Zaman Sebelum ada Jam seperti sekarang ternyata masyarakat suku Sunda memberikan istilah khusus pada setiap jam untuk membedakan waktu satu dengan yang lain.
Dan didasari oleh pengalaman kejadian dan alam sekitarnya yang memberi ciri bahwa suku Sunda sangat bersahabat dengan alam sekitarnya.
Orang Sunda membaginya istilah-istilah waktu peuting (malam) dan waktu beurang (siang). Dan dimulai pukul 18.00 dan waktu beurang dimulai pukul 06.00.
Istilah khusus waktu dari setiap jam dalam bahasa Sunda adalah sbb:
01.00 : Tumorek
Asal kata tumorek yaitu torek. Yang artinya tidak bisa mendengar. Tumorek sendiri diartikan sebagai tidak terdengar atau pura-pura tidak terdengar.
Wanci tumorek dikiaskan seperti seolah segala sesuatu menjadi tidak terdengar. Ini karena semua orang sedang tertidur lelap sehingga suasana menjadi sepi.
02.00 : Janari Leutik
Janari diartikan sebagai dini hari atau orang Sunda menyebutkannya sebagai waktu sahur. Sedangkan leutik artinya kecil. Janari leutik berarti waktu sahur yang lebih awal.
Biasanya para kaum ibu sudah bangun pada jam ini Karena harus menyiapkan makanan sahur.
03.00 : Janari gedé
Gedé dalam bahasa Sunda diartikan besar. Janari gedé sendiri hampir sama dengan waktu janari leutik, namun janari leutik. Namun orang Sunda mengistilahkan ini sebagai waktu yang tepat untuk memulai sahur.
04.00 : Kongkorongok Hayam
Kongkorongok hayam dalam bahasa Sunda diartikan ayam yang berkokok. Ini diambil dari kebiasaan ayam-ayam yang dipelihara oleh orang Sunda. Jika mereka sudah berbunyi, maka muncul istilah bahwa pada jam tersebut disebut kongkorongok hayam.
Sama seperti yang lainnya, orang Sunda percaya tentang peribahasa ‘’Rejeki Dipatok Ayam’’, yang artinya manusia harus sudah mulai beraktivitas pada wanci kongkorongok hayam.
05.00 : Balébat
Balébat dalam bahasa Sunda diartikan dengan fajar yang ditandai dengan cahaya kemerahan dari matahari dari sebelah timur yang terjadi menjelang matahari terbit sempurna.
06.00 : Carangcang
Tihang
Tihang diartikan sebagai tiang. Sedangkan carangcang adalah istilah orang Sunda menggambarkan pancaran sinar matahari.
Pada pagi hari pukul 06.00 biasanya sinar matahari akan menembus pohon-pohon dari kejauhan sehingga inilah alasan pada waktu ini orang Sunda menyebutnya dengan wanci carangcang tihang.
07.00 : Méléték
Panonpoé
Méléték artinya terbit, sedangkan panonpoé artinya matahari. Pada pukul 07.00 orang Sunda sudah memahami bahwa pukul 07.00 matahari sudah terbit dengan seutuhnya sehingga pantang bagi siapapun yang masih tidur pada wanci méléték panonpoé.
08.00 : Ngaluluh
Taneuh
Ngaluluh artinya menggemburkan, sedangkan taneuh artinya tanah. Pada jam segini dikenal bahwa para petani sudah memulai aktivitasnya di ladang, sawah, dan perkebunan.
Para petani sudah ramai berkumpul di ladangnya masing-masing sehingga ini menunjukan waktu di mana orang-orang sudah mulai bekerja.
09.00 : Haneut Moyan
Haneut artinya hangat, sedangkan moyan artinya berjemur. Kegiatan seperti menjemur bayi menjadi tanda bahwa pada jam ini merupakan wanci haneut moyan.
Sampai sekarang kita masih percaya dan penelitian juga sudah menunjukkan bahwa menjemur bayi akan mencegah bayi dari kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfat.
10.00 : Rumangsang
Rumangsang ada istilah atau ungkapan orang Sunda ketika sudah mulai merasa gerah dan kepanasan. Ini akan dirasakan para petani yang bekerja ketika matahari sudah mulai meninggi dan sudah mulai terasa panas.
Kalau sudah menunjukan wanci rumangsang, itu artinya para petani bersiap untuk istirahat.
Baca Juga :
- #Harta Hanyalah "Pinjaman"
- Perlakuan terhadap #Hadyu
- "Baca Al Quran" secara Perlahan dan Berangsur-Angsur
11.00 : Pecat Sawed
Pecat artinya lepas, sawed adalah istilah orang Sunda untuk tali yang mengikat leher kerbau pada saat membajak sawah. Ketika hari sudah mulai terasa panas, maka paka jam ini para petani sudah waktunya melepas tali dari leher kerbau.
Tujuannya agar para kerbau itu juga diberi kesempatan istirahat setelah membantu para petani membajak sawah.
12.00 : Tangagé atau
Manceran
Ini menunjukan tengah hari ketika suhu udara sudah benar-benar terasa panas dan matahari terlihat sudah dalam titik tertingginya. Para petani akan menepi untuk makan siang. Begitu pula dengan para kerbau.
No comments:
Post a Comment