Juz-4 dimulai dari surat Ali-Imron ayat:92 sampai An-Nisa ayat:24.
QS:Ali-Imron ayat:116,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
QS:Ali-Imron ayat:151,
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.
QS:Ali-Imron ayat:156,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.
QS:Ali-Imron ayat:176,
Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.
QS:Ali-Imron ayat:196-197,
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
Kaum Kafir sudah divonis akan masuk Neraka di akhirat kelak, orang-orang Kafir selalu melakukan tindakan munafik, yaitu berkata dusta, tidak menepati janji, dan khianat pada amanah.
Baca Juga :
- Alloh Tambahkan “Penyakit Hati pada Kafir”
- #Bertaqwa dan #Bertafakur, Jangan Fasik.
- #Kafir Menyembunyikan “Niatnya karena Dengki”
Mereka sering mengaku-ngaku telah melakukan tindakan positif padahal tidak melakukannya, misalnya menceritakan telah melakukan tadabur atau perjalanan untuk mencari ilmu dan mengetahui berbagai hal, atau mengaku telah ikut berperang atau melakukan tindakan heroisme dalam memperjuangkan orang banyak, padahal tidak pernah dilakukannya.
Lebih menyakitkan lagi, ketika melihat ada yang terluka atau terbunuh dalam berjuang, maka akan mengklaim bahwa keselamatan akan diperoleh kalau bersama mereka tidak pergi berjuang atau tidak melakukan apapun, seolah-olah temannya yg pergi berjuang adalah melakukan tindakan yg salah.
Namun kaum kafir yg munafik pada akhirnya akan menyesali perbuatan mereka, karena sepanjang hidupnya harus menutupi kebohongan dengan kebohongan baru.
Maka kaum kafir walaupun memiliki harta, tahta, anak-anak, serta keluarga yang banyak, nanti diakhirat kelak tetap tidak akan dapat menolong masuk Neraka, karena selama di dunia, harta kekayaan dan tahtanya tidak dipakai untuk menolong orang lain jauh dari rahmatan lil alaamiin, anak dan keluarganya tidak pernah mendapat contoh yang benar dalam setiap langkah kehidupannya, baik dalam berbisnis, beribadah, maupun beramal, maka sia-sia memiliki anak yang banyak tetapi tidak soleh, sehingga doanya tidak bisa menambah meringankan di akhirat kelak.
Orang-oramg kafir atau orang-orang munafik selalu merongrong agama Islam, selalu mencoba mengajak untuk kembali kafir.
Maka kaum beriman tidak perlu takut pada mereka, karena tidak akan dapat memberi mudharat sedikitpun selama keimanan kita tidak terganggu.
Dalam alam moderen ini, cara mereka mengajak pada kekafiran, bisa melalui
urusan di kantor dalam hal jabatan, sehingga kita harus terpaksa meninggalkan
ibadah wajib yang sering terabaikan, misalnya solat yg terlanggar karena rapat
dan kegiatan lainnya. Atau harus turut berbohong seperti mereka dan saling
menutupi kebohongan. Atau dengan kenikmatan, kebebasan dan kesenangan yg
menjadi budaya mereka yg melalaikan beribadah, atau kehebatan berbisnis tapi
penuh dengan riba, dll.