Sesungguhnya
kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan). Karena itu kami jadikan dia
mendengar dan melihat,.
“Sesungguhnya
Kami telah menunjukinya jalan lurus , ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir” (Al-Insaan (76:2,3)
1. Manusia
diciptakan dari sperma dan tanah
Al-Qur’an
menyebutkan bahwa awal mula manusia adalah dari setetes mani, dalam beberapa
ayat termasuk ayat berikut dalam Surat Al-Qiyamah:
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim)?” [Al-Qur’an 75:37]
Al-Qur’an
juga menyebutkan di beberapa ayat bahwa manusia tercipta dari tanah. Ayat
berikut menjelaskan tentang asal-usul manusia:
“…maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah.” [Al-Qur’an 22: 5]
Sebagaimana
kita ketahui jika awal mula manusia adalah dari sperma yang berhasil membuahi
indung telur hingga melekat ke dinding rahim. Kemudian di zaman modern ini,
kita juga mengetahui bahwa elemen penyusun tubuh manusia juga berasal dari
tanah baik dalam jumlah kecil maupun besar.
Inilah
mengapa ketika jasad manusia dikuburkan, lama-lama jasadnya akan terurai dan
menjadi tanah. Dengan penjelasan ini terbukti jika ayat-ayat Al-Qur’an tentang
penciptaan manusia bukannya kontradiksi namun sama-sama mengandung kebenaran.
Hal ini berbeda dengan yang berarti pernyataan yang saling bertentangan dan
tidak bisa keduanya benar secara bersamaan.
2. Manusia diciptakan dari air
Pada
ayat-ayat lainnya Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari air.
Misalnya dalam Surat Al-Furqan dijelaskan:
“Dan Dia
(pula) yang menciptakan manusia dari air.” [Al-Qur’an 25:54]
Pernyataan jika manusia diciptakan dari air
juga terbukti secara ilmiah, bahkan sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri
dari air. Jadi secara ilmiah ketiga pernyataan ini adalah benar jika manusia
memang diciptakan dari sperma, tanah, serta air.
3. Analogi luar biasa dari Dr Zakir Naik
Untuk
kembali membuktikan logika yang digunakan sebagai dasar pembenaran di atas, Dr
Zakir Naik memberikan perumpamaan secangkir teh. Jika untuk membuat secangkir
teh dibutuhkan secangkir air dan juga diperlukan bubuk teh, maka dua pernyataan
tadi tidak saling bertentangan. Karena baik air dan bubuk daun teh memang
diperlukan untuk membuat secangkir teh.
Contoh
berikutnya jika saya mengatakan bahwa Tuan Kumar adalah pria yang jujur, baik,
dan penuh kasih, maka tidak ada kontradiksi disini. Tetapi jika saya mengatakan
bahwa Tuan Kumar adalah orang yang selalu jujur tapi seringkali berbohong, maka
itu adalah kontradiksi. Kontradiksi berarti dua konsep yang membicarakan objek
yang sama namun saling bertentangan.