Kauniyah Agar Manusia Berfikir, Kemudian Beriman

  

#berfikir

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:Abasa ayat:12-23,

maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. 

Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

Dari apakah Allah menciptakannya?

Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.

Kemudian Dia memudahkan jalannya.

kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. 

Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, 

Alloh telah memberi wahyu melalui Malaikat kepada nabi Muhammad, untuk disampaikan kepada manusia, dengan bahasa manusia yg mudah dimengerti, sehingga saat itu menggunakan bahasa Arab kepada para sahabatnya. 

Kemudian ditakdirkan Alloh berikutnya di jaman Kekhalifahan Utsman dikumpulkan dan disusun berupa mushaf , kitab seperti yg dapat kita baca. 

Kemudian oleh para penyebar agama yaitu para Ulama dan Para Ustadz diterjemah, dan ditafsirkan oleh para Imam dengan bahasa yg berlaku pada setiap umat di seluruh dunia dengan menggunakan bahasa ibu masyarakat masing-masing. 

Baca Juga :

Kitab Al-Quran membawa banyak kemuliaan, karena memberi petunjuk yg benar, memberi jalan pada keselamatan, dan memberi rambu-rambu agar manusia tidak masuk pada kecelakaan. 

Tetapi manusia banyak yg kufur, yaitu menolak kebenaran walaupun sudah mengetahuinya. 

Alloh menunjukan dengan jelas dan banyak sekali dalam Al-Quran ayat-ayat yg berhubungan dengan Kauniyah, dan pada Alam Semesta, di langit, di bumi, pada tetumbuhan, pada hewan, dan pada diri manusia sendiri terdapat banyak sekali ilmu Kauniyah yg harusnya mampu meningkatkan keyakinan kepada Alloh sang pencipta segala sesuatu. 

Dalam syareatnya Alloh menciptakan manusia dari setetes mani, kemudian setelah bertemu dengan telur dalam rahim perempuan, terjadilah proses pembetukan kehidupan dengan berbagai fase dan tingkatan, mulai membentuk zigot, seonggok daging, kemudian menjadi bayi yg sudah lengkap dengan tulang, daging, kulit, serta bentuk tubuh, selanjutnya diberikan roh sehingga hidup, sempurna, dimudahkan selama di dalam perut ibu dengan persediaan makanan dalam plasenta saat proses membesar, kemudian dimudahkan lahir ke bumi. 

Setelah lahir, sang bayi kemudian diberi pendengaran, penglihatan, dan indera lainnya sehingga bisa berinteraksi dengan lingkungan, mulai dewasa diberikan hati yang mampu menerima bisikan kebaikan yg disebut qolbu, namun bisa juga menerima godaan bisikan setan melalui qolbunya, maka dengan bekal segala perangkat pengetahuan dan kemampuan otaknya, manusia bisa menjalani hidup beserta takdir dan rizkinya yg telah disediakan Alloh. Serta melakukan amalan selama hidupnya. 

Sampai pada saatnya, manusia kemudian dimatikan, dan jasadnya dikuburkan, rohnya kembali kepada Alloh, Jiwa yg pernah mengalami hidup bersama jasad akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya kelak saat manusia kembali dikumpulkan di akhirat. 

Alloh mengingatkan dengan kauniyah tersebut, bahwa manusia selama hidup harus mengikuti perintah Alloh dan menjaga diri dari laranganNya. 

Namun kebanyakan manusia tidak memperhatikan sama sekali proses yg sudah Alloh ciptakan, begitu rumit, begitu sempurna, begitu sulit untuk ditiru oleh manusia, bahkan hanya untuk satu tahapannya saja, atau satu jenis kemampuan indera yg terbentuk, manusia hanya pandai memakainya saja, padahal untuk meniru sekalipun salah satu ciptaan Alloh tidak akan mampu. . . Allohu Akbar. 

Dalam berbagai ayat dan surat dalam Al-Quran berkali-kali diperintahkan untuk Berfikir, yaitu menggunakan otak untuk mempelajari Kauniyah sehingga beriman dan makin kuat bertakwa kepada Alloh. 

Semoga kita termasuk golongan yg mau mengerti isi dalam Al-Quran dan memahami Kauniyah pada Alam semesta . . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |02 November 2020

Share:

Contoh Azab sebagai Kiamat kecil

 

#kiamatkecil

Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50. 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:4-12, 

Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat.

Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. 

Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,

yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). 

Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.

Dan telah datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar. 

Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. 

Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. 

Kaum Tsamud, menolak mengikuti ajakan nabi Saleh dan menghinanya sebagai pendusta, karena menganggap seorang nabi adalah manusia biasa diantara mereka, sehingga hanya orang gila yg mau mengikutinya dan termasuk orang sesat. 

Maka Alloh mengirim azab berupa suara yg sangat keras mengguntur sampai mengakibatkan manusia menjadi seperti batang-batang pohon yg kering dan lapuk, karena getaran suara yg sangat keras tadi. 

Kaum Ad mendustakan peringatan Alloh, maka Alloh memberi Azab berupa angin yg sangat kencang yg membuat mereka bergelimpangan, bagaikan pohon-pohon yang runtuh tercerabut dari akarnya.

Anging kencang tersebut terasa sangat dingin, dan terjadi selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. 

Alloh mewahyukan kepada nabi Nuh untuk membuat kapal dengan petunjuk pembuatan yang sempurna dalam bentuk wahyu kepada nabi Nuh, dan kemudian setelah selesai dan setelah kaum dan hewan terpilih dimasukan kedalam kapal tsb, Alloh mendatangkan hujan yg sangat lebat dari langit, dan mengeluarkan air dari sumber-sumber air sampai terjadi banjir yang sangat dahsyat sampai menenggelamkan kaum kafir yang ingkar. 

Baca Juga :

Semua azab pada suatu kaum yg diabadikan dalam Al-Quran ditujukan kepada manusia untuk menjadi pelajaran agar manusia benar-benar beriman dan tidak mengabaikan perintah Alloh. Bila pembandelan terjadi pada suatu kaum secara bersama-sama maka Alloh memberi azab sampai menghapuskan kelompok mereka, sehingga digantikan dikemudian hari dengan kelompok maunia yg mau beriman. Namun ternyata selalu berulang dan berulang. 

Sedangkan bila yg membandel adalah perseorangan, maka Alloh hanya memberikan azab kepada perseorangan tidak secara bersama-sama. Adapun azab tersebut lebih pada sifatnya peringatan agar manusia tsb segera kembali ke jalan yg benar. 

Namun sebagai ujian, juga kadang Alloh berikan kepada mereka yg beriman, untuk menguji ketakwaannya. 

Yang paling berbahaya dan tidak terasa adalah bila diberi ujian yg sifatnya menyenangkan yaitu istidraj sehingga bukannya manusia kembali kepada jalan yg benar, malah makin terlena, krn merasa seolah-olah disayang Alloh. 

Sebenarnya, berbagai azab yg selama ini diturunkan alloh, baik kepada sekelompok manusia, atau kepada perorangan, hanya sebagai contoh kiamat kecil. Karena kiamat qubro yg sebenarnya akan jauh lebih dahsyat dan mengerikan dalam waktu yg sangat singkat, seperti hanya meniup terompet sangkakala. 

Dan setelah kiamat, segalanya tertutup dan tidak akan ada lagi perubahan dalam perhitungan amal perbuatan. 

Semoga kita tidak terlambat untuk memperbaiki diri, dan menambah amal kebaikan. . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |01 November 2020

Share:

Terimalah Perempuan yang Berhijrah.

 

#hijrah #hijab #kerudung

Juz-28 dimulai dari surat Al-Mujadilah ayat:1 sampai surat At-Tahrim ayat:12. 

QS-Muntahanah ayat:10,

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

QS-Muntahanah ayat:12,

Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Alloh memerintahkan Rosul untuk menerima bai'at (janji setia) dari perempuan-perempuan mukmin, yaitu perempuan yg datang untuk berhijrah menjadi beriman kepada Alloh dan RosulNya. Namun Rosul diperintah untuk menguji keimanan mereka. 

Adapun mereka harus memenuhi ciri-ciri perempuan beriman, diantaranya :

  1. Tidak akan mempersekutukan sesuatu apapun dengan Alloh.
  2. Tidak akan mencuri.
  3. Tidak akan berzina
  4. Tidak akan membunuh anak-anaknya.
  5. Tidak akan berbuat dusta yg mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, yaitu pengakuan-pengakuan palsu mengenai hubungan antara laki-laki dan perempuan seperti tuduhan berzina, tubuhan anak haram kepada orang lain, dll.
  6. Tidak mendurhakai dalam urusan yg baik. 

Menerima bai'at tsb adalah memohonkan ampunan untuk mereka kepada Alloh, dan  tidak mengembalikan mereka kepada suami-suami mereka yg kafir.

Kini perempuan yg sudah beriman tsb menjadi haram bagi laki-laki kafir, namun harus membayarkan kembali mahar kepada suami yg kafir tsb sebesar mahar yg dulu pernah suami tsb berikan kepada perempuan yg telah beriman tsb. 

Baca Juga :

Juga perempuan yg telah beriman itu halal untuk dinikahi dengan dibayar mahar seperti layaknya suatu pernikahan. 

Bila dari satu keluarga suami istri, kemudian sang istri telah berhijrah menjadi beriman sementara sang suami tetap bersikukuh memegang kekafiran, maka membolehkan pihak suami tsb untuk meminta pengembalian mahar mereka, yg artinya melepaskan sang perempuan untuk terbebas dan bercerai dengan suaminya yg kafir. 

Kalaupun sebaliknya, sang suami sudah berhijrah, sementara sang istri tetap bersikukuh dalam kekafiran, maka dianjurkan untuk melepas tali pernikahannya. 

Begitulah situasi yg terjadi pada saat jaman Rosululloh melakukan syiar Islam dimulai dari dalam keluarga. 

Kinipun sangat penting saat membangun keluarga untuk saling mengingatkan untuk berhijrah mulai dari hal-hal kecil, dalam berbagai urusan bukan hanya dalam 6 hal mendasar seperti tsb diatas, saling memaafkan dan menghargai usaha hijrah dari setiap insan, yg memang tidak mudah memiliki niyat untuk berhijrah dan melaksanakannya, walaupun hal kecil sekalipun. 

Mahalnya seseorang untuk berhijrah, sampai-sampai Alloh mengingatkan Rosululloh, yang hakekatnya memerintahkan kita sebagai umatnya untuk melaksanakan perintah Alloh untuk menerima hijrah seseorang. 

Semoga setiap hari, memilki satu langkah kecil menuju jalan hijrah . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |31 Oktober 2020

Share:

Kaum Ad dan Tsamud Mendustakan Al-Quran yg Memberi Peringatan


 

#ads

Juz ke-27 dimulai dari Surat Az-Zariyat ayat:31 sampai surat Al-Mujadilah ayat:29. 

QS: Al-Qomar ayat:17-19,

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? 

Kaum 'Aad pun mendustakan (pula). Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. 

Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus, 

QS: Al-Qomar ayat:23-26,

Kaum Tsamudpun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu).

Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita?" Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila". 

Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. 

Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. 

QS: Al-Qomar ayat:31,

Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. 

Alloh menyampaikan peringatan melalui Al-Quran dengan pertanyaan Adakah yg mau mengambil pelajaran dari Al-Quran ?. 

Alloh mengajak manusia untuk mempelajari Al-Quran agar setiap manusia mendapat peringatan. Peringatan pasti akan menyelamatkan bila manusia mengikutinya, seperti halnya peringatan rambu-rambu di jalan raya menjadikan setiap pengemudi selamat dari jurang yg dalam, dari tikungan yg tajam, dari tanjakan dan turunan yg tiba-tiba, dari persimpangan jalan raya, dari lalu-lalangnya anak sekolah, dari licinnya jalan, dari menyempitnya jalan, dan dari berbagai hal yg dapat mencelakakan. 

Tentunya peringatan tsb harus dimengerti dahulu maksud sebenarnya, bila rambu jalan berupa gambar dan simbol yg harus dipelajari, sedang peringatan dari Alloh harus dimulai dengan membaca perkataan Alloh dengan bahasa yg dimengerti, karena Alloh saat menyampaikan kepada golongan manusia, kepada nabi Muhammad dan para pengikutnya yg berbahasa Arab yg dikumpulkan dalam bentuk Mushaf Al-Quran. 

Maka karena bahasa ibu tiap bangsa bukan berbahasa Arab, maka harus minta bantuan kepada para Ulama atau Ustadz yg memang belajar tajwid, harokat, nahyu, dan sorof untuk menterjemahkan Al-Quran, atau membaca hasil tarjamah dan tafsirnya dari berbagai Imam yg sudah berbahasa yg dimengerti. 

Barulah berusaha untuk mengerti kaitan satu ayat dengan ayat lainnya dalam berbagai surat, bahkan dilengkapi dengan keterangan yg ada dalam hadits. Barulah difikirkan dan dipilah serta diyakini pesan-pesan Alloh tsb dalam Al-Quran untuk dilaksanakan, maka Insya Alloh manusia akan selamat dalam perjalanannya menuju akhirat. 

Namun bila mendustakan petunjuk dan peringatan, serta rambu-rambu Alloh maka Alloh bisa memberikan Azab kepada segolongan kaum, atau perorangan, atau hanya berupa peringatan agat manusia tersadar. 

Kaum Ad mendustakan peringatan Alloh, maka Alloh memberi Azab berupa angin yg sangat kencang yg membuat mereka bergelimpangan, bagaikan pohon-pohon yang runtuh tercerabut dari akarnya. 

Baca Juga :

Begitupun kaum Tsamud, menolak mengikuti ajakan nabi Saleh dan menghinanya sebagai pendusta, karena menganggap seorang nabi adalah manusia biasa diantara mereka, sehingga hanya orang gila yg mau mengikutinya dan termasuk orang sesat. 

Maka Alloh mengirim azab berupa suara yg sangat keras mengguntur sampai mengakibatkan manusia menjadi seperti batang-batang pohon yg kering dan lapuk, karena getaran suara yg sangat keras tadi. 

Azab yg diturunkan bisa juga datang pada setiap orang, tidak selalu pada suatu kaum, yaitu ketika Alloh melihat orang tsb tidak bisa lagi diberi peringatan atau diberi petunjuk apapun, bisa berupa kesulitan yg tidak henti-hentinya atau sebaliknya diberi istidradj yaitu kesenangan duniawi atau kenikmatan dan kemudahan duniawi tetapi makin menjauhkan dari amal baik dan takwa kepada Alloh. . na'udzubilah 

Semoga mendapat pelajaran . . Aamiin. 

Wallohu Alam |Rudi Rubiandini |30 Oktober 2020


Share:

Beriman hasilnya lebih baik dimata Alloh

  

#alloh

Juz-26 dimulai dari surat Al-Ahqaf ayat:1 sampai surat Az-Zariyat ayat:30. 

QS:Al-Fath ayat:28-29,

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. 

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. 

Alloh telah mengutus RosulNya untuk memberi petunjuk dan menyampaikan agama yg benar, sehingga menjadi agama yg dianut manusia yg sebelumnya menganut agama-agama lain sebelumnya telah diikuti oleh nenek-moyang secara turun menurun. 

Rosul Muhammad adalah utusan Alloh, dan dalam menegakan agama Islama bersama para pengikutnya, sangat tegas menghadapi orang-orang kafir, tetapi memiliki kasih sayang diantara mereka orang - orang yg beriman. 

Mereka melakukan ibadah dengan baik sesuai petunjuk, melakukan rukuk, sujud dengan niyat benar-benar penuh pengabdian yg memohon karunia dan keridoan Alloh. 

Baca Juga :

Mereka yg melakukan ibadah dengan bernar tsb, dikiyaskan sampai-sampai dapat terlihat cahaya dari wajahnya sebagai tanda-tanda orang yg soleh dan beriman dengan baik yg melakukan ibadah dengan benar. 

Kiyas yg sama juga permah disampaikan dalam kitab Taurat maupun Injil, yaitu seperti benih yg mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus diatas batangnya. 

Sehingga tanaman tersebut menyenangkan hati penanam-penanamnya. 

Kiyas tersebut, sebagai gambaran bahwa Alloh memberi kekuatan kepada kaum mukmin sehingga hati orang-orang kafir menjadi jengkel melihat kekuatan orang mukmin. Karena sebenarnya Alloh telah menjajikan ampunan dan pahala yg besar kepada kaum mukmin yg mengerjakan kebajikan diantara mereka. 

Namun pahala dan kebaikan bagi kaum mukmin tidak hanya dipertunjukan di dunia, malah yg paling besar pahala yg akan diterima di akhirat kelak, berupa Surga, sebagai sebaik-sebaik tempat kembali. 

Semoga Alloh terus memberi hidayah kepada kita untuk terus melakukan kebajikan pada sesama dalam dasar iman yg kuat . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |29 Oktober 2020

Share:

Sulit Meninggalkan Budaya Nenek Moyang.

 

#nenekmoyang



Juz ke-25 dimulai dari surat Al Fussilat ayat ke-47. 

QS:Az-Zuhruf ayat:23-24,

Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka". 

(Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya". 

QS:Az-Zuhruf ayat:26-29,

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku". 

Dan (lbrahim a. s.) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu. 

Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al Quran) dan seorang rasul yang memberi penjelasan. 

Golongan yg percaya pada agama yg dibawa nenek moyang, dan mengikuti petunjuk agama yg dibawa neneng moyang tsb sering sulit menerima agama baru yang membawa tauhid, mereka lebih nyaman hanya menganut agama secara turun temurun, bukan dari mempelajari sendiri. 

Para pemimpin, orang-orang kaya dan yg hidupnya sudah nyaman bermewah-mewah adalah orang-orang yg menjadi parameter masyarakat pada umumnya, yang dicontoh oleh para pengikutnya. 

Sementara mereka hanya lebih suka menganut agama yg dianut oleh orangtua dan nenek moyang mereka sebelumnya. 

Baca Juga :

Ketika disampaikan agama yg membawa petunjuk oleh para Rosul, mereka tetap lebih nyaman dan memilih agama nenek moyang mereka, dan tetap mengikuti jejak nenek-moyang mereka. Dan mereka dengan terang-terangan menolak dan mengingkari agama yg dibawa para rosul yg memberi penerangan ke jalan yg benar. 

Sejarah penolakan agama baru dan lebih memilih agama nenek moyang, diabadikan dalam Al-Quran, menolaknya ayah dari nabi Ibrohim yg dengan tegas keras menolak ajakan nabi Ibrohim untuk menganut agama Tauhid dan meninggalkan agama nenek moyang yg melakukan syirik menyembah berhala. 

Nabi Ibrohim adalah pembawa agama Tauhid, yg kemudian diikuti oleh keturunannnya, dan bahkan Nabi-nabi dari agama Samawiyah semuanya adalah keturunan dari nabi Ibrohim. 

Alloh turunkan para nabi Rosul sebagai pembawa peringatan setelah Alloh memberikan kenikmatan dan kemewahan pada suatu golongan, namun mereka lebih memilih tetap pada agama nenek-moyang 

Pada saat ini, yg sering terjadi, walaupun manusia sudah menganut agama Tauhid, tetap menyelipkan dan melaksanakan berbagai kesyirikan, karena dianggap sudah merupakan budaya nenek-moyang, dan memberi keberhasilan dan kemewahan hidup. 

Tidak terasa, tindakan tsb adalah sama menolaknya ketauhidan, yg hanya dari Alloh mempercayai datangnya kekuatan, pertolongan, dan yg pantas disembah dan ditakuti. 

Dalam sistem hubungan sosial bermasyarakat pun sering merasa malu bila tidak melakukan budaya nenek-moyang bersama-sama para tetangga dan handai toulan, maka mengikis sifat menganut budaya dan sistem sosial yg bertentangan dengan petunjuk agama Tauhid memang tidak mudah, tetap harus dicoba dan dilakukan, sebagai bagian dari Syi'ar Islam. 

Semoga selalu mendapat petunjuk . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |28 Oktober 2020

Share:

Kebohongan dan Kesombongan karena Ragu pada Kebenaran

 

#kesombongan

Juz-24 dimulai dari Surat Az-Zumar ayat-32 sampai Surat Fussilat ayat-46. 

QS:Al-Mu'min ayat:34-37,

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu. 

(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. 

Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. 

Kaum yg terus meragukan wahyu yg dibawa para nabi, akan membuat kebohongan demi kebohongan. Ketika nabi Yusuf  menyampaikan berbagai tanda-tanda ketauhidan tapi tetap masih ragu, maka ketika nabi Yusuf wafat, muncul kebohongan yg tidak ada dasarnya, seperti mengatakan "tidak akan ada rosul berikutnya yg Alloh turunkan lagi ke bumi". 

Karena keragu-raguannya, sering mereka memperdebatkan ayat-ayat Alloh tanpa Alasan dari data yg kuat, sampai menolak ayat-ayat Alloh tanpa alasan yg datang kepada mereka. Mereka tergolong orang yg sombong dan sewenang-wenang, karena mereka sudah terkunci qolbunya untuk benar-benar menerima kebenaran. 

Walaupun sebenarnya mereka masih termasuk golongan beriman, Alloh tidak menyukainya, Alloh murka pada orang yg ragu-ragu dan memperdebatkan ayat-ayat Alloh. 

Baca Juga :

Contoh berikutnya adalah Firaun yg dengan sombongnya menyuruh anak buahnya Haman untuk membangun menara yg sangat tinggi, hanya untuk membuktikan dari tempat tertinggi tsb tidak dapat melihat Tuhan yg dipercayai nabi Musa. Hal ini dibuat hanya sebagai olok-olok, karena menemui Alloh tidak bisa dilakukan dengan menggunakan mata, walaupun pada posisi yg tertinggi sekalipun. 

Sehingga dengan pembuatan menara tsb, dapat dibuktikan bahwa nabi Musa adalah seorang pendusta, krn dianggap terbukti tidak ada Tuhannya Musa pada menara yg tertinggi sekalipun. 

Perbuatan dan tipu daya Firaun, terasa lancar dan indah bagai sebuah keberhasilan yg tidak dapat dibantah, namun sebenarnya itu adalah sebuah perbuatan buruk, karena qolbunya tertutup untuk menerima kebenaran yg dibawa oleh nabi Musa. 

Akibat tipu daya yg dilakukan oleh Firaun, bisa membawa banyak dari kaumnya yg makin ragu-ragu pada keberadaan Alloh Tuhannya Musa. 

Karena sifat ragu-ragu terhadap kebenaran wahyu yg disampaikan Alloh, maka akan menghasilkan kebohongan demi kobohongan, bahkan kesombongan, yaitu akhirnya menolak kebenaran . . Na'udzubilahi min dzalik. 

Semoga kita termasik golongan yg yakin dan tidak meragukan ayat-ayat Alloh. . .Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |27 Oktober 2020

Share:

Perumpaan dalam Al-Quran tentang Ke-Esaan Alloh

 

#keesaantuhan

Juz 23 dimulai dari surat Yasin ayat ke 23 sampai suray Az-Zumar ayat ke 31. 

QS:Az-Zumar:27-31,

Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. 

(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. 

Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. 

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula). 

Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu. 

Alloh telah memberi penerangan kepada manusia dalam berbagai perumpaaan yg ada dalam Al-Quran, sehingga mudah untuk dicerna oleh otak dan cara berfikir manusia yg bisa menghubungkan analogi-analogi. 

Wahyu yang diturunkan Alloh melalui malaikat Jibril langsung kedalam hati rosul tanpa kata, tanpa suara dan tanpa bahasa, namun karena rosul dalam keseharian berbahasa arab, maka ketika  menyampaikannya kepada para sahabat dilakukan dalam bahasa Arab, dan hal itu bukanlah sebuah kebetulan, karena sudah merupakan ketetapan Alloh. 

Karena disampaikan seluruh berita dalam Al-Quran dalam bahasa Arab yg dimengerti olah para sahabat, maka Al-Quran menjadi  kitab yg jelas, kitab yang dimengerti, yang akhirnya akan memberikan hikmah dalam kehidupan manusia, bagi mereka yang mengikutinya, karena mengerti isinya, bahasanya, dan maksudnya dari setiap perkataan Alloh. 

Salah satu perumpaan dalam Al-Quran adalah seorang hamba sahaya yg harus mengabdi kepada beberapa atasan yg levelnya sama, akan lebih sulit mengikuti perintah dari berbagai atasan secara bersamaan dan setara, tidak ada yg merasa salah satu atasannya diabaikan karena mendahulukan atasa lainnya. 

Baca Juga :

Sementara hamba sahaya yg hanya harus mengabdi pada satu atasan, akan dengan jelas tindakan mana yg harus dilaksanakan dan akan dengan yakin segala tindakannya untuk perintah atasan yg menyuruhnya, tanpa takut melalaikan atasan yg menyuruhnya. 

Perumpamaan bagi orang yg pasti akan mengalami mati, namun di akhirat akan terjadi berbantah-bantahan satu sama lain, karena selama di dunia tidak mempercayai dan mengabdi hanya pada satu yg dipercaya yaitu Alloh, akan tetapi juga menyekutukan dengan kekuatan lain yg dipercaya, yaitu melakukan syirik, merasa takut selain kepada Alloh, sehingga juga menuruti perintah dan petunjuk atau menyembah rasa takutnya kepada selain Alloh juga. 

Dalam konteks jaman moderan, orang mengaku bertauhid, tetapi menyembah atasan atau takut pada atasan yg berlebihan, atau yg mengumpulkan harta berlebihan karena takut miskin di hari tua, atau menyiapkan waris untuk anak2nya sangat banyak, padahal Alloh pasti menetapkan rizki bagi setiap mahluknya termasuk anak2nya. Atau yang percaya dengan jabatan atau tahta bisa menjamin hidupnya nyaman dan aman, padahal Alloh bisa memberikan kesulitan, ujian, atau air mata dari cara lain yg berbeda. Namun sebaliknya padahal Alloh bisa memberi kebahagiaan kepada setiap manusia tanpa selalu menggunakan jabatan, harta kekayaan, anak-anak, dan setiap manusia memiliki sisi yg akan mampu meraih bahagia dan ketenangan hati dari arah dan penyebab yg berbeda-beda. 

Semoga mendapat pelajaran . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |26 Oktober 2020

Share:

Pesan Alloh Melalui Nabi Muhammad

 

#pesanAlloh

Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21. 

QS:As-Sabaa ayat:22-23,

Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. 

Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. 

QS:As-Sabaa ayat:25,

Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat". 

QS:As-Sabaa ayat:28,

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. 

Alloh memberi pesan melaui nabi Muhammad, bahwa kalaupun meminta bantuan kepada yg mereka sembah selain Alloh, maka tidak ada pertolongan bisa datang, karena Tuhan Selain Alloh tidak mampu memberi pertolongan sekecil benda terkecil pun yg manusia ketahui (zarrah), baik urusan di bumi maupun di langit. 

Sesembahan mereka yg disebut Tuhan selain Alloh, tidak pernah ikut serta atau diikutkan dalam proses penciptaan bumi, langit dan alam semesta, apalagi menciptakannya sendiri, jelas tidak mungkin mampu menciptakan. 

Baca Juga :

Sehingga tidak akan ada yang mampu memberi pertolongan, syafaat, selain Alloh. Dan syafaat dari Alloh pun hanya berguna atau bermanfaat atau akan datang pada manusia yg Alloh kehendaki. 

Alloh juga memberi pesan kepada manusia melalui nabi Muhammad untuk meyakini bahwa yang memberi rezeki dari langit dan dari bumi hanya Alloh. Baik rezeki berupa harta, kekayaan, kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, maupun rezeki berupa keimanan, hidayah dan syafaat dari Alloh. 

Alloh memberi pesan pula, bahwa manusia tidak akan dimintai pertanggung jawaban dari perilaku orang lain, dan sebaliknya dosa kita tidak bisa diganti atau ditolong, syafaat, oleh orang lain. Setiap jiwa manusia di akhirat kelak hanya akan mempertanggungjawabkan setiap perilaku amal perbuatannya sendiri  dan Alloh yg menimbangnya dengan sangat adil dan sangat teliti, tidak akan ada yg dilebihkan atau dikurangkan. 

Adapun Rosul Muhammad, berkali-kali dalam beberapa ayat dan surat dinyatakan sebagai utusan Alloh untuk membawa berita gembira kepada semua umat manusia, sebagai pemberi peringatan, sehingga mereka yg mendengar peringatan dari Rosul yg tertulis dalam Hadits adalah yg mendapat syafaat (pertolongan) dari kehadiran Rosul tsb. Begitu pula mereka yg mampu menerima berita gembira dari Alloh melalui Rosul yg terkumpul dalam Al-Quran, merkalah yg mendapat syafaat (pertolongan) dari hadirnya Al-Quran. 

Tetapi semua syafaat tsb terjadi di dunia, yaitu ketika ybs yg mengenal Al-Quran dan Hadits melalukan segala perintah dan petunjuknya dalam amalan kehidupan sehari-hari, bukan syafaat baru datang di akhirat kelak, tetapi justru saat masih di dunia. 

Semoga mendapat pelajaran dari pesan Alloh melalui Rosul Muhammad. . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini | 25 Oktober 2020

Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds