Juz ke-21 dimulai dengan surat Al-Ankabut ayat:45, sampai surat al-Ahzab ayat: 30.
QS:Ar-Ruum ayat:47,
Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.
QS:Ar-Ruum ayat:53-54,
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS:Ar-Ruum ayat:58,
Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka".
Alloh telah mengutus beberapa RosulNya untuk memberi petunjuk kepada kaumnya, bahkan Rosul terakhir Muhammad memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia.
Baca Juga :
- #Bertaqwa dan #Bertafakur, Jangan Fasik.
- "Jasa Ibu" yang Tidak Bisa dibalas Oleh Apapun
- #Muhammad - "Rosul pembawa Al-Quran"
Juga Alloh telah memberi wahyu kepada banyak sekali nabi yg menjadi petunjuk kepada diri dan sekelilingnya, tanpa memiliki kewajiban memimpin kaum tertentu. Dalam beberapa keterangan jumlah nabi sampai ratusan ribu, namun yg wajib diketahui para nabi dan rosul sebanyak 25 orang.
Kehadiran rosul tentunya untuk memberi rambu-rambu kepada manusia untuk menjalani kehidupan, dan tentu yg tidak mematuhinya akan masuk jurang kehinaan dan kecelakaan di akhirat kelak, bahkan ada sebagian azab kecil dipertontonkan di dunia sebagai pelajaran ibroh. Maka berimanlah kepada petunjuk Alloh dalam Al-Quran yg banyak berupa perumpamaan, agar mendapat petunjuk dan pertolongan, baik di dunia apalagi di akhirat kelak.
Dengan beriman, maka akan selalu dapat mendengar dengan jelas segala perintah dan larangan tsb, juga akan mampu melihat segala kebesaran Alloh, ciptaaNya yg memberi banyak pelajaran, terutama ilmu Kauniyah yg terdapat di alam semesta dan yg ada pada diri setiap manusia. Sebaliknya bagi yg tidak beriman, mereka bagai buta dan tuli mata hatinya, sehingga tidak bisa melihat petunjuk dan mendengar perintah Alloh.
Hanya Alloh yg dapat memberi hidayah kepada mereka, sesama manusia syareatnya hanya mengingatkan dan memberi peringatan saja.
Alloh yg maha pencipta, manusia dari sesuatu yg mati, yaitu sari pati makanan yg berasal dari tanah dan air, dibentuk berupa air mani yg kemudian bertemu sel telur membentuk sel kehidupan berupa zygot, kemudian menjadi bayi dalam rahim ibu yg terbentuk dari daging yg kemudian dibentuk pula tulang yg dibungkus daging serta berbagai sel darah, enzym, kelenjar yg mengontrol berbagai sel sehingga hidup menjadi bayi yang sehat sampai lahir ke dunia, mulailah paru-parunya dihidupkan dan mampu menghirup udara dan menagkap oksigen sebagai pembakar berbagai makanan dalam tubuh sehingga mulailah hidup di muka bumi.
Alloh memberi kehidupan manusia menjadi dewasa, setelah diberi penglihatan dan pendengaran, kemudian diberi hati nurani yg mampu mendengar berbagai bisikan kebaikan sehingga menjadi manusia yg bijak, yg mampu membedakan yg baik dan yg salah.
Akhirnya manusia akan tua mulai rambut beruban, gigi mulai lepas, pendengaran mulai sulit, penglihatan mulai rabun, dan otot-otot mulai lemah dan sulit bergerak dengan sempurna, maka masuklah pada masa uzur kembali seperti anak-anak, banyak kekurangan dari fungsi tubuhnya termasuk fikirannya sehingga pikun, yg akhirnya sampailah pada kematian, untuk kembali kepada Alloh.
Semoga mendapat petunjuk.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini |23 November 2020
No comments:
Post a Comment