Juz ke-27 dimulai dari Surat Az-Zariyat ayat:31 sampai surat Al-Mujadilah ayat:29.
QS: Al-Hadid ayat:17-20,
Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.
Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Penyataan Alloh menghidupkan bumi setelah matinya adalah informasi bahwa Alloh menghidupkan berbagai macam kehidupan di Bumi, mulai dari adanya air, mahluk bersel tunggal, bersel banyak, alga, tetumbuhan sederhana, hewan melata, hewan bertulang belakang, dst sampai akhirnya manusia sebagai mahluk yang paling sempurna mengisi bumi. Itulah Kebesaran Alloh yang bisa menguatakan keimanan kita, kepercayaam akan kebesaran Alloh, bagi mereka yang mau berfikir (tafakur).
Semua yang diadakan di bumi datang dari Alloh, termasuk Rizki setiap mahluknya sudah diatur, dari mulai hewan melata seperti cacing, mikroba dan virus yang sangat kecil, hewan di hutan atau hewan peliharaan, semuanya sudah disediakan rizkinya, tentunya termasuk setiap manusia yang beriman maupun yang kafir, yang melakukan kebajikan atau kejahatan, yang soleh maupun yang berdosa, semuanya sudah disediakan rizkinya.
Namun, bagi yang menggunakan rizkinya dipakai dengan cara yang benar atas petunjuk Alloh, maka Alloh akan membalasnya denga pembayaran yang lebih baik, tidak harus di dunia berupa tambahan rizki yang berlipat ganda, bisa berupa kenikmatan lainnya seperti kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, hidayah, dan bisa juga dibayarnya diakhirat kelak dengan disediakan Surga yang kenimatannya tidak bisa dibayangkan dan dibandingkan dengan kenyamanan dunia.
Artikel Terkait :
Sebaliknya yang menggunakan rizki tidak dengan cara yang benar yg menyelisihi petunjuk Alloh, walau di dunia bisa saja merasakan kenikmatan atau kebahagiaan dengan melimpahnya harta, maka Alloh akan memasukan ke Neraka, tempat kembali yang paling tidak nyaman, tidak enak, mengerikan yang tidak ada bandingannya di dunia.
Rizki berupa harta di dunia dan kemegahan yang dibangga-banggakan adalah kesenangan yang menipu, yang sebenarnya adalah ujian yang harus disikapi dengan benar dengan cara yang benar, kalau salah menanganinya maka di akhirat justru akan memberatkan dan menyulitkan, makin banyak harta maka makin banyak yang harus dipertanggungajwabkan di akhirat kelak.
Harta berupa kekayaan, anak, istri, jabatan, kedudukan, kemegahan terlihat seperti indah dan menarik hati setiap orang, akan tetapi bila sudah sampai waktunya meninggalkan dunia menemui kematian maka semua itu otomatis tidak bisa dinikmati lagi dan ditinggalkan begitu saja, malah kadang menjadi malapetaka bagi ahli warisnya.
Harta dan kekayaan tsb di akhirat, bagaikan bunga indah di dunia yang tersirami hujan sehingga segar, tetapi menjadi kering dan hancur di akhirat.
Semoga kita segera menggunakan harta kekayaan untuk menunaikan kabaikan dan segera diinfakan atau disodaqohkan untuk membantu keluarga, tetangga, sesama sehingg menjadi rahmat . . . Aamiin
Oleh : Rudi Rubiandini |02 Juni 2020
No comments:
Post a Comment