Adab Bertamu



Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21.
Pada surat Al-Azhab bagian akhir ini, banyak difirmankan tentang urusan keluarga, termasuk keluarga nabi, baik dalam hal pernikahan, pergaulan, dan etika dalam berkeluarga.

QS:Al-Azhab ayat:53 & 55:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan.

Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.

Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.

Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

Firman ini memberi contoh adab bertamu pada keluarga rosul, namun tentunya kita sebagai pengikutnya, bisa mengambil pelajaran dan mencontoh hal baik dalam beradab.

Janganlah masuk ke rumah rosululloh untuk makan, maksudnya berniat untuk ikut makan dengan cara mencocokan kedatangan bertamu dengan jam makan rosululloh. Namun bila memang diundang oleh rosululloh untuk makan di rumahnya, maka datang dan masuklah.

Bila sudah selesai makan janganlah memperpanjang percakapan yang tidak perlu, cukup seperlunya dan segera meninggalkan rumah rosul.

Rosul sebagai yang punya rumah jangan sampai malu untuk mengusir tamunya, tetapi sang tamu yang harus tahu diri, agar tidak mengganggu privasi rosululloh.

Artikel Terkait
Apabila saat acara makan bersama rosululloh tsb, ada keperluan yang dibutuhkan dari istri rosul untuk melengkapi makan, maka mintalah kepada istri rosul dibelakang tabir, artinya tidak boleh berhubungan langsung bertatap muka, sehingga akan menjaga hati semua pihak.

Namun diperbolekan bertemu istri rosul secara langsung bagi :
1. Bapak-bapaknya
2. Anak laki-lakinya
3. Saudata laki-lakinya
4. Anak laki-laki dari saudara laki-lakinya.
5. Anak laki-laki dari saudara perempuannya.
6. Perempuan-perempuan.
7. Hamba sahaya yang dimilikinya.

Adab ini bisa diberlakukan kepada istri-istri di rumah, untuk menjaga agar tidak menggoda hati siapa saja, dan adab semacam ini menjadi pencegah pada fitnah saat membangun silaturahmi.

Tentunya di jaman moderen seperti sekarang tidak harus persis, tapi bisa disesuaikan. Misalnya ketika mengundang makan teman dan sahabat laki-laki, sudah lazim istri kita justru diundang makan satu meja dengan mereka untuk menunjukan keakraban, maka jagalah hal-hal lain yang lebih dari itu, misalnya istri hanya melayani makanan untuk kita sebagai suaminya, sang tamu laki-laki biarlah tidak harus diurus oleh istri kita.

Semoga kita mendapat pelajaran dan contoh dari adab keluarga Rosul tsb . . . Aamiin.

Oleh : Rudi Rubiandini | 26 April 2020

Share:

No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds

Blog Archive