Ber#jihad yang Murni

#jihad #murni
masdagu.blogspot.com -

Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147. 

QS: An-Nisaa ayat:94-96,

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,(yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Alloh mengampuni, menyayangi, dan memberi rahmat, serta mengangkat beberapa derajat bagi mereka yang berjihad. 

Hal tersebut diberikan, bagi yang berjihad dengan sungguh-sungguh di jalan Alloh, dengan harta dan jiwanya. 

Adapun hanya berjihad dengan hartanya, tetapi tidak ikut berjihad dengan jiwanya tanpa ada uzur yang bisa diterima, akan berbeda derajatnya tidak setinggi yang melakukannya dengan harta dan jiwanya. 

Begitu pun niat dalam melakukan jihad sangat menentukan kemurnian seseoramg dalam berjihad. 

Jangan sampai pergi berjihad karena tertarik hanya untuk mendapatkan Gonimah (harta rampasan perang), atau malah lebih keji lagi, tanpa meneliti dengan benar, menganggap orang yg tidak dikenal sebagai orang yang tidak beriman kemudian membunuhnya, padahal sebelumnya dia mengucapkan salam, tapi karena tergoda dengan hartanya, dianggap mereka bukan orang yang beriman tanpa meneliti dengan benar. 

Jaman moderen saat ini, mematikan dalam arti bukan fisik, yaitu karier seseorang, nama baik seseorang, bisnis atau usaha seseorang, jabatan seseorang bisa saja dirusak dan dihancurkan, karena tergoda agar kita mendapat kesempatan atau merebutnya atau menjadi gemilang akibat orang lain hancur tersebut, maka bisa termasuk golongan yang keji yang memiliki niat tidak murni dalam berjihad mencari nafkah. 

Baca Juga :

Begitu pula yang membiarkan diri sendiri berpangku tangan, tidak berjuang untuk mensejahterakan keluarga, umat seiman, rakyat se negara, adalah termasuk golongan yang tidak mendapatkan derajat hang lebih tinggi dibanding mereka yang terus mencurahkan tenaga, fikiran  dan keringatnya untuk kesejahteraan keluarganya, umatnya, dan rakyatnya. 

Jihad yang murni dan benar saat moderen seperti sekarang adalah mereka yang tidak henti-hentinya berusaha membantu, memberi penerangan, menjaga yang munkar, dan terus-menerus dengan berani tanpa takut kehilangan jabatan, pekerjaan, dan takut difitnah, dipenjarakan, atau dihancurkan bisnis dan kariernya, selama murni untuk kesejahteraan umat dan rakyat yang lebih luas, maka Insya Alloh masuk dalam kriteria mujahid yang murni dan benar. 

Semoga kita termasuk golongan orang yang bejihad dengan harta dan jiwa dengan niat yang murni, dalam menjalani setiap langkah dalam hidup saat ini . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 10 Juni 2020


Share:

#Bersahabat dengan "Kafir"

#kafir #sahabat
masdagu.blogspot.com - 

Juz-4 dimulai dari surat Ali-Imron ayat:92 sampai An-Nisa ayat:24. 

QS:Ali-Imron ayat:118-120,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. 

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. 

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. 

QS:Ali-Imron ayat:149,

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. 

Berteman dengan siapa saja adalah baik, karena secara hubungan sosial maupun perdagangan (Tijaroh) atau sekarang dikenal dengan istilah Business Networking adalah sebuah modal dasar untuk kebesaran dan kemajuan usaha. 

Artikel Terkait :

Tetapi ketika ditingkatkan menjadi Sahabat yaitu teman kepercayaan dalam segala hal, karena sahabat bukan hanya dalam usaha tetapi lebih dalam lagi sampai urusan pribadi, tolong menolong, dan berempati dalam kesusahan, mendorong dalam kemajuan, menjaga dalam menghadapi masalah, harus benar-benar dipilih dan diseleksi dengan baik. 

Diingatkan dalam firman Alloh, bahwa mereka yang tidak seiman, pada umumnya tidak henti-hentinya menyusahkan dan mengharapkan kehancuran kita, baik terlihat dari ucapan-ucapannya, atau sesuatu yang tidak terucap yang ada tersimpan dalam hati kecilnya. 

Walaupun sering mereka sangat menyenangkan sehingga kita menyukai mereka, padahal sebenarnya mereka tidak menyukai kita.

                                             Halaman    1 | 2


Share:

Pelajaran #Nabi Isa

#pelajaran #nabiisa
masdagu.blogspot.com -

Juz-3 dimulai dari surat Al-Baqoroh ayat:253 sampai surat Ali-Imron ayat:91. 

QS:Ali-Imron ayat:52-55,

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para _hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. 

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". 

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. 

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". 

Alloh telah mengajarkan kepada Nabi Isa Hikmah, Taurat, dan Injil. Nabi Isa membenarkan kitab Taurat yg sebelumnya pernah turun, dan mengajak kepada ketauhidan kepada Alloh. 

Nabi Isa adalah Rosul bagi bani Isroil, dengan berbagai tanda mukjizat dengan izin Alloh yang ditunjukan, seperti tanah yang berbentuk burung ditiup menjadi hidup, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, menghidupkan orang mati, dll.

Baca Juga :

Ketika mulai terasa adanya orang bani Isroil yang mulai ingkar, Nabi Isa bertanya siapa yang akan membela dalam menegakan agama, maka serentak yang akan menolong agama Alloh adalah para Hawaariyyuun (sahabat setia), sambil berdoa "Robbanaa aamannaa bimaa anzalta wattaba'narasuula faktubnaa ma'asy-syaahidiin _ (ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yg Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rosul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian. 

Bani Isroil lainya yang kafir membuat tipu daya, namun Alloh membalas dengan tipu daya dengan lebih baik, yaitu kematian nabi Isa yang mereka lakukan dengan keji sampai menyalibnya, tapi justru Alloh mengangkat derajat nabi Isa yang akan membawa berkah kepada seluruh umat manusia kelak. 

Dalam Ali-Imron tsb dikabarkan bahwa Nabi Isa benar-benar telah diwafatkan oleh Allah sebagaimana Nabi Muhammad, dan nabi-nabi lainnya karena manusia adalah mahluk yang dihidupkan dari benda mati dan pasti akan menemui kematian.  Namun, “Allah mengangkat engkau (Nabi Isa)” sebagaimana terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 55, bukan dalam arti bahwa Allah mengangkat ruh dan jasmani beliau ke langit, tetapi Allah mengangkat derajat Nabi Isa tinggi-tinggi sebagaimana Allah mengangkat derajat para nabi lainnya. Jadi yang diangkat oleh Allah tersebut bukan fisik dan rohani Nabi Isa melainkan berupa derajatnya sehingga bersifat immaterial. 

Demikian pula terkait dengan akan turunnya Nabi Isa ke bumi, bahwa bukan jasad dan ruh Nabi Isa yang akan turun ke bumi seperti diinterpretasikan oleh para pengikutinya saat ini, melainkan ajarannya yang asli yang penuh rahmat, cinta dan damai yang akan turun kembali kepada jiwa-jiwa manusia pada saat Alloh menentukan waktunya kelak. 

Para pengikutnya akan diangkat pula harkatnya diatas orang-orang kafir yang membuat tipu daya. Mereka orang kafir akan mendapat azab di dunia dan di akhirat, sementara orang yang beriman dan melakukan kebajikan akan diberi pahala yang sempurna. 

Sejarah tentang nabi Isa yang disampaikan dalam Al-Quran dengan detail, bukan hanya sebagai informasi biasa kepada nabi Muhammad, tetapi menjadi pelajaran dan peringatan yang penuh hikmah bagi seluruh muslim pengikut nabi Muhammad. 

Semoga kita selalu mendapat hidayah untuk siap menjaga Agama Alloh seperti para Hawariyyuun  . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 08 Juni 2020


Share:

Wasiat Rasululloh Sebelum Meninggal


#wasiat #Rossululloh
masdagu.blogspot.com -

Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah mengirimkan utusan-Nya bernama Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai suri teladan untuk seluruh umat manusia. Seorang insan yang telah memberikan contoh berperikehidupan mulia bagi seluruh alam.

Saudaraku, melalui ribuan haditsnya, Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengabadikan wasiat tentang nilai-nilai kebajikan sebagai pedoman hidup bagi umatnya dan juga bagi seluruh manusia. Salah satunya adalah wasiat yang beliau sampaikan kepada salah seorang sahabatnya yaitu Abu Dzar Al Ghifari RA..

Dari Abu Dzar RA., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:


(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,

(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,

(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahimku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,

(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),

Baca Juga :

(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,

(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan

(7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.

Hadits ini diriwayatkan oleh imam-imam ahli hadits, diantaranya adalah Imam Ahmad, Imam Ath Thabrani, Imam Ibnu Hibban, Imam Abu Nu’aim, dan Imam Al Baihaqi.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber : smstauhiid.com

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"




Share:

Aminatus Sadiyah #Ikhlas Ajarkan "Mengaji tanpa di Gaji"


Putri asal Lembah Baliem, Desa Wosilimo, Wamena, Papua, Aminatus Sadiyah, memantapkan hati untuk terus berdakwah. Meski tak digaji, dirinya tak pernah mengeluh, tetap semangat mengajarkan para ibu dan anak setempat untuk mengaji.

Semangat Muslimah yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Jayawijaya, Papua, tak mengendur, sekalipun dirinya saat itu sedang hamil.

Begitupun setelah buah hatinya lahir ke dunia, Sadiyah tak sama sekali berubah. Ia tetap hadir untuk berdakwah kepada umat Islam setempat.

Setiap pekan, para ibu dan anak-anak di sana, diajarkan mengaji dan membaca. Semua Sadiyah lakukan, di tengah kesibukannya melanjutkan pendidikan di Wamena.

Bahkan, ia tak ragu untuk mengantar jemput para ibu untuk kembali ke honai rumah khas suku Baliem meskipun jaraknya tak main-main.

BACA JUGA :

Syukurnya, perjuangan luar biasa Muslimah tangguh dari Lembah Baliem ini, berbuah manis.

BSMI yang bekerja sama dengan pihak terkait, memberikan dedikasi kepada Sadiyah, berupa perjalanan umrah gratis.

“Alhamdulilah, beliau terpilih untuk umroh gratis,” begitu cuitan di akun Twitter Resmi, @BsmiJayawijaya, seperti dikutip Ngelmu, Jumat (7/2).

Sumber : ihtisar.net

Share:

Menjaga #Kualitas Ibadah


#Kualitas Ibadah
masdagu.blogspot.com -

Bila kita pandai menjaga kualitas ibadah, niscaya Allah akan mengaruniakan kesanggupan kepada kita untuk beramal dengan tingkat pengharapan tertinggi, yaitu bisa bertemu dan menatap wajah Allah yang Mahamulia.

Ibnu Atho’illah dalam kitabnya yang terkenal Al-Hikam menulis, “Jangan menuntut upah terhadap amal perbuatan yang engkau sendiri idak ikut berbuat. Cukup besar balasan Allah bagimu, jika Allah menerima amalmu itu”.

Sahabat, nasihat Ibnu Atho’illah di atas tampaknya penting sekali untuk direnungkan oleh siapa saja yang diberi kesanggupan oleh Allah SWT untuk gemar berbuat kebaikan.

Kalau belum bisa berbuat baik, maka kita harus mempunyai keinginan untuk melakukannya. Tetapi kalau kebaikan itu sudah kita lakukan, maka jangan sekali-kali kita menganggap semua itu perbuatan kita.

Suatu ketika kita merencanakan untuk menghadiri sebuah pengajian. Kita mengumpulkan uang untuk ongkos ke pengajian tersebut. Setelah uang itu terkumpul, kita pun berangkat walau hujan sedang turun. Di perjalanan ternyata kita mendapatkan banyak sekali kesulitan.

Pendek kata, begitu berat tantangan untuk sampai ke tempat pengajian yang kita tuju. Namun, ketika kita sudah sampai ke sana hendaklah kita menghadirkan dalam hati kata-kata, “Alhamdulillah, ya Allah. semua ini terjadi karena izin dan karuniaMu.

Artikel Terkait :

Saya hadir di sini karena ongkos dari-Mu, kesehatan dari-Mu, dan terlindung dari setan yang membisikkan rasa malas kepadaku”.Artinya, tatkala kita sampai di tempat yang dituju. Lupakanlah segenap pengorbanan yang telah kita lakukan. Perkara pahala, Allah pasti akan memberikannya kepada kita dalam kadar yang paling adil. Tidak usah dituntut atau kita memintanya.

Bagi kita yang awam, seringkali beramal karena menginginkan balasan. Pada tingkat pertama, orang beramal karena mengharap balasan duniawi. Misalnya, kita bersedekah karena ingin kaya dan tidak mendapat musibah. Kita melakukan tahajud, karena ingin jodoh atau lulus ujian. Ini adalah kategori orang-orang yang hanya berharap balasan duniawi.

Tidak apa-apa kita melakukan amal semacam ini, sepanjang amalannya benar dan dicontohkan oleh Rasululah SAW. Insya Allah tidak sulit bagi Allah SWT untuk menerima dan mengabulkan keinginan hamba-hamba-Nya.

Pada tingkat berikutnya, seseorang rajin beramal bukan karena mengharap balasan duniawi, melainkan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Karena, perkara duniawi itu niscaya akan datang dan telah diurus oleh Allah. Sudah menjadi jaminan bila kita sungguh-sungguh beribadah dan mendekat kepada-Nya. “Yang penting amalan saya jadi pahala. Apa artinya keuntungan duniawi kalau tidak dapat pahala,” demikian orang-orang pada tingkat ini akan berkata.

Walhasil, dia akan berusaha mencari berbagai keutamaan (fadhilah) dalam beribadah. Datang ke masjid selalu di awal waktu, pengajian di manapun akan dikejar, ada yang membutuhkan pertolongan pasti akan ditolong, dan seterusnya. Pokoknya, segala sesuatunya diukur dari pahala.

Lama-kelaman orang seperti itu akan sampai pada tingkat yang lebih tinggi lagi. “Ah pahala kan sudah dijamin oleh Allah. Tidak berharap juga pasti akan datang. Bagi saya, yang paling penting bisa masuk surga dan terhindar dari neraka. Mau sedikit atau banyak pahala atas amal yang telah saya lakukan, terserah pada Allah saja,” begitu kira-kira ucapan orang yang telah sampai pada tingkatan ini. Karenanya, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk beramal agar selamat di akhirat kelak.

Di atas ini ada lagi yang lebih tinggi tingkatannya. Seseorang beramal karena mengharap ridha Allah semata. Ia akan berkata, “Apa yang bisa saya nikmati di surga kalau ternyata kenikmatan terbesar dan yang paling hakiki adalah menatap wajah Allah SWT?” Lahirlah ungkapan terkenal dari seorang sufi bernama Rabi’ah Al-Adawiyah, “Ya Allah, biarlah Engkau masukkan aku ke neraka, asalkan aku bisa bersama-Mu”. Nah, setinggi-tinggi amalan adalah kalau kita tidak memperhitungkan lagi balasan dari Allah, selain bisa menjadi orang yang dekat dengan-Nya.

Kalau kita telah sampai ke tingkat ini, maka duniawi dan semua pahala sudah menjadi jaminan Allah SWT. Tidak perlu diragukan dan dikhawatirkan lagi. Karenanya, kalau ada yang harus senantiasa terus kita jaga dan pelihara adalah mutu ibadah kita. Sekecil apapun amal yang kita buat, jagalah selalu kualitasnya; baik kualitas kesempurnaan pengetahuan tentang hukum fikihnya, maupun kualitas hakikat berupa keikhlasan dan kekhusukannya.

Bila kita pandai menjaga kualitas ibadah, niscaya Allah akan mengaruniakan kesanggupan kepada kita untuk beramal dengan tingkat pengharapan tertinggi, yaitu bisa bertemu dan menatap wajah Allah yang Mahamulia. Dalam Alquran disebutkan, Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.

Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Baqarah: 284). Wallahu a’lam bish-shawab.


Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

#Kebajikan

#kebajikan
masdagu.blogspot.com -

Juz -2 dimulai dari surat al-Baqoroh ayat:142 sampai ayat:252. 

Al-Baqoroh ayat:177,

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. 

Taqwa itu adalah posisi tertinggi dan kekayaan termegah bagi setiap manusia, sehingga mereka yang bertaqwa akan disediakan Surga di akhirat kelak. Surga adalah tempat kembali yang sebaik-baiknya. 

Orang bertaqwa adalah orang yang beriman dan melakukan kebajikan. 

Kebajikan adalah suatu perbuatan, suatu hasil kerja, bukan sebuah keberpihakan, atau pengakuan, atau pilihan madzhab, sehingga kebajikan dapat diukur dan dirasakan oleh orang lain yang menerima perbuatan kebajikan. 

Orang-orang yang bertaqwa, yaitu yang beriman dan melakukan kebajikan, diantaranya yaitu orang-orang yang :

1. Beriman kepada Alloh.

2. Beriman terjadinya hari akhir.

3. Beriman adanya Malaikat-malaikat.

4. Beriman kepada Kitab-kitab.

5. Beriman kepada Nabi-nabi.

6. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat.

7. Memberikan harta yang dicintainya kepada anak Yatim.

8. Memberikan harta yang dicintainya kepada orang-orang miskin.

9. Memberikan harta yang dicintainya kepada musafir, orang yang dalam perjalanan.

10. Memberikan harta yang dicintainya kepada peminta-minta.

11. Memberikan harta yang dicintainya untuk memerdekakan hamba sahaya.

12. Melaksanakan Solat.

13. Menunaikan zakat.

14. Menepati janji, apabila berjanji.

15. Sabar dalam kemelaratan.

16. Sabar dalam penderitaan

17. Sabar pada masa peperangan. 

Baca Juga :

Kebajikan seperti yang diuraikan tsb harus diusahakan, tidak datang dengan sendirinya, tidak bisa dengan duduk di mesjid, tidak dengan hanya melaksanakan ibadah ritual, tidak dengan memperbanyak waktu dihabiskan untuk menambah ibadah sunah sekalipun, sehingga habis waktu untuk mengusahakan langkah terutama nomor urut 6 sampai 13. Perlu waktu yang serius dengan usaha ekstra dengan menambah kemampuan untuk meraihnya, untuk menambahnya, dalam kehidupan nyata sehari-hari termasuk dalam lingkumgan usaha, bisnis di jaman moderen seperti ini. 

Artinya harus dibuat perencaan,  dipertimbangkan, ada keseimbangan antara kegiatan ritual  dengan kegiatan yang mendukung kebajikan, karena waktu kita di bumi hanya sebentar saja, hanya sangat singkat, dan setiap hari hanya 24 jam, sama untuk semua orang, padahal kita harus berlomba dalam kebajikan. 

Semoga kita diberi kesadaran dengan sepenuh hati untuk mau memperbanyak melakukan kabajikan-kebajian yang akan membawa kita menjadi manusia yang bertaqwa . . . Aamin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 07 Juni 2020


Share:

"Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail" meninggikan pondasi #Ka'bah"

#nabi ibrahim # nabi ismail
masdagu.blogspot.com -

Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh. 

Dalam surat Al-Baqoroh melanjutkan firman-firman tentang ketauhidan. 

QS:Al-Baqoroh ayat:126-129,

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". 

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. 

Bani Isroil telah dilebihkan dari bangsa lainnya di muka bumi, diperingatkan Alloh dalam firmannya untuk percaya pada hari kiamat. Kemudian nabi Ibrohim diutus untuk meluruskan keimanan bani Isroil. 

Alloh berfirman "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia". Alloh berjanji akan meneruskan keimanan bagi anak cucu nabi Ibrohim selama ybs tidak zalim. 

Alloh menjadikan Ka'bah tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia, serta Maqom Ibrohim sebagai tempat solat. Kemudian nabi Ibrohim dan nabi Ismail diperintah untuk membersihkan ka'bah untuk tempat Tawaf, itikaf, dan solat. 

Kemudian nabi Ibrohim berdoa yang intinya :

1. Jadikanlah Mekah negeri yang aman.

2. Berilah Buah-buahsn kepada penduduk Mekah yg beriman kepada Alloh dan akhirat.

Alloh menjawab "orang kafir akan diberi kesenangan sementara, nanti akan dimasukan ke Neraka". 


Saat nabi Ibrohim dan nabi Ismail meninggikan fondasi Ka'bah, mereka berdoa, yang intinya :

1. Minta agar amalnya diterima

2. Menjadikannya dirinya dan anak cucunya sebagai umat yang berserah diri kepada Alloh

3. Memohon petunjuk cara melakukan ibadah Haji

4. Memohon diterima tobat

5. Memohon diutus Rosul bagi umat lain dari golongan mereka.

Baca Juga :

Doa nabi Ibrohim dikabulkan Alloh, sampai saat ini dapat kita lihat :

1. Mekah tetap menjadi kota aman dan tentram terjaga dan nyaman bagi semua umat dari seluruh dunia yang datang berkunjung untuk ibadah Haji dan Umroh.

2. Walaupun tanahnya kering dan gersang bebatuan yang keras, namun segala kebutuhan buah-buahan berbagai jenis yg berasal dari segala penjuru dunia dapat diperoleh di Mekah dengan sangat berlimpah.

3. Turunlah petunjuk cara beribadah haji yang sampai saat ini dijalankan oleh umat Islam, mulai dari solat, tawaf, sa'i, mabit di Arofah,  jumroh di Mina.

4. Diutus para nabi dan Rosululloh berikutnya, sampai akhirnya Rosul Muhammad untuk membacakan ayat-ayat Alloh, mengajarkan kitab yang berisi kebenaran dari Alloh, memberi hikmah agar umat menjalankan kebaikan dan menjauhi kezaliman, sehingga menjadi manusia yang suci. 

Semoga mendapat keimann kepada Alloh dan Rosul, serta diberi kesempatan untuk beribadah di Baitu'llah  . . . Aamiin.. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 06 Juni 2020


Share:

#Firaun mengaku #Tuhan

#firaun #tuhan
masdagu.blogspot.com -

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:An-Naaziat ayat:15-26,

Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.

Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; 

"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas ,dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". 

Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. 

Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai, kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). 

Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.

(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". 

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. 

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). 

Nabi Musa diutus Alloh untuk mengajak Firaun dan kaumnya kejalan Alloh dan beriman serta takut kepada Alloh, karena selama ini Firaun telah melampaui batas. 

Ketika nabi Musa dipanggil Alloh saat di lembah Tuwa langsung diperintah untuk menemui Firaun dan mengatakan untuk bertaubat dan membersihkan diri dari kesesatan, sehingga Firaun akan mengikuti jalan yang lurus dan beriman kepada Alloh. 

Setelah itu pun, nabi Musa menunjukan mukjizatnya, karena pada masa itu, nabi harus mampu menunjukan mukjizat untuk meyakinkan akan kenabiannya. 

Namun Firaun tetap tidak mau diajak kepada kebenaran dan tetap mendustakan dan mendurhakai. 

Dengan kesombongannya mengatakan : Akulah tuhanmu yang paling tinggi dihadapan para pembesar-pembesar yang sengaja dikumpulkan, sebagai tantangan pada Nabi Musa, dan menunjukan dengan jelas bahwa Firaun tidak tunduk pada ajakan nabi Musa dan malah mengangkat dirinya sebagai Tuhan, untuk memperolok nabi Musa yang mengajak menyembah Alloh sebagai satu-satu Tuhan yang pantas disembah. 

Baca juga :

Maka alloh menyiksa Firaun di dunia dan akan memberi Azab di akhirat kelak. Siksa di dunia, akhirnya dipertunjukan pada manusia dengan ditenggelamkan semuanya di dasar laut yang sebelumnya laut terbuka memberi jalan nabi Musa beserta bani Isroil yang setia menjadi pengikutnya. 

Pelajaran Alloh yang ditimpakan kepada Firaun diabadikan dalam Al-Quran sebagai peringatan dan bukti nyata bahwa Alloh bisa saja memberi siksaan kepada kaum yang melampaui batas, sehingga umat yang membaca Al-Quran dan mempercayainya akan mendapat pelajaran dan merasa takut. 

Melampaui batas yang dipertontonkan Firaun, diawali dan didasari oleh rasa sombong yang ada dalam hati dan fikirannya, oleh karena itu penyakit sombong walau sekecil apapun, harus selalu dihindari, dan terus dilatih, karena kesombongan selalu muncul dalam setiap kegiatan manusia, baik terlihat atau pun tersembunyi. 

Semoga Alloh selalu menjauhkan diri kita dari rasa sombong yang menjauhkan dari ketaqwaan kepada Alloh . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |05 Juni 2020


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds