10. Jawablah Panggilan Mereka Dengan Segera
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Bersabda:
Suatu Hari Datanglah Ibu Juraij Dan Memanggil Anaknya (Juraij) Ketika Ia
Sedang Melaksanakan Shalat, ”Wahai Juraij.” Juraij Lalu Bertanya Dalam Hatinya,
”Apakah Aku Harus Memenuhi Panggilan Ibuku Atau Meneruskan Shalatku?” Rupanya
Dia Mengutamakan Shalatnya. Ibunya Lalu Memanggil Untuk Yang Kedua Kalinya.
Juraij Kembali Bertanya Di Dalam Hati, ”Ibuku Atau Shalatku?” Rupanya Dia
Mengutamakan Shalatnya. Ibunya Memanggil Untuk Kali Ketiga. Juraij Bertanya
Lagi Dalam Hatinya, ”Lbuku Atau Shalatku?” Rupanya Dia Tetap Mengutamakan
Shalatnya. Ketika Sudah Tidak Menjawab Panggilan, Ibunya Berkata, “Semoga Allah
Tidak Mewafatkanmu, Wahai Juraij Sampai Engkau Melihat Wajah Pelacur” (Hr. Al
Bukhari Dalam Al Adabul Mufrad, Dishahihkan Al Albani Dalam Shahih Al Adabil
Mufrad).
11. Jangan Berdebat Dengan Mereka, Jangan Mudah Menyalah-Nyalahkan
Mereka, Jelaskan Dengan Penuh Adab
Sebagaimana Dialog Nabi Ibrahim ‘Alahissalam Dengan Ayahnya. Sebagaimana
Juga Diceritakan Oleh ‘Aisyah Radhiallahu’anha:
Kami Keluar Bersama Rasulullah Shalallahu‘Alaihi Wasallam Pada Beberapa
Perjalanan Beliau. Tatkala Kami Sampai Di Al-Baidaa Atau Di Daerah Dzatul
Jaisy, Kalungku Terputus. Rasulullah Shalallahu‘Alaihi Wasallam Pun Berhenti
Untuk Mencari Kalung Tersebut. Orang-Orang Yang Ikut Bersama Beliau Pun Ikut
Berhenti Mencari Kalung Tersebut. Padahal Mereka Tatkala Itu Tidak Dalam
Keadaan Bersuci (Dalam Keadaan Berwudu) Dan Tidak Membawa Air. Sehingga
Orang-Orang Pun Berdatangan Menemui Abu Bakar Ash-Shiddiq Dan Berkata,
‘Tidakkah Engkau Lihat Apa Yang Telah Dilakukan Oleh Aisyah? Ia Membuat
Rasulullah Shalallahu‘Alaihi Wasallam Dan Orang-Orang Berhenti Padahal Mereka
Tidak Dalam Keadaan Bersuci Dan Tidak Membawa Air. Maka Abu Bakar Pun
Menemuiku, Lalu Ia Mengatakan Apa Yang Dikatakannya. Lalu Ia Memukul Pinggangku
Dengan Tangannya. Tidak Ada Yang Mencegahku Untuk Menghindar Kecuali Karena
Rasulullah Shalallahu‘Alaihi Wasallam Yang Sedang Tidur Di Atas Pahaku.
Rasulullah Shalallahu‘Alaihi Wasallam Terus Tertidur Hingga Subuh Dalam Keadaan
Tidak Bersuci. Lalu Allah Menurunkan Ayat Tentang Tayammum. Usaid Bin
Al-Hudhair Mengatakan, “Ini Bukanlah Awal Keberkahan Kalian Wahai Keluarga Abu
Bakar”. Lalu Kami Pun Menyiapkan Unta Yang Sedang Aku Tumpangi, Ternyata Kalung
Itu Berada Di Bawahnya”. (Hr. An Nasa-I No.309, Dishahihkan Al Albani Dalam
Shahih Sunan An Nasa-I).
12. Segera Bangkit Menyambut Mereka Ketika Mereka Masuk Rumah, Dan
Ciumlah Tangan Mereka
Dari Aisyah Radhiallahu’anha, Ia Berkata:
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Jika Melihat Putri Beliau Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam (Fathimah) Datang Ke Rumah Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam, Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Menyambut Kedatangannya. Beliau
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Berdiri Lalu Berjalan Menyambut, Menciumnya,
Menggandeng Tangannya Lalu Mendudukkannya Di Tempat Duduk Beliau. Jika Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Mendatangi Rumah Fathimah Radhiyallahu Anhuma ,
Maka Fathimah Menyambut Kedatangan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dia
Bangkit Dan Berjalan Kearah Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Lalu Mencium
(Kening) Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam” (Hr. Bukhari Dalam Al Adabul
Mufrad, Ibnu Qathan Dalam Ahkamun Nazhar[296] Mengatakan: “Semua Perawinya
Tsiqah”).
13. Jangan Menganggu Mereka Di Waktu Mereka Istirahat
Sebagaimana Firman Allah Dalam Surat An Nur Ayat 58 (Yang Artinya): “Hai
Orang-Orang Yang Beriman, Hendaklah Budak-Budak (Lelaki Dan Wanita) Yang Kamu
Miliki, Dan Orang-Orang Yang Belum Baligh Diantara Kamu, Meminta Izin Kepada
Kamu Tiga Kali (Dalam Satu Hari), Yaitu: Sebelum Shalat Subuh, Ketika Kamu
Menanggalkan Pakaian (Luar)Mu Di Tengah Hari, Dan Sesudah Sesudah Shalat Isya’.
(Itulah) Tiga ‘Aurat Bagi Kamu. Tidak Ada Dosa Atasmu Dan Tidak (Pula) Atas
Mereka Selain Dari (Tiga Waktu) Itu. Mereka Melayani Kamu, Sebahagian Kamu (Ada
Keperluan) Kepada Sebahagian (Yang Lain). Demikianlah Allah Menjelaskan
Ayat-Ayat Bagi Kamu. Dan Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana”.
1 - 2 - 3
1 - 2 - 3