Juz ke 17, dimulai dengan surat Al-Anbiya ayat 1, yang menceritakan banyak para Nabi, sampai surat Al-Muminun ayat 78.
QS:Al-Haj ayat:8,
Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,
QS:Al-Haj ayat:11-13,
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan.
QS:Al-Haj ayat:16,
Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Quran yang merupakan ayat-ayat yang nyata, dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Alloh menurunkan Al-Quran dalam bentuk ayat-ayat yg nyata, dengan bahasa manusia, lebih spesifik dalam bahasa Arab sehingga mudah dimengerti oleh para sahabat ketika disampaikan Rosul, sehingga menjadi petunjuk siapa saja, dan menjadi rambu-rambu dalam perjalan hidup di dunia.
Baca Juga :
Pertama kali Rosul menerima wahyu pada tanggal 17 Romadhon 12 tahun sebelum Hijriah (SH) atau 6 agustus 610 Masehi (M) di Gua Hira pada usia 40 tahun.
Rosul Muhammad menerima wahyu secara tercicil dari Alloh Swt dengan perantara Malaikat Jibril selama 23 tahun (persisnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari).
Tentunya kini, pada saat pengikut Rosul Muhammad dari berbagai negara dengan berbagai bahasa ibu yg berbeda, agar bisa dimengerti maka Al-Quran telah diterjemahkan kedalam seluruh bahasa di dunia, lengkap dengan tafsir para ulama, para imam, dan para Ustadz sehingga benar-benar ucapan Alloh dalam bentuk ayat dan surat dalam Al-Quran sampai pada fikiran dan qolbu setiap manusia di dunia.
Mereka yg mengikuti petunjuk Alloh dalam Al-Quran dan banyak melakukan kebajikan akan dimasukan kedalam Surga, sebaik-baik tempat untuk kembali.
Namun diantara manusia ada yg menolak, membantah tentang ketauhidan, yaitu keesaan Alloh, tanpa menggunakan petunjuk yg ada dalam Al-quran tetapi hanya dari fikiran masing-masing semata, hanya dengan menerka-nerka, tetapi dengan tegas menolak Alloh dan sama sekali tidak mau mendengar isi Al-Quran.
Ada juga yg percaya kepada Alloh dan mengikuti petunjuk yg ada dalam Al-Quran, serta mengikuti langkah Rosul dalam beribadah dengan mengikuti catatan yg ada pada hadits.
Akan tetapi karena keyakinannya tidak penuh, maka ketika mendapat kebajikan, kesenangan, dan ketercukupan urusan duniawi, mereka puas dan tetap beriman, namun pada saat ditimpa kesulitan, cobaan, maka mereka berbalik meninggalkan Alloh dan RosulNya, karena mereka tidak tahan oleh cobaan hidup sehingga meruntuhkan iman mereka.
Mereka akhirnya menyeru kembali kepada selain Alloh. Padahal berhala tidak dapat mendatangkan bencana dan tidak pula memberi manfaat kepada manusia, padahal berhala akan lebih mendekatkan diri pada bencana daripada manfaatnya.
Mereka bagai mendapat kawan yg sangat jahat yg akan menjerumuskan dikemudian hari.
Berhala di jaman moderen, bisa dalam bentuk kemewahan harta, tingginya jabatan, terhormatnya status sosial, banyaknya anak, dan banyak hal yg menyilaukan dimata manusia, sehingga begitu mudah terjerumus pada berhala daripada pada kepsrahan pada pengaturan Alloh.
Mereka akan dimasukan kedalam Neraka dengan azab, sebagai tempat seburuk-buruk untuk kembali . . . Na'udzubillahi min Dzalik.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini |19 November 2020