Alhamdulillah. Tak ada
yang patut disembah selain Alloh Swt. Sungguh Alloh Maha Mengetaui daun yang
jatuh di tengah hutan belantara yang tak pernah terjamah tangan manusia. Hanya
Alloh yang kuasa memberi petunjuk dan pertolongan. Sholawat dan salam semoga
selalu terlimpah kepada nabi junjungan alam, nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, Alloh Swt.
berfirman, “..Hasbunallohu wa ni’mal wakill.. (cukuplah Alloh sebagai penolong
kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar..)” (QS. Ali ‘Imron [3] :
173)
Petikan ayat ini
merupakan doa yang diucapkan oleh nabi Ibrohim a.s kepada Alloh Swt. manakala beliau berhadapan dengan raja
Namrud, seorang raja yang sangat zholim. Ketika itu Namrud hendak menghukum
nabi Ibrohim a.s dengan cara dibakar dalam api yang besar dan berkobar. Siksaan
itu dijatuhkan karena nabi Ibrohim a.s mendakwahkan tauhiid kepada umat
manusia, khususnya rakyat Babilonia dan para penguasanya.
Sesaat sebelum
dihempaskan ke dalam kobaran api yang sangat panas, nabi Ibrohim a.s
memanjatkan doa “..Hasbunallohu wa ni’mal wakill.. (cukuplah Alloh sebagai
penolong kami, dan Alloh adalah sebaik-baik tempat bersandar..)”. Maka,
seketika itu pula, atas kehendak Alloh Swt., api itu menjadi terasa dingin saja
bagi nabi Ibrohim a.s.
Alloh Swt. berfirman,
“Wahai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrohim.” (QS. Al
Anbiyaa [21] : 69)
Kisah nabi Ibrohim a.s
ini menjadi pelajaran bagi kita bahwasanya hanyalah Alloh Swt. tempat kita
bersandar dan memohon pertolongan. Kisah ini juga memberikan pelajaran kepada
kita untuk benar-benar yakin kepada Alloh Swt. Sehingga setiap amal perbuatan yang
kita lakukan, setiap kebaikan yang kita berikan, hanyalah atas dasar mengharap
ridho Alloh Swt. Bukan atas dasar mengharap penghargaan dan penilaian manusia.
Nabi Ibrohim a.s telah
berupaya sekiat tenaga memberikan petunjuk ke jalan kebenaran kepada kaumnya.
Beliau mengajak mereka untuk berpikir menggunakan akal sehat agar berhenti
menyembah berhala yang tak pernah bisa berbuat apa-apa apalagi menolong mereka.
Setelah upaya itu beliau lakukan, maka langkah selanjutnya adalah beliau
berpasrah diri kepada Alloh Swt.
Sahabatku, setelah
kita mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan
terjadi, bersikap ridho atas apa yang terjadi, tidak mempersulit diri, dan
mengevaluasi diri atas peristiwa yang kita alami, maka sikap selanjutnya yang
perlu kita lakukan adalah memperkuat hati untuk semakin yakin bahwa tiada yang
kuasa memberikan pertolongan selain Alloh Swt.
Kita akan sengsara
jikalau meyakini bahwa pertolongan akan kita dapatkan dari makhluk.
Kesengsaraan juga akan kita rasakan jika takut terhadap makhluk. Takut mereka
tidak memberi, takut mereka tidak membantu. Jikalau kita berpengharapan kepada
makhluk, maka siap-siaplah untuk kecewa karena sesungguhnya makhluk tak
memiliki apa-apa. Namun, jikalau kita bergantung kepada Alloh Swt., niscaya
Alloh akan menurunkan pertolongan dari jalan yang tak pernah kita duga.
Alloh Swt. berfirman,
“..Barangsiapa bertakwa kepada Alloh, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan,
barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan
(keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq [65] : 2-3)
Saudaraku, kehidupan
di dunia memang selalu terdapat suka dan duka, sedih dan gembira. Begitu
seterusnya silih berganti. Apa yang menjadi masalah bukanlah perputaran siklus
tersebut, melainkan cara kita menghadapi atau mensikapinya.
Jika kita bisa
menyikapinya dengan cara terbaik, maka persoalan yang sedang kita hadapi akan
menjadi ladang amal sholeh yang bisa mengangkat derajat kemuliaan dan menjadi
jalan kebahagiaan. Cukuplah Alloh Swt. sebagai penolong dan pelindung kita.
Karena
"BERBAGI ITU
INDAH"