Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat An-Naas.
QS:Abasa ayat:12-23,
maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti.
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?
Dari apakah Allah menciptakannya?
Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.
Kemudian Dia memudahkan jalannya.
kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
Alloh telah memberi wahyu melalui Malaikat kepada nabi Muhammad, untuk disampaikan kepada manusia, dengan bahasa manusia yg mudah dimengerti, sehingga saat itu menggunakan bahasa Arab kepada para sahabatnya.
Kemudian ditakdirkan Alloh berikutnya di jaman Kekhalifahan Utsman dikumpulkan dan disusun berupa mushaf , kitab seperti yg dapat kita baca.
Kemudian oleh para penyebar agama yaitu para Ulama dan Para Ustadz diterjemah, dan ditafsirkan oleh para Imam dengan bahasa yg berlaku pada setiap umat di seluruh dunia dengan menggunakan bahasa ibu masyarakat masing-masing.
Baca Juga :
- Anjuran "Bertaqwa dan Bersatu"
- Berkah Dengan Akhlak Mulia
- #Kafir Menyembunyikan “Niatnya karena Dengki”
Kitab Al-Quran membawa banyak kemuliaan, karena memberi petunjuk yg benar, memberi jalan pada keselamatan, dan memberi rambu-rambu agar manusia tidak masuk pada kecelakaan.
Tetapi manusia banyak yg kufur, yaitu menolak kebenaran walaupun sudah mengetahuinya.
Alloh menunjukan dengan jelas dan banyak sekali dalam Al-Quran ayat-ayat yg berhubungan dengan Kauniyah, dan pada Alam Semesta, di langit, di bumi, pada tetumbuhan, pada hewan, dan pada diri manusia sendiri terdapat banyak sekali ilmu Kauniyah yg harusnya mampu meningkatkan keyakinan kepada Alloh sang pencipta segala sesuatu.
Dalam syareatnya Alloh menciptakan manusia dari setetes mani, kemudian setelah bertemu dengan telur dalam rahim perempuan, terjadilah proses pembetukan kehidupan dengan berbagai fase dan tingkatan, mulai membentuk zigot, seonggok daging, kemudian menjadi bayi yg sudah lengkap dengan tulang, daging, kulit, serta bentuk tubuh, selanjutnya diberikan roh sehingga hidup, sempurna, dimudahkan selama di dalam perut ibu dengan persediaan makanan dalam plasenta saat proses membesar, kemudian dimudahkan lahir ke bumi.
Setelah lahir, sang bayi kemudian diberi pendengaran, penglihatan, dan indera lainnya sehingga bisa berinteraksi dengan lingkungan, mulai dewasa diberikan hati yang mampu menerima bisikan kebaikan yg disebut qolbu, namun bisa juga menerima godaan bisikan setan melalui qolbunya, maka dengan bekal segala perangkat pengetahuan dan kemampuan otaknya, manusia bisa menjalani hidup beserta takdir dan rizkinya yg telah disediakan Alloh. Serta melakukan amalan selama hidupnya.
Sampai pada saatnya, manusia kemudian dimatikan, dan jasadnya dikuburkan, rohnya kembali kepada Alloh, Jiwa yg pernah mengalami hidup bersama jasad akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya kelak saat manusia kembali dikumpulkan di akhirat.
Alloh mengingatkan dengan kauniyah tersebut, bahwa manusia selama hidup harus mengikuti perintah Alloh dan menjaga diri dari laranganNya.
Namun kebanyakan manusia tidak memperhatikan sama sekali proses yg sudah Alloh ciptakan, begitu rumit, begitu sempurna, begitu sulit untuk ditiru oleh manusia, bahkan hanya untuk satu tahapannya saja, atau satu jenis kemampuan indera yg terbentuk, manusia hanya pandai memakainya saja, padahal untuk meniru sekalipun salah satu ciptaan Alloh tidak akan mampu. . . Allohu Akbar.
Dalam berbagai ayat dan surat dalam Al-Quran berkali-kali diperintahkan untuk Berfikir, yaitu menggunakan otak untuk mempelajari Kauniyah sehingga beriman dan makin kuat bertakwa kepada Alloh.
Semoga kita termasuk golongan yg mau mengerti isi dalam Al-Quran dan memahami Kauniyah pada Alam semesta . . . Aamiin.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |02 November 2020
No comments:
Post a Comment