Setan senantiasa menyeru manusia
untuk melakukan perbuatan jahat dan keji (QS al-Baqarah [2]: 169). Ia juga
menghasut manusia agar saling membenci dan memusuhi, seperti melalui judi dan
khamar (QS al-Maidah [5]: 91). Setan juga menakut-nakuti manusia akan
kemiskinan (QS Al-Baqarah [2]: 286) sehingga manusia cenderung mengumpulkan
harta dengan rakus, kikir, dan menghalalkan segala cara. Padahal, semua rayuan
dan godaannya hanyalah tipuan belaka dan angan-angan kosong (QS an-Nisa' [4]:
120).
Untuk menjalankan seruannya,
setan memiliki beberapa siasat atau strategi. Pertama, menghiasi keburukan
dengan keindahan (QS an-Nahl: 63 dan an-Naml: 24). Suatu perbuatan yang buruk
dalam pandangan agama, dipandang indah oleh manusia yang terbujuk rayu setan.
Misalnya, perempuan yang memperlihatkan aurat, bergoyang dan bernyanyi dengan
lirik mengundang syahwat dan berahi, justru dinilai oleh pria dan wanita itu
sendiri sebagai seni yang mahal harganya.
Kedua, menjadikan manusia lupa
kepada Allah. "Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa
mengingat Allah." (Al-Mujadalah 19). Ketika manusia lupa kepada Allah,
maka perbuatan maksiat mudah dilakukan. Sebaliknya, orang yang senantiasa ingat
kepada Allah, tidak ada celah baginya bermaksiat.
Ketiga, mengajak manusia mengubah
agama. Firman-Nya, "Dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah,
(lalu mereka benar-benar mengubahnya)." (QS an-Nisa'[4]: 119). Kata
"ciptaan Allah" pada ayat di atas bermakna "agama Allah".
Jadi, setan memperdaya manusia untuk mengubah agama Allah ini.
Baca Juga Artikel tentang :
Baca Juga Artikel tentang :
Mereka frustrasi melihat kondisi
umat Islam yang suka berpecah belah, dianggap tokoh agama tetapi masih berani
korupsi, diangkat sebagai pemimpin namun menzalimi, kemiskinan dan kebodohan
kerap kali diderita umat. Setan pun menggoda manusia untuk menganggap Islam tak
relevan lagi dengan zaman, maka perlu diperbarui. Agama pun mereka ubah, seakan
agama hanya produk budaya. Mereka sesat lagi menyesatkan.
Keempat, melalui minuman keras
(khamar) dan perjudian (QS al-Ma'idah [5]: 91), setan menyesatkan manusia
sehingga merusak persaudaraan antarmanusia. Padahal, secara akal, khamar
merusak pikiran dan memelihara kebodohan, sedangkan judi mengakibatkan
kemiskinan. Namun, daya rasionalitasnya tak berfungsi akibat bujuk rayu setan.
Meskipun setan melakukan berbagai
siasat dan strategi untuk menyesatkan manusia, namun Allah menegaskan,
"Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah." (QS an-Nisa' [4]: 76). Maka
siasat setan mesti dilawan.
Di antara strategi melawan setan
adalah memperkuat iman, bertawakal (QS an-Nahl [16]: 99) dan memperbanyak zikir
kepada Allah (QS al-A'raf [7]: 201). Di samping itu, Allah menegaskan bahwa
setan datang dari arah kanan, kiri, muka, dan belakang untuk menyesatkan
manusia (QS al-A'raf [7]: 17). Akan tetapi, setan tidak datang dari atas dan
bawah.
Sebagian mufasir berpendapat
bahwa dari arah atas, setan tidak bisa menghampiri manusia selama manusia itu
senantiasa mengingat Allah dan bertawakal kepada-Nya. Sementara arah bawah,
setan juga tak sanggup menaklukkan bani Adam ketika manusia senantiasa ingat
pada kematian (karena manusia berasal dari dan kembali ke tanah) lalu memperbanyak
sujud. Maka perbanyaklah ibadah, seperti shalat, sedekah dan lain-lain sehingga
setan akan menjauh dari manusia.
Selanjutnya, perbanyak doa:
"Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan dan
aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku." (QS al-Mukminun: 97-98).
Bagikan Artikel ini Untuk Keluarga dan Teman Kamu
Karena
"BERBAGI ITU INDAH"