Alloh Maha Kuat


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Dialah Alloh yang telah menciptakan langit bumi dan segala isinya, mengaturnya dan mencukupi rezekinya. Hanya kepada Alloh kita menyembah dan memohon pertolongan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, semoga Alloh Swt. Yang Maha Kuat, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang kuat. Kuat secara lahir, kuat secara batin, kuat akal, kuat hati, kuat ilmu. Karena ternyata mu’min yang lebih dicintai Alloh dan dinilai lebih baik oleh Alloh adalah mu’min yang kuat. Sebagaimana sabda Rosululloh Saw., “Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Alloh Azza wa Jalla daripada mu’min yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibn Majah, Nasa’i)

Salah satu asma Alloh adalah Al Qowiy, Alloh Maha Kuat. Al Qowiy terambil dari rangkaian huruf qof, wau, ya, yang artinya adalah keras, kuat, lawan dari lemah. Al Quran menyebut kata ini sebanyak sebelas kali. Sembilan diantaranya mensifati Alloh, dua diantaranya mensifati nabi Musa a.s dan jin Ifrit, Dari sembilan yang disandarkan kepada Alloh, tujuh diantaranya dikaitkan dengan kata Al ‘Aziz, Alloh Yang Maha Bijaksana. Artinya, kekuatan itu menjadi dahsyat jikalau dipegang oleh yang memiliki kebijaksanaan.


Kekuatan Alloh Swt. meliputi seluruh alam semesta. Alloh betul-betul berkuasa penuh atas alam ini. Tidak ada satu titik pun kecuali tunduk pada kehendak Alloh. Langit, gunung, samudra, hujan, matahari, bulan, bintang-bintang, hingga serangga paling kecil di dalam tanah, seluruhnya tunduk pada kekuasaan Alloh Swt.

Bagaimana dengan iblis yang membangkan? Iblis pun membangkang atas izin Alloh. Bagaimana dengan manusia-manusia yang ingkar? Mereka pun ada dalam kekuasaan Alloh. Mudah saja bagi Alloh untuk menghentikan detak jantungnya. Alloh yang menidurkan mereka dan membangunkan mereka kembali. Alloh yang menyediakan bagi mereka rezeki. Alloh yang menjadikan mereka tua hingga pada saatnya tiba, Alloh yang mematikan mereka.

Tidak ada makhluk yang hebat. Jika memang hebat, cobalah jangan bernapas. Jika memang hebat, cobalah jangan tidur. Jika memang hebat, coba tahan pertumbuhan kukunya. Jika memang hebat, cobalah jangan menjadi tua. Jadi, tidak ada yang kuat di alam semesta ini, kecuali karena dikuatkan oleh Alloh Swt.

Alloh Maha Kuat. Tidak bisa diancam oleh apapun dan oleh siapapun. Pembangkangan makhluk tidak membuat berkurang sedikitpun kekuatan-Nya. Demikian juga, ketaatan makhluk tidak akan menambah kekuatan-Nya. Alloh Maha Kuat, sebelum dan sesudah apapun.

Maka saudaraku, sungguh kita tidak memiliki daya dan kekuatan apapun kecuali Alloh yang memberikan kekuatan itu. Laa haulaa walaa quwwata illaa billah, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali atas izin Alloh Swt. Wallohu a’lam bishowab.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Menjelang Ramadhan Sucikan Hati Kita


Ramadhan kembali akan hadir menyapa kita. Ramadhan adalah bulan suci yang kehadirannya selalu dinanti oleh orang-orang beriman.

Agar lebih maksimal, sepantasnya seorang muslim menyiapkan dirinya dengan mensucikan hati dari segala penyakitnya; baik penyakit hati yang akan mengganggu keharmonisan hubungannya dengan Allah, maupun penyakit hati yang akan mengganggu keharmonisan hubungannya dengan sesama.

Olehnya itu, sebelum memasuki gerbang Ramadhan, kita dipertemukan dengan bulan Rajab.

Mengawali bulan tersebut, ada doa yang biasa dibaca oleh sebagian kaum muslimin, menggambarkan betapa kerinduan mereka ingin kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan;

Ya Allah berkailah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”.



Bulan Rajab adalah satu diantara bulan-bulan haram. Di bulan tersebut, ada penekanan agar kita memperbaiki keadaan jiwa kita dengan menjauhi sekecil apapun perkara yang dapat merusak keharmonisan hubungan kita dengan Allah.

Selepas bulan Rajab, kita juga dipertemukan dengan bulan Sya’ban. Di dalamnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan harinya dengan banyak berpuasa. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata;

“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Dipertengahan bulan Sya’ban, ada anjuran secara khusus untuk menyudahi segala pertikaian dengan saudara semuslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Pada malam pertengahan di bulan Sya’ban, Allah melihat para hamba Nya, dan akan mengampuni mereka seluruhnya kecuali orang musyrik dan orang yang bersengketa dengan saudaranya.”. (HR. Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syaikh Al Baani dan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauuth dinyatakan sebagai hadits hasan dengan beberapa syahidnya)

Jelang Ramadhan ini, mari kita sambut kedatangannya dengan menyiapkan jiwa-jiwa kita dan membersihkannya dari segala penyakitnya. Semoga kita kembali dapat dipertemukan dengan Ramadhan dalam keadaan jiwa yang lebih siap untuk mendulang pahala dan keutamaan secara lebih maksimal.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Alfatihah Bacaan Shalat Paling Dahsyat dan Penting Dalam Sholat


Al-Fatihah merupakan satu-satunya surah yang dipandang penting dalam salat. Salat dianggap tidak sah apabila pembacanya tidak membaca surah ini.

Dalam hadits dinyatakan bahwa salat yang tidak disertai al-Fatihah adalah salat "tidak sempurna". Walau begitu, hal tersebut tidak berlaku bagi orang yang tidak hafal Al-Fatihah.

Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang yang tidak hafal Al-Fatihah diperintahkan membaca:


"Maha Suci Allah, segala puji milik Allah, tidak ada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah."

Dalam pelaksanaan salat, Al-Fatihah dibaca setelah pembacaan Doa Iftitah dan dilanjutkan dengan "Aamiin" dan kemudian membaca ayat atau surah al-Qur'an (pada rakaa'at tertentu).

Al-Fatihah yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua dalam salat, harus diiringi dengan ayat atau surah lain al-Qur'an. Sedangkan pada rakaat ketiga hingga keempat, hanya Al-Fatihah saja yang dibaca.

Disebutkan bahwa pembacaan Al-Fatihah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad adalah dengan memberi jeda pada setiap ayat hingga selesai membacanya, misal:

Bismillāhir rahmānir rahīm (jeda) Alhamdu lillāhi rabbil ʿālamīn (jeda) Arrahmānir rahīm (jeda) Māliki yaumiddīn (jeda) dan seterusnya.

Selain itu, kadang bacaan Nabi Muhammad pada ayat Maliki yaumiddīn dengan ma pendek dibaca Māliki yaumiddīn dengan ma panjang.


Dalam salat, Al-Fatihah biasanya diakhiri dengan kata "Aamiin".

"Aamiin" dalam salat Jahr biasanya didahului oleh imam dan kemudian diikuti oleh makmum. Pembacaan "Aamiin" diharuskan dengan suara keras dan panjang. Dalam hadits disebutkan bahwa makmum harus mengucapkan "aamiin" karena malaikat juga mengucapkannya, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa "aamiin" diucapkan apabila imam mengucapkannya.

Pembacaan Al-Fatihah dan surah-surah lain dalam salat ada yang membacanya keras dan ada yang lirih. Hal itu tergantung dai salat yang sedang dijalankan dan urutan rakaat dalam salat. Salat yang melirihkan seluruh bacaannya (termasuk Al-Fatihah dan surah-surah lain) dari awal hingga akhir salat, disebut Salat Sir (membaca tanpa suara).

Salat Sir contohnya adalah Salat Zuhur dan Salat Ashar di mana seluruh bacaan salat dalam salat itu dilirihkan. Selain salat Sir, terdapat pula salat Jahr, yaitu salat yang membaca dengan suara keras.

Salat Jahr contohnya adalah salat Subuh, salat Maghrib, dan salat Isya'. Dalam salat Jahr yang berjamaah, Al-Fatihah dan surah-surah lain dibaca dengan keras oleh imam salat. Sedangkan pada saat itu, makmum tidak diperbolehkan mengikuti bacaan Imam karena dapat mengganggu bacaan Imam dan hanya untuk mendengarkan.

Makmum diperbolehkan membaca (dengan lirih) apabila imam tidak mengeraskan suaranya. Sementara dalam Salat Lail, bacaan Al-Fatihah diperbolehkan membaca keras dan diperbolehkan lirih, hal ini seperti yang tertera dalam hadits:

"Rasulullah bersabda, "Wahai Abu Bakar, saya telah lewat di depan rumahmu ketika engkau salat Lail dengan bacaan lirih." Abu Bakar menjawab, "Wahai Rasulullah, Dzat yang aku bisiki sudah mendengar." Dia bersabda kepada Umar, "Aku telah lewat di depan rumahmu ketika kamu salat Lail dengan bacaan yang keras." Jawabnya, "Wahai Rasulullah, aku membangunkan orang yang terlelap dan mengusir setan." Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Abu Bakar, keraskan sedikit suaramu." Kepada Umar dia bersabda, "Lirihkan sedikit suaramu."

Bacaan ShalatAl Fatihah adalah bacaan shalat yang amat dahsyat. Dalam fiqih tuntunan shalat, Al Fatihah merupakan bacaan shalat yang bersifat rukun. Teristimewa, Allah akan menjawab pada setiap ayat yang kita baca.

Firman Allah dalam hadits qudsi:

Nabi SAW bersabda, “Allah SWT berfirman: Shalat itu Kubagi dua antara Aku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya.

Apabila ia mengucapkan Alhamdulillahi rabbil alamin, Aku menjawab: “Hamba-Ku memuji-Ku”.

Apabila ia mengucapkan Arrahmaanirrahiim,
maka Aku menjawab: “Hamba-Ku menyanjung-Ku”.

Apabila ia mengucapkan Maaliki yaumiddiin,
maka Aku menjawab: “Hamba-Ku mengagungkan-Ku”.

Apabila ia mengucapkan Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin,
maka Aku menjawab: “Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya”.

Apabila ia mengucapkan Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin, maka Aku menjawab:

“Inilah bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya” (HR Muslim).

Sungguh luar biasa, ternyata Allah langsung menjawab bacaan shalat kita… Terungkap sudah rahasianya, mengapa Rasulullah membaca Al Fatihah ayat-demi ayat (tidak menyambungnya), sebagaimana dikatakan dalam hadits:  

“Kemudian beliau SAW membaca Al-Fatihah, beliau memenggalnya ayat demi ayat…” (HR Abu Dawud).

Alfatihah Bacaan Shalat

Karena itu, untuk memaksimalkan bacaan Al Fatihah, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

Membacanya ayat demi ayat (tidak menyambung)
Memahami kandungan arti surat Al Fatihah, kata demi kata
Mengetahui dan merasakan jawaban Allah pada ayat demi ayat yang kita baca
Meyakini bahwa jawaban Allah akan segera terwujud buat kita

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"




Share:

Menggugurkan Dosa dengan Tauhid


Di antara keutamaan tauhid adalah jika tauhid tersebut kokoh, maka tauhid tersebut akan menuntunnya untuk mengerjakan amal shalih, baik dalam perkataan maupun perbuatan, yang dzahir maupun yang batin.

Ini adalah keutamaan yang besar, karena seorang hamba tidak mungkin dapat terlepas dari:

Bermuamalah dengan dirinya sendiri;
Bermuamalah dengan orang lain;
Atau Bermuamalah dengan Rabb-nya.
Sedangkan bermuamalah dengan Allah Ta’ala merupakan ibadah, yakni dengan melakukan berbagai macam peribadatan.

Bermuamalah dengan dirinya sendiri yang memiliki hawa nafsu, dan apa yang diinginkan atau tidak diinginkan oleh hawa nafsunya. Serta bagaimana dirinya sendiri dapat melaksanakan syariat.

Bermuamalah dengan orang lain yaitu dengan menunaikan hak-hak manusia. Dimulai dengan hak kedua orangtua, hak istri, hak anak, hak tetangga, hak teman dekat, hak para ulama, hak penguasa, dan hak para shahabat ridhwanallah ‘alaihim, demikian pula hak orang-orang yang beriman secara umum.

Resep | Musik | Affiliasi | Kultum | Tanaman | Obat Herbal | Kesehatan | Teknologi  

Tauhid merupakan salah satu sarana yang dapat menuntun seseorang untuk dapat bermuamalah baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, atau dengan Rabb-nya.

Adapun dalam muamalah dengan Rabb-nya, maka ahli tauhid mencintai beribadah kepada Allah Ta’ala. Mereka mencintai ikhlas, dan juga berbagai macam ibadah. Kita jumpai seorang ahli tauhid yang sebenar-benarnya, dia mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa, dan berhaji dengan mengharap pahala di sisi-Nya.

Setiap kali tauhid kokoh, maka akan kokoh pula ketergantungan hatinya terhadap shalat dan puasa, baik yang wajib maupun shalat sunnah. Demikianlah, muamalah dan ibadahnya terhadap Rabb-nya akan sepadan dengan kekokohan tauhidnya.

Oleh karena itu, lihatlah dirimu sendiri dalam berbagai macam keadaan. Jika Engkau merasakan di dalam dirimu terdapat kekurangan di dalam melaksanakan kewajiban, atau bahkan di dalam melaksanakan yang sunnah, maka cermatilah dirimu, dan pasti Engkau dapati bahwa sebagian dunia telah menyaingi kecintaanmu terhadap Allah Ta’ala di dalam hatimu.

Di dalam hatimu terkumpul dua keinginan, pertama yaitu keinginan mencintai Allah Ta’ala dan mentauhidkan-Nya. Dan kedua yaitu keinginan mencintai dunia serta lebih mengutamakannya. Apabila tauhidnya yang kokoh, maka akan lemahlah yang lainnya. Dan sebaliknya, apabila keinginan dunia yang lebih kokoh, maka akan lemahlah tauhidnya. Oleh karena itu, mengajarkan dan menjelaskan ilmu tauhid kepada manusia merupakan kebaikan dan ihsan yang terbesar kepada sesama makhluk.

Demikian pula, dia memiliki hawa nafsu dan keinginan untuk meninggalkan sebagian kewajiban. Setiap kali tauhid di dalam hatinya kokoh, dan kokoh pula pengetahuan hamba terhadap Rabb-nya, terhadap rububiyyah-Nya, bahwasannya milik Allah-lah bumi ini seluruhnya, hati manusia seluruhnya berada di antara jari-jariNya, bumi berada di dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, bahwasannya dunia ini di sisi Allah tidak lebih dari sayap seekor lalat, Dia-lah yang mengatur alam semesta ini, Dia-lah yang memberi dan mencegah, Dia-lah yang memberikan manfaat dan mendatangkan madharat, Dia-lah yang merendahkan dan mengangkat, Dia-lah yang menggenggam dan membentangkan, Dia-lah yang menciptakan, Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Dia-lah yang menyehatkan dan membuat sakit, Dia-lah yang membuat menjadi kaya atau miskin, bahwa apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi, sedangkan yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi, maka pada saat itu akan kokohlah tawakkal dan kecintaannya kepada Allah. Selain itu, akan kokoh pula pengetahuan bahwasannya Allah-lah yang berhak untuk diibadahi dan Dia-lah yang berhak terhadap berbagai jenis ibadah. Di dalam hatinya terdapat kecintaan terhadap Allah dan tauhid, sehingga dorongan untuk berbuat kejelekan menjadi lemah.

Tauhid dapat membebaskan seseorang dari penghambaan terhadap sesama makhluk.
Di antara keutamaan tauhid adalah bahwa tauhid dapat membebaskan seseorang dari penghambaan terhadap sesama makhluk dan berlebih-lebihan dalam memandang mereka, menuju penghambaan yang paling mulia, yaitu penghambaan kepada Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha mendengar dan Maha melihat.

Allah Ta’ala menguji hamba-hambaNya dan menjadikan sebagian di antara mereka sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

”Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.” (QS. Al-Furqan : 20)

Apakah makna,”Maukah kamu bersabar?” Allah Ta’ala menjadikan orang fakir sebagai cobaan bagi orang kaya, dan sebaliknya, orang kaya sebagai cobaan bagi orang fakir.

1-2

Share:

Membuat Amal Kita Terasa Nikmat


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Memberi Petunjuk dan Maha Menerima amal sholeh hamba-hamba-Nya, menggolongkan kita sebagai orang-orang yang ikhlas. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, ada amal kecil, sederhana, ringan namun saat dilakukan menjadi terasa berat. Dan, ada juga amal yang besar dan berat namun saat dilakukan menjadi terasa ringan dan nikmat. Perbedaan pada keduanya terletak pada niat. Orang yang beramal dengan ikhlas mengharap penghargaan dan ridho Alloh Swt., maka amal sebesar apapun, tugas seberat apapun akan terasa ringan, nikmat dan mengasyikan. Sedangkan orang yang beramal dengan tidak ikhlas, mencari pujian dan penghargaan makhluk, maka amal sekecil apapun akan terasa berat.

Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Alloh dan Rosul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Alloh dan Rosul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhori Muslim)


Tidak ada pekerjaan atau amal yang nikmat selama amal tersebut kita pandang sebagai beban. Jika sedari awal saja sudah kita pandang sebagai beban, maka ketika melakukannya pun akan terasa berat. Berbeda dengan orang beriman yang setiap amal dan pekerjaannya selalu ia pandang sebagai ladang ibadah kepada Alloh Swt. Ia yakin bahwa sekecil apapun amal akan berlipat ganda nilainya jikalau dilakukan lillaahita’ala, sehingga ia semakin bersemangat dan semakin berenergi dalam beramal.

Orang yang dalam amalnya senantiasa diiringi dengan niat lurus, hati yang senantiasa ingat kepada Alloh, sikap yang senantiasa dijaga agar senantiasa jujur dan amanah, maka Alloh akan limpahkan baginya ketenangan dan ketentraman batin. Inilah hikmah bagi orang-orang yang beramal secara ikhlas. Semoga kita termasuk orang-orang yang ikhlas. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber: smstauhiid.com

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Perbedaan Ihklas dan Tidak Ihklas


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha Kuasa atas segala yang ada di semesta ini dan atas setiap kejadian di seluruh alam ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Alloh dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah [98] : 5)


Ikhlas itu terletak di dalam hati. Ikhlas itu bukan perkara mulut, melainkan perkara hati. Orang yang ikhlas dalam beramal, maka dia akan mendapatkan karunia bahkan sebelum pahala ia rasakan. Yaitu, ia akan merasakan nikmatnya dalam beramal. Alloh yang menghadirkan kenikmatan tersebut di dalam hatinya.

Sedangkan orang yang tidak ikhlas dalam beramal, maka ia akan merasakan ketidakenakan sejak ia melakukan amal tersebut. Hatinya akan resah, tidak nyaman. Sholat tidak enak, sedekah tidak enak, tadarus Al Quran tidak enak, menolong orang tidak enak. Kenapa bisa demikian? Karena Alloh Maha Mengetahui bahwa ia beramal bukan untuk-Nya, melaikan untuk mencari penilaian makhluk.

Orang yang ikhlas akan semakin baik dari waktu ke waktu. Boleh jadi amalnya tidak besar dalam pandangan manusia, amalnya mungkin amal yang sederhana. Akan tetapi hatinya kuat lillaahi ta’ala, lurus ikhlas hanya mengejar keridhoan Alloh semata. Berbeda dengan orang yang tidak ikhlas, ketika pujian atau penghargaan yang ia harapkan dari makhluk tidak datang, maka akan menyusut amalnya bahkan hilang.

Setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas, akan membuat kualitas dirinya semakin meningkat, akhlaknya semakin mulia, semakin menuju kepada kesempurnaan. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang ikhlas dalam beramal. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Hadapi Konflik dengan 3 Kata Kunci ini…!!!


1. Semangat Bersaudara

Betapa indah agama Islam ini. Mengajarkan persaudaraan berlandaskan keimanan kepada Allah Swt, persaudaraan yang derajatnya, nilainya, jauh lebih tinggi dari persaudaraan karena hubungan
darah, nasab, organisasi, atau batas negara.

Dengan persaudaraan atas dasar keimanan ini, Rasulullah Saw memberikan pemisalan yang begitu indah bahwa kaum muslimin itu seperti satu bangunan yang setiap bagiannya saling menguatkan satu sama lain.

Allah Swt berfirman,
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al Hujurat [49] 10)

Rasulullah Saw bersabda, “Seorang mukmin bagi mukmin yang lain ibarat satu bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Kemudian Rasulullah menggenggam jari-jemarinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga Artikel tentang : 

Dalam hidup bermasyarakat, berdampingan dengan saudarasaudara yang seiman, tentu akan tetap ada potensi masalah. Karena demikianlah ciri dari kehidupan sosial. Namun, tidak perlu takut  terhadap masalah, yang perlu kita khawatirkan adalah jikalau kita salah dalam menyikapi masalah.

Tidak perlu takut pada masalah yang sudah terlanjur terjadi, karena salah-salah, sikap takut malah membuat kita lari dari masalah dan bukan menyelesaikannya.

2. Semangat Solusi

Marilah kita perbaiki cara pandang kita bahwa masalah terjadi pasti atas izin Allah Swt, dan pasti ada solusinya. Jika masalah terjadi atas izin Allah, maka siapakah yang memiliki dan paling tahu solusinya? Tiada lain adalah Allah Swt.

Oleh karena itu, jalan terbaik kita dalam menghadapi masalah adalah menghadapinya, menyelesaikannya dengan cara-cara yang Allah ridhai.

3. Semangat Sukses Bersama

Kesuksesan sejati adalah ketika kita bisa mengajak orang lain sukses. Seorang guru yang sukses adalah ketika dia bisa membawa murid-muridnya kepada kesuksesan dalam belajar.

Seorang  pejabat yang sukses adalah ketika dia membawa bawahan-bawahannya menggapai karir yang lebih tinggi dan lebih manfaat dengan kejujuran. Seorang pengusaha yang sukses adalah pengusaha yang bisa menginspirasi dan mencetak karyawannya menjadi mandiri dan berdikari. Orangtua yang sukses adalah orangtua yang bisa mencetak anak-anaknya menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dan berbakti. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendirian.

Kita bisa berpakaian, menutupi aurat, dan membaguskan penampilan adalah karena keterlibatan banyak orang. Mulai dari petani kapas, pengrajin tenun, pedagang, hingga penjahit.

Makanan yang kita nikmati, membuat energi kita terpenuhi untuk beraktifitas adalah buah dari keterlibatan banyak tangan. Mulai dari petani yang bekerja di sawah atau kebun mereka, para supir yang mengangkut hasil bumi ke pasar, para pedagang, hingga orang yang memasak di dapur.

Hampir seluruh aspek dalam hidup kita ada keterlibatan orang lain di dalamnya. Oleh karena itu, ketika kita berhasil menggapai kesuksesan dalam bidang apapun itu,  esungguhnya kita tidak sukses sendirian.

Ada kesuksesan orangtua kita, ada kesuksesan guru-guru dan teman-teman kita. Jika kita selalu ingat akan hal ini, niscaya akan mudah bagi kita untuk memupuk  kerendahan hati.

Bagikan Artikel ini Untuk Keluarga dan Teman Kamu
Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Menggunakan Bluetooth Headphone bisa Membahayakan Kesehatan


Bluetooth headphone yang kini tengah menjadi tren bisa Anda dapatkan dengan jenis dan harga yang bervariasi di toko online, mulai dari harga yang paling murah sampai yang paling mahal.

Alat pelengkap gawai ini digemari karena nirkabel, sehingga lebih praktis karena Anda tidak perlu repot-repot mencolok kabel headphone ke ponsel. Cukup sambungkan lewat bluetooth, Anda sudah bisa mendengarkan musik atau melakukan panggilan telepon.

Meski tergolong memudahkan keseharian, bluetooth headphone ini nyatanya bisa membahayakan kesehatan. Ketahui dampaknya agar Anda bisa lebih waspada.

Dampak penggunaan bluetooth headphone dalam jangka waktu yang lama dan volume yang cukup keras akan membuat pendengaran Anda terganggu dan gendang telinga pun rentan rusak.

Para ilmuwan ini telah menyerukan hal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB untuk untuk mengeluarkan peraturan yang lebih ketat terkait paparan medan elektromagnetik dari perangkat nirkabel. Tujuannya agar orang bisa lebih terlindungi dari dampak kesehatan yang berpotensi berbahaya.


Hal ini pun turut dipertegas dengan apa yang disampaikan oleh Joel M. Moskowitz, PhD, Direktur of The Center for Family and Community Health di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

Medan elektromagnetik adalah bidang energi yang tidak terlihat, sebab merupakan jenis radiasi yang dihasilkan oleh listrik. Ketika Anda menggunakan bluetooth headphone paparan medan elektromagnetik nonionisasi atau level rendah yang disebut Radiasi Frekuensi Radio (RFR) akan terpancar.

Pertanyaan terbesar yang dihadapi para ilmuwan sekarang adalah bagaimana temuan ini berhubungan dengan manusia dan level spesifik RFR apa yang dapat mengancam kesehatan manusia.

Para ilmuwan mengakui peraturan mengenai paparan medan elektromagnetik saat ini belum memadai. Hanya saja secara umum, menurut Moskowitz, jumlah radiasi yang dipancarkan bluetooth headphone secara signifikan lebih kecil dari apa yang dihasilkan dari ponsel biasa.

Tingkat penyerapan atau jumlah frekuensi radio yang diserap tubuh manusia dari suatu perangkat juga membantu para ilmuwan menentukan seberapa banyak radiasi yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Walaupun bluetooth headphone memancarkan tingkat radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ponsel, penempatannya merupakan masalah besar bagi beberapa ahli kesehatan.

"Karena kedekatan perangkat tersebut dengan tubuh atau kepala, maka bahayanya bisa lebih besar," Moskowitz menjelaskan.

Tak hanya itu, durasi penggunaan bluetooth headphone yang terlalu lama juga turut andil sebagai penyebab kerusakan pendengaran pada orang yang menggunakannya. Hal ini dijelaskan kemudian oleh Moskowitz.

"Jika seseorang menggunakan bluetooth headphone selama berjam-jam dalam sehari, paparan radiasi gelombang mikro ke otak bisa sangat besar dan berbahaya," ucapnya.

Setelah menyimak berbagai bahaya dari penggunaan alat pelengkap gadget ini, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan akibat penggunaan bluetooth headphone. Misalnya dengan menggunakan fitur handsfree atau menggunakan headphone yang menggunakan kabel.

"Jika merencanakan panggilan telepon dalam durasi lama, alternatif paling aman adalah dengan menggunakan fitur handsfree di ponsel,” ujar Dr. Santosh Kesari, seorang neuro-onkologis dan ketua departemen neurosains translasi dan neuroterapi di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, California, AS.

Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mendengarkan musik selama berjam-jam setiap hari, terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan dan lebih sensitif terhadap radiasi.

"Anak-anak berisiko lebih tinggi untuk terpapar radiasi elektromagnetik karena memiliki kepala kecil dan tengkorak yang lebih tipis. Jadi mereka bisa memiliki paparan medan elektromagnetik yang lebih tinggi,” jelas Kesari.

Tindakan pencegahan umum lainnya yang bisa Anda lakukan adalah menjaga letak ponsel setidaknya 25 cm dari wajah saat mendengarkan musik atau melakukan panggilan. "Sebisa mungkin lakukan panggilan hanya ketika sinyal kuat. Karena ketika sinyal buruk, tingkat pancaran radiasinya bisa lebih tinggi," imbuh Moskowitz.

Di zaman teknologi saat ini mungkin hampir mustahil untuk menghindari radiasi ponsel, terutama bila Anda menggunakan bluetooth headphone. Akan tetapi, Anda dapat mencoba cara yang telah disarankan di atas untuk mengurangi jumlah paparan. Melek teknologi boleh, tapi bagaimanapun juga kesehatan Anda tetap yang utama.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds