Juz ke-25 dimulai dari surat Al Fussilat ayat ke-47.
QS:Az-Zuhruf ayat:40,
Maka apakah kamu dapat menjadikan orang
yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang
yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?
QS:Az-Zuhruf ayat:43-44,
Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama
yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang
lurus.
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.
Hidayah adalah pencerahan dari Alloh, petunjuk yg terang benderang dalam qolbu kita dari Alloh. Sedangkan Taufik adalah harapan semua tindakan kita sama dengan petunjuk dan keinginan Alloh, sehingga sering dirangkai dalam doa semoga mendapat Taufik dan Hidayah.
Artinya usaha manusia berusaha untuk melakukan tindakan yg sesuai dengan petunjuk dan keinginan Alloh yg disebut Taufik, akan tetapi Hidayah adalah datangnya dari Alloh, hak prerogratif Alloh, tidak ada satu manusia pun termasuk para Rosul mampu memberi hidayah kepada dirinya apalagi kepada orang lain.
Mereka yg sudah ditutup mata dan tuli pendengaran dalam qolbunya, maka hidayah dari Alloh tidak akan pernah diterimanya. Oleh karena itu, memohon dan berdoa selalu kepada Alloh agar diberi Hidayah.
Namun diwajibkan kita untuk terus berpegang teguh kepada petunjuk dari agama Alloh yg tertulis dalam Al-Quran yg berupa wahyu dari Alloh, sehingga kita masuk dalam jalur Taufik, yaitu amalan kita sesuai dengan petunjuk Alloh tsb.
Perangkat agar setiap amalan kita sesuai dengan petunjuk Alloh, maka bacalah Al-Quran, dengan bahasa yg dapat dimengerti oleh kita, kemudian dicerna untuk difahami secara logis dan mahfum dalam fikiran kita, sehingga qolbu kita bisa menerima dengan benar dan terang benderang maksud dari wahyu Alloh dalam bentuk firman-firmanNya tsb.
Al-Quran memang indah untuk didengar bila dilantunkan dengan tajwid dan harokat yg benar, tetapi tidak cukup sampai di situ, krn maksud Alloh memberi petunjuk tidak akan sampai hanya dengan menikmati indahnya lantunan bacaan Al-Quran, akan tetapi harus sampai informasi Alloh masuk dalam fikiran dan menyerap dalam qolbu.
Dan setiap manusia di akhirat kelak akan dimintai pertanggung jawabannya, selama hidup melakukan sesuai dengan petunjuk Alloh yg ada dalam Al-Quran.
Maka bagaimana bisa sesuai dengan petunjuk Alloh, kalau Al-Quran sebagai alat petunjuknya tidak dimengeti.
Bisa dibayangkan kalau kita tidak mengerti bahasa Rusia, kemudian kita membaca undang-undang negara rusia yg dibaca dengan indah didengar. Apakah kita akan berlaku sesuai aturan dan petunjuk dalam UU Rusia tsb ?.
Bisa dibayangkan akan banyak sekali peraturan yg ada dalam isi UU Rusia tsb yg dilanggar karena tidak tahu dan tidak bisa dimengerti, walau UU tsb sudah dibaca puluhan kali khatam.
Pelajaran yg dapat diambil, sesudah umur kita setua ini, berapa kali khatam sudah membaca Al-Quran dengan bahasa yg dapat dimengerti ?
Sudahkan mengambil satu, dua, puluhan, ratusan, ribuan petunjuk yg ada dalam Al-Quran untuk difahami ?
Adakah firman Alloh yg pernah masuk dalam qolbu sehingga kita meyakini suatu tindakan dan amalan kita memang sesuai dengan petunjuk Alloh dalam Al-Quran ?
Wallohu Alam |Rudi Rubiandini |27 Desember 2020
No comments:
Post a Comment