masdagu.blogspot.com - |
Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147.
QS: An-Nisaa ayat:94-96,
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,(yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Alloh mengampuni, menyayangi, dan memberi rahmat, serta mengangkat beberapa derajat bagi mereka yang berjihad.
Hal tersebut diberikan, bagi yang berjihad dengan sungguh-sungguh di jalan Alloh, dengan harta dan jiwanya.
Adapun hanya berjihad dengan hartanya, tetapi tidak ikut berjihad dengan jiwanya tanpa ada uzur yang bisa diterima, akan berbeda derajatnya tidak setinggi yang melakukannya dengan harta dan jiwanya.
Begitu pun niat dalam melakukan jihad sangat menentukan kemurnian seseoramg dalam berjihad.
Jangan sampai pergi berjihad karena tertarik hanya untuk mendapatkan Gonimah (harta rampasan perang), atau malah lebih keji lagi, tanpa meneliti dengan benar, menganggap orang yg tidak dikenal sebagai orang yang tidak beriman kemudian membunuhnya, padahal sebelumnya dia mengucapkan salam, tapi karena tergoda dengan hartanya, dianggap mereka bukan orang yang beriman tanpa meneliti dengan benar.
Jaman moderen saat ini, mematikan dalam arti bukan fisik, yaitu karier seseorang, nama baik seseorang, bisnis atau usaha seseorang, jabatan seseorang bisa saja dirusak dan dihancurkan, karena tergoda agar kita mendapat kesempatan atau merebutnya atau menjadi gemilang akibat orang lain hancur tersebut, maka bisa termasuk golongan yang keji yang memiliki niat tidak murni dalam berjihad mencari nafkah.
Baca Juga :
- Menjaga #Kualitas Ibadah
- "Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail" meninggikan pondasi #Ka'bah"
- #Harta Hanyalah "Pinjaman"
Begitu pula yang membiarkan diri sendiri berpangku tangan, tidak berjuang untuk mensejahterakan keluarga, umat seiman, rakyat se negara, adalah termasuk golongan yang tidak mendapatkan derajat hang lebih tinggi dibanding mereka yang terus mencurahkan tenaga, fikiran dan keringatnya untuk kesejahteraan keluarganya, umatnya, dan rakyatnya.
Jihad yang murni dan benar saat moderen seperti sekarang adalah mereka yang tidak henti-hentinya berusaha membantu, memberi penerangan, menjaga yang munkar, dan terus-menerus dengan berani tanpa takut kehilangan jabatan, pekerjaan, dan takut difitnah, dipenjarakan, atau dihancurkan bisnis dan kariernya, selama murni untuk kesejahteraan umat dan rakyat yang lebih luas, maka Insya Alloh masuk dalam kriteria mujahid yang murni dan benar.
Semoga kita termasuk golongan orang yang bejihad dengan harta dan jiwa dengan niat yang murni, dalam menjalani setiap langkah dalam hidup saat ini . . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 10 Juni 2020
No comments:
Post a Comment