Hanya Alloh SWT yang memberi Pertolongan dan Perlindungan


Alhamdulillah. Tak ada yang patut disembah selain Alloh Swt. Sungguh Alloh Maha Mengetaui daun yang jatuh di tengah hutan belantara yang tak pernah terjamah tangan manusia. Hanya Alloh yang kuasa memberi petunjuk dan pertolongan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada nabi junjungan alam, nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, Alloh Swt. berfirman, “..Hasbunallohu wa ni’mal wakill.. (cukuplah Alloh sebagai penolong kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar..)” (QS. Ali ‘Imron [3] : 173)

Petikan ayat ini merupakan doa yang diucapkan oleh nabi Ibrohim a.s kepada Alloh Swt.  manakala beliau berhadapan dengan raja Namrud, seorang raja yang sangat zholim. Ketika itu Namrud hendak menghukum nabi Ibrohim a.s dengan cara dibakar dalam api yang besar dan berkobar. Siksaan itu dijatuhkan karena nabi Ibrohim a.s mendakwahkan tauhiid kepada umat manusia, khususnya rakyat Babilonia dan para penguasanya.

Sesaat sebelum dihempaskan ke dalam kobaran api yang sangat panas, nabi Ibrohim a.s memanjatkan doa “..Hasbunallohu wa ni’mal wakill.. (cukuplah Alloh sebagai penolong kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar..)”. Maka, seketika itu pula, atas kehendak Alloh Swt., api itu menjadi terasa dingin saja bagi nabi Ibrohim a.s.


Alloh Swt. berfirman, “Wahai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrohim.” (QS. Al Anbiyaa [21] : 69)

Kisah nabi Ibrohim a.s ini menjadi pelajaran bagi kita bahwasanya hanyalah Alloh Swt. tempat kita bersandar dan memohon pertolongan. Kisah ini juga memberikan pelajaran kepada kita untuk benar-benar yakin kepada Alloh Swt. Sehingga setiap amal perbuatan yang kita lakukan, setiap kebaikan yang kita berikan, hanyalah atas dasar mengharap ridho Alloh Swt. Bukan atas dasar mengharap penghargaan dan penilaian manusia.

Nabi Ibrohim a.s telah berupaya sekiat tenaga memberikan petunjuk ke jalan kebenaran kepada kaumnya. Beliau mengajak mereka untuk berpikir menggunakan akal sehat agar berhenti menyembah berhala yang tak pernah bisa berbuat apa-apa apalagi menolong mereka. Setelah upaya itu beliau lakukan, maka langkah selanjutnya adalah beliau berpasrah diri kepada Alloh Swt.

Sahabatku, setelah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, bersikap ridho atas apa yang terjadi, tidak mempersulit diri, dan mengevaluasi diri atas peristiwa yang kita alami, maka sikap selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah memperkuat hati untuk semakin yakin bahwa tiada yang kuasa memberikan pertolongan selain Alloh Swt.

Kita akan sengsara jikalau meyakini bahwa pertolongan akan kita dapatkan dari makhluk. Kesengsaraan juga akan kita rasakan jika takut terhadap makhluk. Takut mereka tidak memberi, takut mereka tidak membantu. Jikalau kita berpengharapan kepada makhluk, maka siap-siaplah untuk kecewa karena sesungguhnya makhluk tak memiliki apa-apa. Namun, jikalau kita bergantung kepada Alloh Swt., niscaya Alloh akan menurunkan pertolongan dari jalan yang tak pernah kita duga.

Alloh Swt. berfirman, “..Barangsiapa bertakwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan, barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq [65] : 2-3)

Saudaraku, kehidupan di dunia memang selalu terdapat suka dan duka, sedih dan gembira. Begitu seterusnya silih berganti. Apa yang menjadi masalah bukanlah perputaran siklus tersebut, melainkan cara kita menghadapi atau mensikapinya.

Jika kita bisa menyikapinya dengan cara terbaik, maka persoalan yang sedang kita hadapi akan menjadi ladang amal sholeh yang bisa mengangkat derajat kemuliaan dan menjadi jalan kebahagiaan. Cukuplah Alloh Swt. sebagai penolong dan pelindung kita.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Tawakal Kepada Alloh Swt Agar Senantiasa di beri Hidayah


Alhamdulillah! Semoga Alloh Yang Maha Mencukupi, senantiasa memberikan taufik dan hidayah kepada kita agar kita menjadi hamba yang tawakal, berserah diri kepada-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Kita sepakat bahwa yang paling penting bagi kita bukanlah ‘banyak’. Tapi, yang paling penting bagi kita adalah ‘cukup’. Banyak itu relatif, sedangkan cukup itu terukur. Uang banyak belum tentu cukup, yaitu kalau keperluannya melampaui jumlah uangnya.

Jika kita mendengar uang sejumlah lima miliar, maka mungkin kita akan menyebutnya banyak. Tapi jika keperluannya sebesar enam miliar, maka cukup atau tidak? Tentu tidak. Jadi bagi kita tidak penting jumlah, yang penting adalah cukup. Yang penting cukup makan, bukan banyak makan. Yang penting istirahat cukup, bukan banyak istirahat.

Setiap sesuatu yang melampaui cukup adalah berlebihan. Sedangkan berlebihan adalah sesuatu yang tidak disukai oleh Alloh Swt. Orang yang berlebihan itu saudaranya syaitan. Jadi, kita tidak boleh tergiur untuk bersikap berlebihan.

Alloh Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu sekalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al An’am [6] : 141)

Dalam ayat-Nya yang lain, Alloh Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isra [17] : 26-27)


Lantas saudaraku, bagaimana agar Alloh Swt. mencukupi kebutuhan kita? Jawabannya adalah dengan bertawakal. Alloh Swt. berfirman, “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq [65] : 3)

Mengapa kita harus tawakal kepada Alloh Swt.? Karena Alloh yang menciptakan kita, dan karena Alloh yang paling mengetahui keperluan kita. Kemudian, keperluan yang ada pada diri kita pun, itu adalah ciptaan Alloh Swt.

Kita tidak paham keperluan kita yang sebenarnya, karena tubuh ini bukan ciptaan kita. Kita tidak paham kebutuhan nutrisi harian kita sebenarnya seperti apa. Ahli kesehatan pun hanya memahami secara terbatas saja, tidak sempurna.

Tubuh kita ini diperkirakan terdiri dari 100an triliun sel! Seluruhnya memiliki kebutuhan, dan kita tidak mengerti apa dan bagaimana caranya memenuhi kebutuhan itu. Akan tetapi, belasan, puluhan tahun kita hidup, tanpa kita sadari semua kebutuhan itu ternyata cukup. Sungguh tidak terbayangkan kalau kita tahu seluruh kebutuhannya dan kita harus mencukupinya, betapa berat sekali hidup ini.

Dalam kondisi sekarang ini, saat kita telah tumbuh berkembang, mampu berpikir dan berikhtiar, mungkin masih mendingan. Coba jikalau kita pikirkan saat kita masih berupa janin di dalam rahim ibu kita. Kita belum mampu berpikir apalagi berikhtiar.

Namun, seluruh kebutuhan kita, cukup. Alloh Swt. yang mencukupi kita. Padahal kebutuhan sebuah janin untuk bisa tumbuh dari setiap fase ke fase berikutnya itu sangat rumit.

Jadi tidak perlu risau dengan keperluan kita. Tiba-tiba perut lapar, itu adalah sunnatulloh. Kita tidak mengerti mengapa perut kita harus lapar. Kita juga tidak mengerti mengapa tubuh kita bisa haus, mengapa tubuh kita ingin bernafas. Semua kondisi itu adalah ciptaan Alloh Swt. Termasuk rasa sedih, takut, dan cinta.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang bertawakal kepada-Nya. Berserah diri semenjak awal hingga akhir perjalanan hidup kita, yang diiringi dengan memaksimalkan doa dan ikhtiar.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Penyakit Cinta Dunia dan Ciri-Cirinya


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha Sempurna dalam menciptakan dan mengurus segala ciptaan-Nya. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, ciri-ciri penyakit cinta dunia di antaranya yang pertama, dilanda kebinggungan yang tiada ujung. Ia sibuk memikirkan makhluk atau ciptaan, sedangkan ia lupa kepada Dzat Yang Maha Pencipta, sehingga bingunglah ia. Ia bingung mengurus anak, bingung mengurus rumahtangga, bingung mengurus kerjaan. Baru bangun tidur pagi-pagi sudah bingung memikirkan hal-hal itu. Padahal jika yang ia pikirkan adalah Alloh, kemudian ia berdoa di pagi hari, maka akan tenanglah hatinya.

Kedua, diperbudak kesibukan. Ada orang yang andaipun jatah waktunya ditambah dari 24 jam menjadi 36 jam, tetap saja sibuk seperti tak pernah reda. Mau tilawah Al Quran seperti tak ada waktu. Sholat juga ditunda-tunda, kalaupun terlaksana akan kilat terburu-buru. Sedangkan pekerjaannya seperti tak beres-beres. Mengapa? Karena ia tidak diberi petunjuk oleh Alloh Swt.

Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang sangat sibuk, banyak sekali urusan-urusan besar yang harus beliau kerjakan. Namun, semuanya beres dan beliau tetap dalam keadaan tenang menunaikan ibadah secara khusyu dan tumaninah. Kuncinya adalah petunjuk Alloh yang membuat setiap gerakan dan ucapan menjadi sangat efektif. Maka, kita perlu senantiasa mendahulukan Alloh di atas segala-galanya agar kita dibimbing oleh-Nya.


Ketiga, kebutuhan yang tiada pernah tercukupi. Ada orang yang punya uang berapapun, sebanyak apapun, tetap saja kurang. Punya kambing 99 ekor, tetap gelisah memikirkan kambing tetangga yang satu ekor karena ingin punya 100 ekor. Begitu seterusnya. Padahal Alloh Swt. berfirman, “..Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq [65] : 3)

Maka, kebutuhan kita terpenuhi bukan karena kita kaya raya, bukan karena kita banyak uang sehingga bisa membeli apa saja, namun karena Alloh-lah yang mencukupi kita. Kuncinya bukanlah pada banyaknya harta, tapi pada tawakal kita kepada Alloh Swt.

Keempat, panjang angan-angan, terus-menerus memikirkan apa yang tidak ada. Orang yang cinta dunia juga tidak pernah merasa puas atas apa yang dimilikinya. Baru saja punya mobil baru, sudah memikirkan model apa lagi yang akan keluar dan ingin membelinya. Padahal mobil yang baru dibeli juga baru dimulai cicilannya. Akhirnya, orang yang demikian menjadi jauh dari sikap syukur, yang terjadi malah terjerumus pada sikap kufur.

Demikianlah saudaraku, empat ciri dari penyakit cinta dunia. Bukan tidak boleh kita menguasai hal-hal yang duniawi, karena Alloh menyediakan dunia seisinya adalah untuk kita kelola. Akan tetapi yang tidak boleh adalah jika duniawi ini membuat kita lupa pada Alloh Swt., Dzat Yang Maha Kuasa yang telah menitipkannya kepada kita.

Apa saja yang kita miliki adalah sarana untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri kita kepada Alloh Swt. Semoga kita jauh dari penyakit cinta dunia. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Makna Berziarah


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Dialah Dzat Yang Maha Mengetahui segala apa yang ada dan Dialah Dzat Yang Maha Menguasai segala kejadian di alam semesta ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Maka, apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al Hajj [22] : 46)

Saudaraku, kita dianjurkan untuk berjalan, berziarah di muka bumi ini, sehingga kita bisa lebih banyak melihat, mendengar, dan memahami tentang segala ciptaan Alloh dan berbagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Yang dengan begitu maka akan bertambah pula keimanan kita kepada Alloh Swt.

Memang, tiga tempat yang lebih utama kita kunjungi adalah tanah suci Mekkah, Madinah, kemudian tanah di mana Masjidil Aqso berdiri. Akan tetapi, para sahabat Nabi Saw. pun nyatanya tidak hanya menjadikan ketiga tempat tersebut sebagai tujuan ziarah, melainkan masih banyak tempat-tempat lain baik yang dekat maupun yang jauh yang mereka kunjungi dengan tujuan menyampaikan dakwah.


Jadi, jikalau kita diberi kelapangan waktu dan rezeki untuk bisa berkunjung ke negeri-negeri yang jauh, maka seharusnya yang utama bukanlah untuk berfoto agar dilihat orang lain, bukan pula untuk update status agar diketahui orang lain. Alloh memberikan karunia kepada kita berupa kesempatan berkunjung kesana tiada lain adalah sebagai kesempatan melihat lebih banyak tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Kunjungilah museum-museum sehingga kita bisa mengambil pelajaran tentang sejarah mereka, tentang peristiwa-peristiwa di masa lalu yang pasti tiada yang bisa mengizinkan semua itu terjadi kecuali Alloh Swt.

Saudaraku, sesungguhnya tanda-tanda kekuasaan Alloh tersebar di banyak tempat, di dekat kita dan di tempat yang jauh dari kita. Manfaatkanlah setiap kesempatan perjalanan untuk mengambil pelajaran dari setiap apa yang kita lihat. Sungguh, tiada yang Alloh ciptakan secara sia-sia. Semoga kita termasuk orang-orang yang terampil mengambil pelajaran. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Berkah Dengan Akhlak Mulia


Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menguasai seluruh alam ini menganugerahkan kepada kita hati yang senantiasa istiqomah yakin kepada Alloh Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. yang telah mengajarkan kepada kita akhlaqul kariimah, kemuliaan akhlak.

Saudaraku, Alloh Swt. mengutus nabi Muhammad Saw. untuk mengajarkan akhlak mulia kepada seluruh umat manusia. Dan, tiada pernah bisa akhlak mulia hadir pada diri seseorang kecuali lahir dari tauhiid yang bersih, iman yang kokoh kepada Alloh Swt.

Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Bukhori)

Ada orang yang sangat giat bekerja, tiada hari baginya kecuali diisi dengan bekerja, ibaratnya kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, banting tulang bekerja dengan keras. Ada juga orang yang sangat tekun belajar sehingga menjadi orang yang pintar, satu gelar berhasil diraih, gelar berikutnya ia kejar dengan giat. Semua ini adalah baik.


Akantetapi, ada juga orang yang bekerjanya giat, belajarnya rajin, ikhtiarnya ulet, namun tidak diiringi dengan akhlak yang mulia. Maka tidak heran jika kita menemukan ada orang yang sukses mendapat penghasilan tinggi karena pekerjaannya, namun ternyata ia tidak jujur, tega menipu demi keuntungan yang besar. Ada juga orang yang sukses meraih banyak gelar, namun kepintarannya ia gunakan untuk memperdaya orang lain, untuk membodohi orang lain.

Lantas apa artinya karir tinggi, penghasilan yang besar, gelar yang banyak jika tidak punya akhlak yang mulia. Semua itu sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat dan keberkahan, padahal inilah yang sesungguhnya kita perlukan. Bukan sekedar tingginya jabatan, bukan sekedar besarnya pendapatan, bukan sekedar berderet-deretnya gelar, melainkan keberkahannya. Dan, akhlak mulia adalah jalan meraih keberkahan itu.

Rosululloh Saw. bersabda, “Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka..” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa memupuk keimanan di hati kita, senantiasa memeriksa ke dalam diri agar senantiasa lurus dan kokoh tauhid kita, sehingga kita tergolong orang-orang yang berakhlak mulia dan mendapatkan limpahan berkah dari Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

Terampil Dalam Bersyukur


Alhamdulillah. Puji dan syukur hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mengetahui segala bisikan di dalam hati, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqoroh [2] : 152)

Hampir bisa dipastikan setiap kali kita mendapat keberuntungan, misalnya mendapat hadiah uang, memiliki kendaraan baru, punya rumah baru, punya sepatu baru, kita bersyukur kepada Alloh Swt., mengucapkan “Alhamdulillah”.

Namun, bagaimana jikalau kita ditimpa kepahitan, misalnya kehilangan uang atau kehilangan kendaraan? Biasanya kita lebih banyak memandang kejadian ini sebagai musibah, bencana yang membuat kita sedih. Padahal, dalam setiap babak hidup kita selalu ada sisi atau celah untuk bersyukur, bahkan dalam kepahitan sekalipun. Karena tidak ada satupun kejadian di dunia ini yang terjadi secara sia-sia, selalu ada hikmah di baliknya. Dan, setiap kejadian pasti terjadi dengan izin Alloh Swt.


Ketika kehilangan kendaraan misalnya. Mengapa kita lantas hanya sibuk memikirkan kendaraanya, hanya sibuk dengan pelaporan pada aparat hukum dan sibuk dengan pencariannya saja? Semestinya kesibukan pertama kita adalah sibuk mengembalikan peristiwa ini kepada Alloh dan sibuk introspeksi diri. Boleh jadi ini adalah teguran untuk kita karena selama ini kita lebih sibuk memakai kendaraan tersebut untuk urusan duniawi ketimbang untuk urusan akhirat.

Nah, pelajaran inilah yang jauh lebih berharga dari kendaraan yang hilang itu. Pelajaran inilah yang wajib disyukuri. Pelajaran tentang sabar, husnuzhon pada takdir Alloh, dan tawakal pada Alloh dalam ikhtiar mencarinya, inilah celah bagi kita untuk selalu bersyukur bahkan dalam kepahitan.

Semakin kita terampil untuk bersyukur, semakin kita menjadi manusia yang tangguh dan bahagia. Semoga Alloh Swt. senantiasa melimpahkan hidayah kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Belajar dari Kehidupan dan Perilaku Sikap Orang Lain


Alhamdulillah. Segala puji hanyalah milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa dilimpahi taufik dan hidayah-Nya. Hanya kepada Alloh kita menyembah dan memohon perlindungan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. (QS. Al-Hasyr [59]: 2)

Saudaraku, setiap kesempatan berbuat baik janganlah disia siakan, karena ladang amal yang terlihat itu semuanya hadir atas izin Alloh Swt. Alloh yang mempertemukan kita dengan berbagai kesempatan amal kebaikan. Maka wujud rasa syukur kita adalah dengan mengambil kesempatan itu dengan antusias.

Kita perlu terus-menerus menafakuri kejadian apapun yang terlihat dan terasa serta terdengar kerena semua terjadi dengan ijin Alloh dan pasti tak ada yang kebetulan serta sia sia. Semua ada hikmah dan pelajaran berharga bagi yang mau menafakurinya.

Bila kita bertemu dengan orang yang menyenangkan, itu pun takdir Alloh agar kita bisa meniru kebaikan yang kita lihat dan rasakan. Bulatkan tekad untuk bisa mengamalkan hal ini.


Demikian juga bila kita bertemu dengan orang yang berkata dan berperangai buruk, itupun pelajaran dari Alloh agar kita bertekad untuk tak melakukan keburukan yang sama dan sekuat tenaga menghindarkan diri dari perbuatan seperti itu. Jadi, setiap pertemuan bisa efektif menjadi pelajaran dan ilmu bagi kita untuk mengevaluasi diri dan membulatkan tekad agar bisa jadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Demikian pula bila kita ditakdirkan mendapat informasi dari beragam media tentang perilaku baik dan buruk dari orang lain, maka seharusnya semua ini menjadi pelajaran berharga untuk jadi jalan tafakur diri. Segera bulatkan tekad utnuk tak meniru keburukan. Dan kuatkan juga tekad untuk meniru kebaikan sekecil apapun yang kita tahu dan kita rasakan.

Kegagalan kita mendapat pelajaran adalah karena kita tak merasa sedang diajari Alloh lewat kejadian dan berita yang kita simak. Kita malah lebih sibuk mengomentari karena perasaan suka atau tak suka semata. Padahal yang terpenting adalah jadi bahan evaluasi diri dan bahan perbaikan diri.

Alangkah menyenangkan kita bisa belajar setiap saat dan memperbaiki diri setiap waktu. Insyaa Alloh kita tak akan mudah sakit hati oleh perilaku orang yang kurang baik karena dalam persepsi kita semua itu adalah ladang ilmu dan ladang amal bagi kita, semua adalah karunia Alloh semata. Wallohua’lam bishowab.

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Manfaat Buka Puasa Dengan Kurma


Kurma, buah yang menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di Timur Tengah, selama ribuan tahun lamanya. Biasanya hadir di meja makan masayarakat muslim Indonesia saat bulan Ramadan tiba.

Kurma memiliki manfaat bagi kesehatan. Di antaranya:

1. Bantu Meringankan Sembelit
Kurma digunakan secara tradisional sebagai pencahar alami untuk mengatasi sembelit.

2. Menyediakan Sumber Energi
Kurma terdiri dari gula sederhana, terutama dalam bentuk glukosa dan fruktosa, yang banyak digunakan untuk energi oleh tubuh. Mengonsumsi beberapa kurma sebelum berolahraga atau aktivitas berat memberi energi yang cukup untuk melakukan intensitas tinggi.

3. Turunkan Kadar Kolesterol
Varietas kurma jenis Hallawi telah menunjukkan potensi dalam mengurangi kadar kolesterol darah. Varietas Hallawi juga memiliki proporsi katekin yang lebih besar, senyawa yang terkait dengan teh yang memiliki efek menurunkan kolesterol.


4. Atur Tekanan Darah
Salah satu fitur yang menarik dari kurma adalah kandungan natriumnya sangat rendah sehingga dapat cukup kalium. Kita tahu bahwa natrium (garam) yang berlebihan adalah faktor utama penyebab tekanan darah tinggi, tetapi kalium memberikan efek pengendalian, membantu mempromosikan ekskresi natrium.

5. Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar
Kurma memelihara bakteri usus dan mengurangi respons peradangan tubuh. Pembentukan polip yang berisiko menjadi kanker usus berkurang.

Selain Kurma, makan pisang bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko kanker dan asma. Pisang dipercaya mengandung potasium yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan.

Pisang juga kaya akan kalium dan serat. Pisang dapat membantu mencegah asma, kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pencernaan.


Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

Simak..!! Buka Puasa di Masjid Nabawi


Setelah berpuasa sepanjang hari bulan Ramadhan, para pengunjung Masjid Nabawi menanti sore hari. Mereka duduk-duduk atau beribadah di dalam tempat suci itu. Sementara itu, hidangan berbuka puasa disajikan para petugas. Adanya takjil itu menandakan keramahtamahan masyarakat Madinah dan pemerintah Kerajan Arab Saudi.

Layanan berbuka puasa bersama ini menjadi bagian rutinitas Ramadhan di Masjid Nabawi. Momen ini dinilai dapat menyatukan umat Islam dari berbagai negara. Mereka semua berkumpul, duduk dengan tertib, sembari menikmati hidangan yang ada kala azan maghrib berkumandang.

Makanan Iftar yang disajikan bagi mereka bermacam-macam. Di antaranya adalah sajian hangat, seperti nasi dan daging. Kemudian, ada buah, sebotol jus, kurma, yogurt, kopi, dan air.


Direktur hubungan masyarakat di Badan Presidensi Umum untuk Urusan Masjid Nabawi, Jamaan Al-Asiri, mengatakan bahwa staf masjid bekerja keras untuk mempersiapkan dan menyusun area makan dan membantu penyedia makanan. Setelah shalat Ashar, makanan untuk berbuka puasa dibawa ke masjid melalui pintu-pintu yang ditentukan.

"Masuknya makanan diawasi oleh pengawas di pintu-pintu masjid. Setelah meletakkan lembaran plastik di dalam masjid, makanan diatur sampai saatnya untuk shalat Maghrib," kata Al-Asiri, dilansir Arab News, Jumat (10/5).

Setelah jamaah dan pengunjung menikmati hidangan Iftar, Al-Asiri mengatakan semua lembaran plastik dan sisa-sisa makanan itu segera dibersihkan dengan cepat dan secara teratur.

Hal ini dilakukan dalam kerja sama antara para pekerja, penyelia dan penyedia makanan. Pembersihan makanan Iftar ini dilakukan sebelum shalat Maghrib dilakukan.

"Operasi pembersihan dilakukan setelah berbuka puasa dan sebelum shalat Maghrib," tambahnya.

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds