Makna Berziarah


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Dialah Dzat Yang Maha Mengetahui segala apa yang ada dan Dialah Dzat Yang Maha Menguasai segala kejadian di alam semesta ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Maka, apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al Hajj [22] : 46)

Saudaraku, kita dianjurkan untuk berjalan, berziarah di muka bumi ini, sehingga kita bisa lebih banyak melihat, mendengar, dan memahami tentang segala ciptaan Alloh dan berbagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Yang dengan begitu maka akan bertambah pula keimanan kita kepada Alloh Swt.

Memang, tiga tempat yang lebih utama kita kunjungi adalah tanah suci Mekkah, Madinah, kemudian tanah di mana Masjidil Aqso berdiri. Akan tetapi, para sahabat Nabi Saw. pun nyatanya tidak hanya menjadikan ketiga tempat tersebut sebagai tujuan ziarah, melainkan masih banyak tempat-tempat lain baik yang dekat maupun yang jauh yang mereka kunjungi dengan tujuan menyampaikan dakwah.


Jadi, jikalau kita diberi kelapangan waktu dan rezeki untuk bisa berkunjung ke negeri-negeri yang jauh, maka seharusnya yang utama bukanlah untuk berfoto agar dilihat orang lain, bukan pula untuk update status agar diketahui orang lain. Alloh memberikan karunia kepada kita berupa kesempatan berkunjung kesana tiada lain adalah sebagai kesempatan melihat lebih banyak tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Kunjungilah museum-museum sehingga kita bisa mengambil pelajaran tentang sejarah mereka, tentang peristiwa-peristiwa di masa lalu yang pasti tiada yang bisa mengizinkan semua itu terjadi kecuali Alloh Swt.

Saudaraku, sesungguhnya tanda-tanda kekuasaan Alloh tersebar di banyak tempat, di dekat kita dan di tempat yang jauh dari kita. Manfaatkanlah setiap kesempatan perjalanan untuk mengambil pelajaran dari setiap apa yang kita lihat. Sungguh, tiada yang Alloh ciptakan secara sia-sia. Semoga kita termasuk orang-orang yang terampil mengambil pelajaran. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Berkah Dengan Akhlak Mulia


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menguasai seluruh alam ini menganugerahkan kepada kita hati yang senantiasa istiqomah yakin kepada Alloh Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. yang telah mengajarkan kepada kita akhlaqul kariimah, kemuliaan akhlak.

Saudaraku, Alloh Swt. mengutus nabi Muhammad Saw. untuk mengajarkan akhlak mulia kepada seluruh umat manusia. Dan, tiada pernah bisa akhlak mulia hadir pada diri seseorang kecuali lahir dari tauhiid yang bersih, iman yang kokoh kepada Alloh Swt.

Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Bukhori)

Ada orang yang sangat giat bekerja, tiada hari baginya kecuali diisi dengan bekerja, ibaratnya kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, banting tulang bekerja dengan keras. Ada juga orang yang sangat tekun belajar sehingga menjadi orang yang pintar, satu gelar berhasil diraih, gelar berikutnya ia kejar dengan giat. Semua ini adalah baik.


Akantetapi, ada juga orang yang bekerjanya giat, belajarnya rajin, ikhtiarnya ulet, namun tidak diiringi dengan akhlak yang mulia. Maka tidak heran jika kita menemukan ada orang yang sukses mendapat penghasilan tinggi karena pekerjaannya, namun ternyata ia tidak jujur, tega menipu demi keuntungan yang besar. Ada juga orang yang sukses meraih banyak gelar, namun kepintarannya ia gunakan untuk memperdaya orang lain, untuk membodohi orang lain.

Lantas apa artinya karir tinggi, penghasilan yang besar, gelar yang banyak jika tidak punya akhlak yang mulia. Semua itu sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat dan keberkahan, padahal inilah yang sesungguhnya kita perlukan. Bukan sekedar tingginya jabatan, bukan sekedar besarnya pendapatan, bukan sekedar berderet-deretnya gelar, melainkan keberkahannya. Dan, akhlak mulia adalah jalan meraih keberkahan itu.

Rosululloh Saw. bersabda, “Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka..” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa memupuk keimanan di hati kita, senantiasa memeriksa ke dalam diri agar senantiasa lurus dan kokoh tauhid kita, sehingga kita tergolong orang-orang yang berakhlak mulia dan mendapatkan limpahan berkah dari Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Terampil Dalam Bersyukur


Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mengetahui segala bisikan di dalam hati, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqoroh [2] : 152)

Hampir bisa dipastikan setiap kali kita mendapat keberuntungan, misalnya mendapat hadiah uang, memiliki kendaraan baru, punya rumah baru, punya sepatu baru, kita bersyukur kepada Alloh Swt., mengucapkan “Alhamdulillah”.

Namun, bagaimana jikalau kita ditimpa kepahitan, misalnya kehilangan uang atau kehilangan kendaraan? Biasanya kita lebih banyak memandang kejadian ini sebagai musibah, bencana yang membuat kita sedih. Padahal, dalam setiap babak hidup kita selalu ada sisi atau celah untuk bersyukur, bahkan dalam kepahitan sekalipun. Karena tidak ada satupun kejadian di dunia ini yang terjadi secara sia-sia, selalu ada hikmah di baliknya. Dan, setiap kejadian pasti terjadi dengan izin Alloh Swt.


Ketika kehilangan kendaraan misalnya. Mengapa kita lantas hanya sibuk memikirkan kendaraanya, hanya sibuk dengan pelaporan pada aparat hukum dan sibuk dengan pencariannya saja? Semestinya kesibukan pertama kita adalah sibuk mengembalikan peristiwa ini kepada Alloh dan sibuk introspeksi diri. Boleh jadi ini adalah teguran untuk kita karena selama ini kita lebih sibuk memakai kendaraan tersebut untuk urusan duniawi ketimbang untuk urusan akhirat.

Nah, pelajaran inilah yang jauh lebih berharga dari kendaraan yang hilang itu. Pelajaran inilah yang wajib disyukuri. Pelajaran tentang sabar, husnuzhon pada takdir Alloh, dan tawakal pada Alloh dalam ikhtiar mencarinya, inilah celah bagi kita untuk selalu bersyukur bahkan dalam kepahitan.

Semakin kita terampil untuk bersyukur, semakin kita menjadi manusia yang tangguh dan bahagia. Semoga Alloh Swt. senantiasa melimpahkan hidayah kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Belajar dari Kehidupan dan Perilaku Sikap Orang Lain


Alhamdulillah. Segala puji hanyalah milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa dilimpahi taufik dan hidayah-Nya. Hanya kepada Alloh kita menyembah dan memohon perlindungan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. (QS. Al-Hasyr [59]: 2)

Saudaraku, setiap kesempatan berbuat baik janganlah disia siakan, karena ladang amal yang terlihat itu semuanya hadir atas izin Alloh Swt. Alloh yang mempertemukan kita dengan berbagai kesempatan amal kebaikan. Maka wujud rasa syukur kita adalah dengan mengambil kesempatan itu dengan antusias.

Kita perlu terus-menerus menafakuri kejadian apapun yang terlihat dan terasa serta terdengar kerena semua terjadi dengan ijin Alloh dan pasti tak ada yang kebetulan serta sia sia. Semua ada hikmah dan pelajaran berharga bagi yang mau menafakurinya.

Bila kita bertemu dengan orang yang menyenangkan, itu pun takdir Alloh agar kita bisa meniru kebaikan yang kita lihat dan rasakan. Bulatkan tekad untuk bisa mengamalkan hal ini.


Demikian juga bila kita bertemu dengan orang yang berkata dan berperangai buruk, itupun pelajaran dari Alloh agar kita bertekad untuk tak melakukan keburukan yang sama dan sekuat tenaga menghindarkan diri dari perbuatan seperti itu. Jadi, setiap pertemuan bisa efektif menjadi pelajaran dan ilmu bagi kita untuk mengevaluasi diri dan membulatkan tekad agar bisa jadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Demikian pula bila kita ditakdirkan mendapat informasi dari beragam media tentang perilaku baik dan buruk dari orang lain, maka seharusnya semua ini menjadi pelajaran berharga untuk jadi jalan tafakur diri. Segera bulatkan tekad utnuk tak meniru keburukan. Dan kuatkan juga tekad untuk meniru kebaikan sekecil apapun yang kita tahu dan kita rasakan.

Kegagalan kita mendapat pelajaran adalah karena kita tak merasa sedang diajari Alloh lewat kejadian dan berita yang kita simak. Kita malah lebih sibuk mengomentari karena perasaan suka atau tak suka semata. Padahal yang terpenting adalah jadi bahan evaluasi diri dan bahan perbaikan diri.

Alangkah menyenangkan kita bisa belajar setiap saat dan memperbaiki diri setiap waktu. Insyaa Alloh kita tak akan mudah sakit hati oleh perilaku orang yang kurang baik karena dalam persepsi kita semua itu adalah ladang ilmu dan ladang amal bagi kita, semua adalah karunia Alloh semata. Wallohua’lam bishowab.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Manfaat Buka Puasa Dengan Kurma


Kurma, buah yang menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di Timur Tengah, selama ribuan tahun lamanya. Biasanya hadir di meja makan masayarakat muslim Indonesia saat bulan Ramadan tiba.

Kurma memiliki manfaat bagi kesehatan. Di antaranya:

1. Bantu Meringankan Sembelit
Kurma digunakan secara tradisional sebagai pencahar alami untuk mengatasi sembelit.

2. Menyediakan Sumber Energi
Kurma terdiri dari gula sederhana, terutama dalam bentuk glukosa dan fruktosa, yang banyak digunakan untuk energi oleh tubuh. Mengonsumsi beberapa kurma sebelum berolahraga atau aktivitas berat memberi energi yang cukup untuk melakukan intensitas tinggi.

3. Turunkan Kadar Kolesterol
Varietas kurma jenis Hallawi telah menunjukkan potensi dalam mengurangi kadar kolesterol darah. Varietas Hallawi juga memiliki proporsi katekin yang lebih besar, senyawa yang terkait dengan teh yang memiliki efek menurunkan kolesterol.


4. Atur Tekanan Darah
Salah satu fitur yang menarik dari kurma adalah kandungan natriumnya sangat rendah sehingga dapat cukup kalium. Kita tahu bahwa natrium (garam) yang berlebihan adalah faktor utama penyebab tekanan darah tinggi, tetapi kalium memberikan efek pengendalian, membantu mempromosikan ekskresi natrium.

5. Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar
Kurma memelihara bakteri usus dan mengurangi respons peradangan tubuh. Pembentukan polip yang berisiko menjadi kanker usus berkurang.

Selain Kurma, makan pisang bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko kanker dan asma. Pisang dipercaya mengandung potasium yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan.

Pisang juga kaya akan kalium dan serat. Pisang dapat membantu mencegah asma, kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pencernaan.


Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Simak..!! Buka Puasa di Masjid Nabawi


Setelah berpuasa sepanjang hari bulan Ramadhan, para pengunjung Masjid Nabawi menanti sore hari. Mereka duduk-duduk atau beribadah di dalam tempat suci itu. Sementara itu, hidangan berbuka puasa disajikan para petugas. Adanya takjil itu menandakan keramahtamahan masyarakat Madinah dan pemerintah Kerajan Arab Saudi.

Layanan berbuka puasa bersama ini menjadi bagian rutinitas Ramadhan di Masjid Nabawi. Momen ini dinilai dapat menyatukan umat Islam dari berbagai negara. Mereka semua berkumpul, duduk dengan tertib, sembari menikmati hidangan yang ada kala azan maghrib berkumandang.

Makanan Iftar yang disajikan bagi mereka bermacam-macam. Di antaranya adalah sajian hangat, seperti nasi dan daging. Kemudian, ada buah, sebotol jus, kurma, yogurt, kopi, dan air.


Direktur hubungan masyarakat di Badan Presidensi Umum untuk Urusan Masjid Nabawi, Jamaan Al-Asiri, mengatakan bahwa staf masjid bekerja keras untuk mempersiapkan dan menyusun area makan dan membantu penyedia makanan. Setelah shalat Ashar, makanan untuk berbuka puasa dibawa ke masjid melalui pintu-pintu yang ditentukan.

"Masuknya makanan diawasi oleh pengawas di pintu-pintu masjid. Setelah meletakkan lembaran plastik di dalam masjid, makanan diatur sampai saatnya untuk shalat Maghrib," kata Al-Asiri, dilansir Arab News, Jumat (10/5).

Setelah jamaah dan pengunjung menikmati hidangan Iftar, Al-Asiri mengatakan semua lembaran plastik dan sisa-sisa makanan itu segera dibersihkan dengan cepat dan secara teratur.

Hal ini dilakukan dalam kerja sama antara para pekerja, penyelia dan penyedia makanan. Pembersihan makanan Iftar ini dilakukan sebelum shalat Maghrib dilakukan.

"Operasi pembersihan dilakukan setelah berbuka puasa dan sebelum shalat Maghrib," tambahnya.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Hindari Tidur Setelah Sahur


Langsung tidur setelah makan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi.

Sistem pencernaan kita perlu setidaknya 2 jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan. Jika kamu tidur, hampir seluruh fungsi tubuh dimatikan sementara kecuali kerja jantung, otak, dan paru-paru.

Maka, tidur setelah makan tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan. Karena hal itu, makanan yang sudah dikonsumsi jadi tertimbun sia-sia dalam perut.

Berikut risiko kesehatan yang bisa kamu hadapi jika langsung tidur setelah sahur.

1. Asam lambung naik
Hindari kebiasaan tidur setelah sahur jika punya penyakit maag. Tidur setelah makan membuat sistem pencernaan kesulitan mencerna makanan yang masuk.

Hal ini akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, salah satunya adalah asam lambung naik. Apabila makanan tidak dicerna dengan baik, lambung akan meningkatkan produksi asam lambung.


Ketika tidur, gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung, sehingga asam lambung dalam perut mengalir balik ke kekerongkongan. Hal itu dapat menyebabkan perut mulas, nyeri ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.

2. Diare atau sembelit
Tidur setelah makan akan melambatkan proses pencernaan sehingga makanan akan terlalu lama 'berdiam diri' dalam perut. Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit.

3. GERD atau Refluks asam lambung
Ketika jumlah asam lambung yang dihasilkan terlalu banyak dan terjadi terus-terusan, masalah asam lambung naik (heartburn) bisa berkembang menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam lambung. GERD merupakan kelanjutan dari asam lambung naik yang sering terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu.

4. Stroke
Tidur setelah makan membuat sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan. Hal itu berarti lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar pekerjaannya. Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tertidur.

Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini membuat otak bisa kekurangan oksigen. Dalam jangka panjang, bila kebiasaan ini terus dilakukan, otak bisa mengalami stroke.

Teori lainnya mengatakan bahwa risiko stroke akibat langsung tidur setelah makan terkait dengan peningkatan asam lambung yang menyebabkan sleep apnea, yang kemudian memicu stroke. Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke iskemik yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.

5. Lemak tubuh menimbun
Sebuah penelitian melaporkan bahwa kebiasaan langsung tidur setelah sahur yang dilakukan orang-orang keturunan keluarga gemuk dapat meningkatkan risiko kegemukan (obesitas) hingga dua kali lipat.

Ini karena makanan yang masuk ke perut tidak langsung dicerna oleh lambung ketika terlelap. Kalori dari makanan tersebut justru akan disimpan dalam bentuk lemak. Terlebih jika makanan sahur tinggi karbohidrat, lemak, dan serba digoreng.

Langsung tidur setelah sahur begitu bahaya bagi kesehatan, untuk itu alangkah baiknya jika kamu melakukan aktivitas lain setelah sahur seperti mengaji, berzikir, membaca, atau nonton televisi.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Ciri Orang Yang Bertaubat


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha Pencipta langit, bumi dan segala yang ada di dalamnya. Dialah Alloh, Tuhan semesta alam yang Maha Mengetahui segala yang paling tersembunyi sekalipun. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Adapun, ciri orang yang bersungguh-sungguh dalam taubatnya adalah ia selalu merasa tentram dan bahagia. Mengapa? Karena ia tahu kepada siapa hendak meminta ketenangan dan kebahagiaan itu. Dan, karena Alloh Swt. mencintai hamba-Nya yang bertaubat.  Hanya Alloh yang kuasa memberikan ketenangan dan kebahagiaan di dalam hati siapa saja yang dicintai-Nya.

Alloh Swt. berfirman, “..Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqoroh [2] : 222)

Ternyata Alloh sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat dan mensucikan diri. Nabi Adam a.s ketika di surga berbuat kesalahan, kemudian Alloh menurunkannya ke dunia. Ternyata, yang membuat nabi Adam selamat adalah taubatnya kepada Alloh Swt.



Demikian juga nabi Yunus a.s ketika meninggalkan umatnya karena kesal mereka sulit sekali diajak untuk beriman kepada Alloh. Lalu Alloh menegur beliau dengan dimasukan ke dalam lautan dan di makan ikan. Dan, yang membuat beliau selamat adalah taubatnya kepada Alloh Swt.

Nabi Adam a.s berdoa, Robbanaa zholamna anfusanaa, wa inlam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin”, yang artinya, “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, maka niscaya kami termasuk ke dalam orang-orang yang rugi.” (QS. Al A’rôf [7] : 23)

Adapun nabi Yunus a.s berdoa, “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin”, yang artinya, “Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zholim.” (QS. Al Anbiyaa [21] : 87)

Alloh Swt. sangat berbahagia melihat hamba-Nya yang bertaubat. Kebahagiaan Alloh jauh melampaui kebahagiaan seorang musafir di tengah padang pasir yang kehilangan untanya namun tiba-tiba untanya kembali ketika ia sudah sangat putus asa.

Maka, jikalau kita ingin berbahagia dalam hidup ini, gerbangnya adalah taubat. Banyak beramal kebaikan namun tidak mentaubati dosa-dosa yang dilakukan, maka hidup tidak akan enak, tidak akan bahagia.

Seperti mangkuk kosong yang diisi makanan yang sangat lezat, namun mangkuk tersebut kotor, maka tentu makanan itu tidak lagi enak untuk dinikmati. Taubat itu membersihkan diri kita dari noda-noda dosa.

Jangan pernah merasa suci dari dosa. Kalau ada perasaan seperti ini, maka itu masalah besar bagi kita. Sehingga ciri lain dari orang yang bertaubat adalah tak punya waktu memikirkan keburukan orang lain. Ia akan sibuk memikirkan dosa dan keburukan dirinya sendiri untuk ditaubati, baik dosa kecil maupun besar. Ia meyakini bahwa bukan amal sholehnya yang akan menyelamatkannya di akhirat kelak, melainkan ampunan Alloh Swt. atas dosa-dosanya.

Saudaraku, semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang gemar berrtaubat secara sungguh-sungguh. Agar kita dicintai oleh Alloh dan diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin ya Robbal ‘aalamiin.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"




Share:

Pekerjaan itu Ihtiar, Rejeki adalah Kejutan


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada kekasih-Nya, Muhammad Rosululloh Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Berapa banyak binatang yang (tidak) sanggup membawa rezekinya sendiri. Alloh-lah yang memberi rezekinya, juga kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Ankabut [29]: 60)

Saudaraku, ada manusia yang setiap hari mencurahkan segenap tenaga, pikiran, dan hatinya untuk berikhtiar mencari rezeki. Namun, ada juga manusia yang begitu yakin dengan jaminan dari Alloh akan rezekinya. Sementara itu, orang yang paling beruntung adalah orang yang berikhtiar secara lahir, lalu disempurnakan dengan tawakal kepada Alloh Swt. Dan, inilah kemudian yang membuat dirinya menuai jaminan dari Alloh baik di dunia maupun akhirat..


Semestinya kita berbahagia ketika berikhtiar. Karena ada juga orang yang sibuk ikhtiar tapi tidak bahagia. Penyebabnya karena orang ini bergantung hanya pada ikhtiarnya sendiri. Ia begitu yakin bahwa hanya dengan ikhtiarnyalah keberuntungan bisa ia raih. Padahal, ikhtiar itu bukan untuk kita gantungi. Ikhtiar itu adalah amal sholeh kita. Kita diperintah untuk ikhtiar adalah agar kita mempunyai amal.

Seluruh makhluk sudah dijamin rezekinya oleh Alloh. Yang tidak dijamin adalah ganjaran. Ganjaran atau pahala harus kita cari, sedangkan rezeki sudah menjadi jaminan-Nya. Oleh karena itu Imam Ibnu Aththoillah mengatakan, “Jangan risaukan apa yang sudah dijanjikan Alloh kepada kita, tapi risaukanlah kalau kita lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang dibebankan terhadap kita.”

Maka, kalau kita masih merasa resah dan gelisah dalam hidup ini, jangan-jangan itu ciri kita masih bergantung kepada ikhtiar. Padahal jikalau kita ingin bahagia dalam mencari nafkah atau rezeki, sempurnakanlah ikhtiar sambil bergantung hanya kepada Alloh (tawakal).

Allah Maha Tahu segala kebutuhan kita. Maka, berbahagialah orang yang tidak pernah bergantung pada amal ikhtiarnya. Tubuh bersimbah peluh berkuah keringat, tapi hati seratus persen hanya bergantung kepada Alloh Swt. Maasyaa Alloh.

Sungguh luar biasa penting bagi kita untuk menjaga diri dari apapun yang membuat kita tidak melaksanakan kewajiban kita. Kita diperintahkan untuk sholat dan shalat itu harus menutupi aurat. Maka, Allah pasti mencukupkan rezeki kita sehingga kita bisa menutup aurat, sebab yang menyuruh menutup aurat adalah Alloh. Alloh memerintahkan kita untuk bersedekah, lalu bagaimana mungkin kita bisa sedekah kalau kita tidak dicukupkan rezeki oleh Alloh, sementara yang Allah Maha Pemberi rezeki.

Dalam hal ini, kewajiban kita yang pertama adalah berhusnudzan (berbaik sangka) bahwa Alloh adalah Maha Penjamin rezeki. Karena Alloh berfirman dalam sebuah hadits qudsi, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku pada-Ku.”

Yang kedua, ikhtiar di jalan yang Alloh ridhai. Kalau Alloh menyuruh kita jujur, maka jujur saja, mengapa enggan?! Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ini, “Cari rezeki tidak jujur saja susah, apalagi kalau jujur.” Sungguh, tak mungkin Alloh yang menyuruh kita jujur, kemudian Alloh tidak peduli pada kejujuran kita.

Demikianlah kurang lebih hakikat ikhtiar dan rezeki kita. Yang utama tunaikan kewajiban kita lebih dahulu maka rezeki insyaa Alloh akan terpenuhi. Kewajiban tersebut adalah bergantung hanya kepada Alloh semata, ikhtiar semaksimal mungkin menjemput rezeki-Nya, dan patuhi setiap perintah-Nya. Karena perintah dan larangan Alloh pastilah kebaikan untuk kita. Wallahu a’lam bishowab.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds