Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha
Kuasa atas segala yang ada di semesta ini dan atas setiap kejadian di seluruh
alam ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi
Muhammad Saw.
Alloh Swt. berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Alloh dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.” (QS. Al Bayyinah [98] : 5)
Ikhlas itu terletak di dalam hati. Ikhlas itu bukan perkara mulut,
melainkan perkara hati. Orang yang ikhlas dalam beramal, maka dia akan
mendapatkan karunia bahkan sebelum pahala ia rasakan. Yaitu, ia akan merasakan
nikmatnya dalam beramal. Alloh yang menghadirkan kenikmatan tersebut di dalam
hatinya.
Sedangkan orang yang tidak ikhlas dalam beramal, maka ia akan
merasakan ketidakenakan sejak ia melakukan amal tersebut. Hatinya akan resah,
tidak nyaman. Sholat tidak enak, sedekah tidak enak, tadarus Al Quran tidak
enak, menolong orang tidak enak. Kenapa bisa demikian? Karena Alloh Maha
Mengetahui bahwa ia beramal bukan untuk-Nya, melaikan untuk mencari penilaian
makhluk.
Orang yang ikhlas akan semakin baik dari waktu ke waktu. Boleh jadi
amalnya tidak besar dalam pandangan manusia, amalnya mungkin amal yang
sederhana. Akan tetapi hatinya kuat lillaahi ta’ala, lurus ikhlas hanya
mengejar keridhoan Alloh semata. Berbeda dengan orang yang tidak ikhlas, ketika
pujian atau penghargaan yang ia harapkan dari makhluk tidak datang, maka akan
menyusut amalnya bahkan hilang.
Setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas, akan membuat
kualitas dirinya semakin meningkat, akhlaknya semakin mulia, semakin menuju
kepada kesempurnaan. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang ikhlas dalam
beramal. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar
Karena
"BERBAGI ITU INDAH"