Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21.
QS:As-Sabaa ayat:43,
Dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: "Orang ini tiada lain
hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah
oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "(Al Quran) ini tidak lain
hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja". Dan orang-orang kafir berkata
terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini tidak
lain hanyalah sihir yang nyata"._
QS:As-Sabaa ayat:47-50,
Katakanlah: "Upah apapun
yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu"._
Katakanlah: "Sesungguhnya
Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib"._
Katakanlah: "Kebenaran telah
datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan
mengulangi"._
Katakanlah: "Jika aku sesat
maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku
mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku
kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat"._
Orang kafir dengan penolakannya,
ketertutupannya terhadap kebenaran yg disampaikan selalu menghindar bila
disampaikan firman Alloh kepadanya.
Bahkan mereka berani menuduh
Rosul Muhammad sebagai penghalang bagi mereka yg akan melakukan ritual
sesembahan seperti yg selama ini mereka lakukan memcontoh nenek-miyang mereka.
Mereka juga menuduh bahwa
Al-Quran berisi kebohongan yg diada-adakan. Malah kini banyak orang yg tidak
pernah membaca Al-Quran, dalam arti mencoba membaca dan mengerti dengan bahasa
yg dia mengerti, akan tetapi berani menyangkal isi Al-Quran.
Namun ketika kebenaran yg
tertulis dalam Al-Quran terbukti dengan nyata, mereka mengelak dengan menuduh
sebagai sihir yg nyata.
Dalam sejarahnya banyak kaum
sebelum mereka yg telah mendustakan kebenaran Alloh dan para Rosul sebelumnya,
dan hanya sedikit sekali wahyu yg lalu sampai kepada mereka dan dipakai dalam
kehidupan mereka.
Rosul Muhammad tidak meminta
imbalan apapun dari kaumnya yg diberi petunjuk dari Alloh melalui Al-Quran.
Semua petunjuk diberikan kepada kaumnya, sedangkan imbalan yg diterima rosul
Muhammad hanya dari Alloh.
Tetapi yg diminta Rosululloh
ialah agar mereka beriman kepada Alloh, dan iman itu adalah untuk kebaikan
mereka sendiri.
Alloh telah mewahyukan kebenaran
kepada Rosul, baik yg mudah dimengerti atau yg sulit, yg terlihat maupun yg
gaib, berita masa lalu, masa kini, maupun masa yg akan datang.
Ketika kebenaran telah datang,
juga dalam konteks seseorang yg telah mendapat petunjuk Al-Quran, maka
kebatilan akan hancur binasa, artinya tidak ada tindakan kebatilan baru lagi yg
kita lakukan, juga tidak akan ada kebatilan yg pernah kita ulang untuk
dilakukan, sehingga kita termasuk orang-orang yg bertaubat, yaitu kebatilan
telah binasa.
Bila ada sebuah kesesatan dalam
penyampaikan dakwah atau petunjuk, maka itu datangnya dari kesesatan diri
sendiri, akan tetapi bila ada petunjuk yg disampaikan dengan kebenaran, maka
berati datangnya dari wahyu Alloh.
Mereka yg zalim, akan menyesal di
akhirat kelak, mereka baru beriman setelah jauh di akhirat, padahal sebelumnya
saat di dunia mereka mengingkarinya. Mereka selama di dunia bagai memiliki
penghalang hijab_ untuk menerima keimanan. Di akhirat mereka sudah terlambat
sehingga mereka terperanjat ketakutan karena akan dimasukan kedalam Neraka.
Semoga kita tidak terlambat untuk
beriman . . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini | 23
Januari 2021