*Ujian Diawali Di Rumah*
*Jangan Terlambat Beriman*
Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21.
QS:As-Sabaa ayat:43,
Dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: "Orang ini tiada lain
hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah
oleh bapak-bapakmu", dan mereka berkata: "(Al Quran) ini tidak lain
hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja". Dan orang-orang kafir berkata
terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini tidak
lain hanyalah sihir yang nyata"._
QS:As-Sabaa ayat:47-50,
Katakanlah: "Upah apapun
yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu"._
Katakanlah: "Sesungguhnya
Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib"._
Katakanlah: "Kebenaran telah
datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan
mengulangi"._
Katakanlah: "Jika aku sesat
maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku
mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku
kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat"._
Orang kafir dengan penolakannya,
ketertutupannya terhadap kebenaran yg disampaikan selalu menghindar bila
disampaikan firman Alloh kepadanya.
Bahkan mereka berani menuduh
Rosul Muhammad sebagai penghalang bagi mereka yg akan melakukan ritual
sesembahan seperti yg selama ini mereka lakukan memcontoh nenek-miyang mereka.
Mereka juga menuduh bahwa
Al-Quran berisi kebohongan yg diada-adakan. Malah kini banyak orang yg tidak
pernah membaca Al-Quran, dalam arti mencoba membaca dan mengerti dengan bahasa
yg dia mengerti, akan tetapi berani menyangkal isi Al-Quran.
Namun ketika kebenaran yg
tertulis dalam Al-Quran terbukti dengan nyata, mereka mengelak dengan menuduh
sebagai sihir yg nyata.
Dalam sejarahnya banyak kaum
sebelum mereka yg telah mendustakan kebenaran Alloh dan para Rosul sebelumnya,
dan hanya sedikit sekali wahyu yg lalu sampai kepada mereka dan dipakai dalam
kehidupan mereka.
Rosul Muhammad tidak meminta
imbalan apapun dari kaumnya yg diberi petunjuk dari Alloh melalui Al-Quran.
Semua petunjuk diberikan kepada kaumnya, sedangkan imbalan yg diterima rosul
Muhammad hanya dari Alloh.
Tetapi yg diminta Rosululloh
ialah agar mereka beriman kepada Alloh, dan iman itu adalah untuk kebaikan
mereka sendiri.
Alloh telah mewahyukan kebenaran
kepada Rosul, baik yg mudah dimengerti atau yg sulit, yg terlihat maupun yg
gaib, berita masa lalu, masa kini, maupun masa yg akan datang.
Ketika kebenaran telah datang,
juga dalam konteks seseorang yg telah mendapat petunjuk Al-Quran, maka
kebatilan akan hancur binasa, artinya tidak ada tindakan kebatilan baru lagi yg
kita lakukan, juga tidak akan ada kebatilan yg pernah kita ulang untuk
dilakukan, sehingga kita termasuk orang-orang yg bertaubat, yaitu kebatilan
telah binasa.
Bila ada sebuah kesesatan dalam
penyampaikan dakwah atau petunjuk, maka itu datangnya dari kesesatan diri
sendiri, akan tetapi bila ada petunjuk yg disampaikan dengan kebenaran, maka
berati datangnya dari wahyu Alloh.
Mereka yg zalim, akan menyesal di
akhirat kelak, mereka baru beriman setelah jauh di akhirat, padahal sebelumnya
saat di dunia mereka mengingkarinya. Mereka selama di dunia bagai memiliki
penghalang hijab_ untuk menerima keimanan. Di akhirat mereka sudah terlambat
sehingga mereka terperanjat ketakutan karena akan dimasukan kedalam Neraka.
Semoga kita tidak terlambat untuk
beriman . . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini | 23
Januari 2021
*Kepastian pada Az Zaariyaat*
Balasan Surga lebih baik dari Kebaikan yg diperbuat Manusia
Juz-14 dimulai dari surat Al-Hijr ayat:2 sampai surat An-Naml ayat:128. QS:An-Nahl ayat:30-32, Dan dikatakan kepada
orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan)
kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik
dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga 'Adn yang mereka
masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu
mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada
mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan
apa yang telah kamu kerjakan". QS:An-Nahl ayat:30, Dan berkatalah orang-orang
musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah
sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula
kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang
diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para
rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang._ Alloh menurunkan kepada manusia berbagai kebaikan, mulai dari diciptakannya berbagai sel kehidupan sederhana, kemudian kehidupan multi sel, kemudian diciptakan hewan dan tetumbuhan, yg semuanya dapat dimanfaatkan manusia, selain telah tersedia air dan udara yg segar serta berbagai fenomena cuaca yg menyertainya, dilengkapi langit yg indah dipandang mata dengan berbagai fungsinya seperti matahari, bulan, dan planet-planet, sehingga terjadi siklus kehidupan yg sempurna. Manusia tinggal menikmati
kebaikan-kebaikan Alloh dengan bijak dan tidak serakah. Selain kebaikan di dunia, Alloh telah menyiapkan kebaikan-kebaikan di akhirat kelak, yaitu yg dinamakan Surga. Surga adalah sebuah tempat
dengan keadaan yg sangat menyenangkan, yg akan membuat nyaman bagi mereka yg
menghuninya,. Dikiyaskan dalam Al-Quran berbagai contoh keadaan di dalam
Surga yg bisa dibayangkan manusia, misalnya tersedia sungai-sungai yg
mengalir berupa air susu, dipan-dipan yg terbuat dari emas, makanan daging
dari berbagai hewan yg enak-enak, buah-buahan yg segar, tidak henti-hentinya
dapat dinikmati, pelayan yg muda yg sebaya, tidak ada sumpah serapah dalam
setiap pembicaraanya, ucapan salam selalu meluncur dalam setiap pertemuan,
dan berbagai kenikmatan lainnya yg tidak bisa dibayangkan dan dibandingkan
dengan keadaan di dunia. Mereka yg akan masuk dan bisa menikmati Surga, adalah Jiwa mereka yg selama di dunia melakukan kebaikan. Kebaikan tsb akan dibalas dengan kebaikan yg lebih baik di Surga kelak. Kebaikan yg dimaksud selain telah lolos dari melaksanakan kewajiban beribadah juga melakukan amal soleh dalam membantu orang lain sehingga menjadi manusia yg _rahmatan lil alaamiin Melaksanakan Ibadah adalah
sebagai syarat menerima kunci surga. Sehingga Ibadah dikatakan sebagai tujuan
diciptakannya manusia. Sedangkan amal soleh adalah untuk mendapatkan tingkatan-tingkatan surga, tentunya kebaikan yg akan diperoleh sesuai dengan tingkat dan banyaknya kebaikan yg dilakukan di dunia, dan dilipatgandakan oleh Alloh . Tetapi orang Musyrik yg tidak
beriman kepada Alloh, akan menyalahkan Alloh karena tidak memilih mereka dan
tidak menghendaki mereka untuk menyembah Alloh yg Esa, serta mereka tidak
mengenal hal yg haram dan halal, begitupun keluarga, dan nenek moyang
mereka. Mereka menganggap karena Alloh tidak berkehendak menjadikan mereka beriman, sehingga mereka musyrik. Mereka tetap menyalahkan Alloh atas kemusyrikan mereka. Semoga kita senantiasa melakukan amal soleh dengan niat yg lurus bersamaan dengan melaksanakan ibadah yg Alloh perintahkan . . . . Aamiin. Wallohu Alam, Rudi Rubiandini | 15 Januari 2021 |
*Al-Quran Adalah Mukjizat*
Juz ke-21 dimulai dengan surat Al-Ankabut ayat:45, sampai surat al-Ahzab ayat: 30.
QS:Al-Ankabuut: 50-51,
Dan
orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang
pemberi peringatan yang nyata"._
Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman._
QS:Al-Ankabuut: 53-55,
Dan mereka
meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu
yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab
itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak
menyadarinya._
Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir, pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata (kepada mereka): "Rasailah (pembalasan dari) apa yang telah kamu kerjakan"._
*Sunatulloh* adalah fenomena alam sehari-hari yang sudah diciptakan alloh Swt secara berulang, teratur, presisi dan tidak pernah berubah, sehingga manusia bisa menuliskannya dan mencatatnya, memperlajarinya yang disebut ilmu _Kauniyah_, yang akhirnya bisa menjadi rumus-rumus dan postulat dalam berbagai ilmu, seperti jatuhnya benda kebawah karena gravitasi, naiknya uap ke langit, terbitnya matahari, gerhana, bulan berputar, perkembangan tetumbuhan dan hewan, kehidupan manusia, reaksi kimia, hukum-hukum fisika, dll.
*Mukjizat*, ditunjukan Alloh untuk membantu sang rosul dalam memberikan keyakinanya kepada para pengikutnya.
Alloh Swt pernah kepada beberapa Nabi di masa lalu, menunjukan sesuatu yang diluar sunatulloh, seperti Laut bisa dibelah, dibakar tidak mati, tongkat menjadi ular, dan lain sebagainya yang terjadi karena Alloh swt ingin *meyakinkan kenabian kepada kaumnya* yang menentang Nabiyulloh, dan hanya terjadi sekali serta tidak dapat diulang.
Kejadian yang menyimpang dari sunatulloh tsb disebut *Mukjizat*.
Mukjizat ini tidak pernah bisa ditiru atau diulangi oleh para nabi berikutnya apalagi oleh manusia seperti kita.
Begitu pula *Azab* adalah sebuah kejadian yg melebihi dari kebiasaan, dan sering juga tidak masuk dalam akal biasa manusia, tetapi azab itu terjadi benar-benar hanya karena kehendak Alloh. Walaupun manusia menolaknya atau sebaliknya memintanya untuk ditimpakan pada suatu kaum, maka tidak akan bisa ditolak atau bisa terjadi selain dari kehendak Alloh. Jangankan manusia biasa seperti kita, seorang nabi sekalipun tidak bisa menolak atau mendatangkan azab.
Yang pasti azab akan terjadi adalah azab di akhirat yaitu setelah hari perhitungan _hisab_ terjadi, maka mereka kaum yg zalim dan kafir akan menerina azab Neraka dengan tiba-tiba, dari segala arah dan segala azab yg tidak menyenangkan.
Alloh menyatakan bahwa Al-Quran adalah mukjizat bagi mereka yg mampu mendapatkan petunjuk yg terkandung dalam Al-Quran, karena didalam Al-Quran terdapat rahmat yg besar yg mampu mempercayainya, yg tentunya dengan rahmat yg berupa petunjuk tersebut akan menghantarkan manusia untuk memiliki keimanan yg tinggi, ketakwaan dalam beribadah, dan akan memberi manfaat pada sesama _Rahmatan lil Alaamiin_, karena itulah sebaik-baik bekal di akhirat untuk meraih Surga dan terhindar dari Azab Neraka.
Syareatnya untuk mendapat mukjizat yg terkandung dalam Al-Quran, tentunya kita harus mengerti firman atau ucapan Alloh yg disampaikan, bukan hanya hatam dalam membaca dengan lantunan yg indah didengar karena tajwid dan harokatnya benar, tetapi baca dengan bahasa yg kita mengerti, baik berupa tarjamah, atau tafsir dari berbagai Imam, atau hasil kajian dari berbagai Ulama, atau bahkan mampu mengkaji sendiri Al-Quran secara langsung.
Semoga kita mendapar Mukjizat dari Al-Quran . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini | 22 Januari 2021
Para Nabi dan Penentangnya
Sumpah
Juz 7 dimulai dari surat Al-Maidah ayat:83 sampai surat Al-Anam ayat:110.
Surat Al-Maidah dari ayat ke-83 diakhiri sampai ayat ke-120 berisi firman Alloh tentang orang kafir yang mendengarkan Al-Quran; larangan mengharamkan yg halal; sumpah; larangan minuman keras dan berjudi; larangan berburu hewan saat ihrom; cara berwasiat; sejarah nabi Isa dan berbagai mukjizat nya.
Akan disampaikan beberapa ayat mengenai Sumpah dari dua ayat di surat Al-Maidah
QS:Al-Maidah ayat:89,
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Kata sumpah yang diucapkan dalam bagian hidup bersosialisasi sering hanya sebuah ucapan yang tidak sengaja bersumpah untuk menyatakan suatu peristiwa atau perbuatan yang sungguh-sungguh, sehingga katagori sumpah seperti ini tidak akan terkena hukuman dari Alloh Swt.
- Sedangkan sumpah yang sengaja dibuat untuk menyatakan sesuatu tetapi dilanggar dengan sengaja pula, maka diwajibkan Kaffarat melakukan :
- Memberi makan 10 orang miskin, dengan kualitas sama dengan makanan yang biasa kita makan.
- Memberi pakaian orang miskin.
- Memerdekakan 1 orang budak (jaman itu), kini bisa mengangkat penganggur menjadi pekerja.
- Puasa selama 3 hari
Alloh swt memfirmankan agar menjaga untuk tidak melanggar sumpah (ayat 89).
Namun dalam hal saksi dalam berwasiat bagi seseorang yang akan menghadapi kematian, yaitu 2 orang yang dianggap memiliki rasa keadilan yang baik, bisa dari yang seiman atau dari yang berbeda agama.
Tetapi bila saksi tsb tenyata ingkar dan tidak adil (berbuat dosa), maka diangkat saksi baru pengganti dari ahli waris, keluarga yang dekat dengan yang memberi wasiat.
Jadi justru keluarga dijadikan saksi sangat dihormati dan diterima Alloh Swt, sementara dalam hukum sekuler yang diantut pemerintah, justru keluarga dianggap sebagai saksi yang tidak bisa diterima, kalaupun bersaksi hanya didengar tapi tidak memberi pengaruh pada keputusan hakim.
QS:Al-Maidah ayat:107,
Jika diketahui bahwa kedua (saksi itu) membuat dosa, maka dua orang yang lain di antara ahli waris yang berhak yang lebih dekat kepada orang yang meninggal (memajukan tuntutan) untuk menggantikannya, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah: "Sesungguhnya persaksian kami labih layak diterima daripada persaksian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas, sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang yang menganiaya diri sendiri".
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini
Hukum Membunuh
Juz-6 dimulai dari surat An-Nisa ayat 148 sampai surat Al-Maidah ayat 82.
QS:Al-Maa'idah ayat:27,
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
QS:Al-Maa'idah ayat:32-33,
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,
Disampaikan sejarah awal kejadian pembunuhan antar manusia, bahkan dimulai sejak anak nabi Adam. Dikisahkan ada dua jenis anak nabi Adam, yang satunya diinterpretasi bernama Habil yaitu yg baik dan yg satunyanya lagi bernama Qabil yaitu yg mewakili anak yg tidak baik perangainya.
Ketika persembahan qurban dari Habil diterima karena dilakukan dengan taqwa, sedangkan dari Qabil tidak diterima, maka Qabil marah dan mengancam akan membunuh Habil.
Habil pun karena termasuk manusia soleh dan bertaqwa, walau diancam akan dibunuh, tidak berusaha mengancam balik atau membalas, tetapi dengan sabar akan membiarkan Qabil dan tidak membalasnya. Kemudian Habil memberi wejangan kepada Qabil, memberi peringatan bila membunuhnya, maka Alloh akan memasukan ke Neraka, karena selain membunuh, juga sudah banyak dosa Qabil yg harus dipertanggung jawabkan.
Maka akhirnya benar-benar Qabil membunuh Habil.
Alloh pun menetapkan hukum bagi bani Israil, bila membunuh tanpa alasan yg dapat dibenarkan seperti hukum Qisas, yaitu hukum dibunuh karena ybs membunuh dengan sengaja tanpa alasan yg kuat, seperti melakukan kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
Namun sebaliknya bila seseorang telah memelihara kehidupan seseorang, maka seakan-akan dia telah memeliharan kehidupan seluruh manusia.
Hukum tersebut dibawa kembali oleh rosul-rosul berikutnya, sehingga berlaku untuk semua manusia. Setiap Rosul membawa keterangan tentang larangan membunuh tanpa alasan, malah menganjurkan memelihara kehidupan dan menyelamatkan kehidupan orang lain.
Yang dimaksud memelihara kehidupan, bukan hanya suatu yg sudah kritis, misalnya menyelamatkan orang yg akan mati karena kelaparan, atau akan tercelakai sehingga terjadi hal yg fatal, akan tetapi menyelamatkan pekerjaan seseorang, membantu membuat seseorang terlepas dari jerat hutang rentenir, atau sesorang yg terjepit dalam suasana pilihan hidup yg sulit, atau bahkan hal yg sangat sederhana yaitu memberi jalan dan arah atau penerangan sehingga seseorang terhindar dari celaka, sudah bisa termasuk dalam katagori menyelamatkan kehidupan seseorang.
Maka mereka yg sudah terlatih qolbunya untuk selalu menolong dan menyelematkan orang lain, akan makin jauh dari perasaan mencelakakan orang lain, bahkan membunuh tanpa alasan.
Hanya karena seseorang memerangi Alloh dan RosulNya, atau membuat kerusakan di muka bumi boleh diberi hukuman dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki secara silang, atau cukup diasingkan dari kediamannya.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini | 07 Januari 2021
Keringanan Menikah.
Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147.
Dimulai dengan firman tentang pernikahan,
perdagangan (Tijaroh), berinfak, kewajiban berjihad, tentang syirik, orang munafik,
dll.
Akan disampaikan serangkaian ayat yang menyampaikan firman mengenai Keringanan Menikah, yang terdapat pada Surat An-Nisa ayat:25 - 28.
QS:An-Nisa ayat:25- 28 :
Dan barangsiapa diantara kamu (orang
merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi
beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu
miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian
yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah
maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang
memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki
lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin,
kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo
hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan dalam menjaga
diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan bersifat lemah.
Untuk menikah dg wanita merdeka dan beriman (jaman itu) atau jaman sekarang seperti wanita yg kebiasaan hidupnya mewah harta dan kebutuhan sehari-hari, memerlukan biaya pernikahan dan maskawin yang mahal, tetapi sang lelaki tidak sanggup menanggung biayanya, maka diperbolehkan menikahi wanita beriman dari budak-budak (jaman itu) atau jaman sekarang wanita beriman dari kalangan orang miskin dan sederhana.
Namun tetap seorang wanita yg dinikahi harus diberi maskawin yang patut, artinya semampu bagi sang lelaki tapi yang terbaik, sehingga bagi sang wanita menjadi kebahagiaan karena penghormatannya yang tinggi, bukan hanya sekedar nilai dari harga maskawinnya.
Jadi, menikahlah dengan mudah dan semampu kita, tidak perlu diada-ada, tidak perlu jadi sulit, tidak perlu dipaksakan, tidak perlu pesta besar2an.
Wanita yang dinikahi harus yang memelihara diri, bukan penzina. Dan bukan wanita yang memelihara laki-laki lain.
Bagi yang sudah jadi istri melakukan tindakan keji termasuk zina, maka hukumannya bagi istri dari kalangan budak adalah setengah dibanding istri dari kalangan merdeka.
Bagi yang sudah terlanjur melakukan diluar ketentuan (syari'at), maka bertobatlah karena Alloh Swt akan mengampuninya.
Jadi, bagi penzina, harus bertobat dulu, beriman, barulah dinikahi untuk dijadikan istri.
Kemudahan selalu ada dalam melakukan
sesuai syari'at.
Alloh Swt maha bijaksana kepada hambanya yang mau bertobat.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini
-
Empat hal, jika ini ada pada diri seseorang maka dia adalah orang munafik tulen. Jika hanya satu cabang saja pada dirinya, berarti ia mem...
-
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-p...
-
“Jangan saling dengki dan iri dan jangan pula mengintai keburikan orang lain, Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan. Jangan mena...
-
Sebagai umat Islam kita telah mengetahui ada berbagai macam wirid baik itu yang diajarkan oleh Rasulullah secara langsung ataupun tak se...
-
Intropeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap Muslim untuk melakukan muhasabah (Intropeksi d...
-
Obat sakit gigi tradisional alami paling ampuh dan cara membuatnya. Mengalami sakit gigi selain sakit juga membuat penderitanya tidak bisa ...