Juz-20 dimulai dari surat An-Naml ayat ke-60 sampai surat Al-Ankabut ayat ke-44.
QS Al-Qasas ayat: 53 - 56,
Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).
Mereka itu diberi pahala dua
kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan,
dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka
nafkahkan.
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Ahli kitab yg sebelumnya beriman kepada Alloh mengikuti petunjuk kebaikan melalui kitab sebelum Al-Quran, kemudian beriman kepada Al-Quran karena mempercayai kebenaran yg dikandung Al-Quran tsb, maka Alloh akan memberi pahala dua kali.
Artinya kesabaran yg diaplikasikan dalam hidupnya, melakukan kebaikan dengan menolak kejahatan, serta menafkahkan rikzi dengan baik untuk membantu sesama yg sudah dilakukan saat beriman kepada kitab sebelum Al-Quran dan sesudah meneruma petunjuk Al-Quran kedua-duanya diterima Alloh sebagai suatu amal soleh yg diberi pahala.
Baca Juga :
- Naik-Turun bagian dari Kehidupan
- Kauniyah Tentang 4 tahap Manusia
- Ahli Kitab Akan Beriman Kepada Al-Quran
Termasuk amal soleh yg Alloh sukai adalah berpaling dari perkataan yg tidak baik dan tidak bermanfaat, sambil berkata "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".
Kita hanya bisa menghindar dari kejahilan, dan hanya bisa mengajak dan memberi petunjuk kepada orang lain, termasuk teman, sahabat, dan orang yg dikasihi seperti anak, istri dan orang-tua sendiri, tetapi hanya Alloh yg dapat memberi hidayah.
Manusia hanya bisa berusaha, dan keputusan siapa yg diberi hidayah, yg diberi petunjuk dan diberi pertolongan (syafaat) hanyalah ditangan Alloh.
Dalam sejarah para nabi saja, sudah dicontohkan, sang paman dari nabi Muhammad yg tidak masuk Islam walaupun begitu mencintai nabi dan melindungi nabi dari gangguan. Anak nabi Nuh juga tetap tidak mau beriman sampai ditinggalkan oleh nabi Nuh, tidak masuk dalam rombongan yg diselamatkan masuk Kapal penyelamat.
Begitu pula istri nabi Luth yang tidak mau beriman, yg akhirnya ditinggalkan tidak terselamatkan dari azab Alloh yg diturunkan kepada kaum Sodom yg melakukan hidup homoseksual.
Bahkan orangtua nabi Ibrohim yg tidak mau meninggalkan kesyirikan menolak nabi Ibrohim untuk membersihkan berhala, bahkan mengusir nabi Ibrohim.
Apalagi kita sebagai manusia biasa, tidak akan mampu memberi pertolongan (syafaat) kepada orang lain tanpa izin dan hidayah dari Alloh, oleh karena itu tetap memohonkan kepada Alloh dalam doa, agar menjadi manusia yg disayangi Alloh . . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini | 23 Oktober 2020