dan beliau tetap dalam keadaan tenang
menunaikan ibadah secara khusyu dan tumaninah. Kuncinya adalah petunjuk Alloh
yang membuat setiap gerakan dan ucapan menjadi sangat efektif. Maka, kita perlu
senantiasa mendahulukan Alloh di atas segala-galanya agar kita dibimbing
oleh-Nya.
Ketiga, kebutuhan yang
tiada pernah tercukupi. Ada orang yang punya uang berapapun, sebanyak apapun,
tetap saja kurang. Punya kambing 99 ekor, tetap gelisah memikirkan kambing
tetangga yang satu ekor karena ingin punya 100 ekor. Begitu seterusnya. Padahal
Alloh Swt. berfirman, “..Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya
Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq [65] : 3)
Maka, kebutuhan kita
terpenuhi bukan karena kita kaya raya, bukan karena kita banyak uang sehingga
bisa membeli apa saja, namun karena Alloh-lah yang mencukupi kita. Kuncinya
bukanlah pada banyaknya harta, tapi pada tawakal kita kepada Alloh Swt.
Keempat, panjang
angan-angan, terus-menerus memikirkan apa yang tidak ada. Orang yang cinta
dunia juga tidak pernah merasa puas atas apa yang dimilikinya. Baru saja punya
mobil baru, sudah memikirkan model apa lagi yang akan keluar dan ingin
membelinya. Padahal mobil yang baru dibeli juga baru dimulai cicilannya.
Akhirnya, orang yang demikian menjadi jauh dari sikap syukur, yang terjadi
malah terjerumus pada sikap kufur.
Demikianlah saudaraku,
empat ciri dari penyakit cinta dunia. Bukan tidak boleh kita menguasai hal-hal
yang duniawi, karena Alloh menyediakan dunia seisinya adalah untuk kita kelola.
Akan tetapi yang tidak boleh adalah jika duniawi ini membuat kita lupa pada
Alloh Swt., Dzat Yang Maha Kuasa yang telah menitipkannya kepada kita.
Apa saja yang kita
miliki adalah sarana untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri kita kepada
Alloh Swt. Semoga kita jauh dari penyakit cinta dunia. Aamiin yaa Robbal
‘aalamiin.
Karena
"BERBAGI ITU
INDAH"