Sa’ad bin Abi Waqqah berkata,:” Aku bertanya Rasulullah Saw, “ Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya? “ Nabi Saw
menjawab, “ Para nabi. Kemudian diuji menurut kadar agamanya. Jika agamanya
lemah, maka dia akan diuji sesuai kadarnya (ringan). Jika bila imannya kokoh,
maka dia akan diuji sesuai kadarnya (berat).
“Seseorang diuji terus-menerus hingga dia berjalan di muka bumi bersih
dari dosa-dosa. (HR.Bukhari)
Sebaiknya kita merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dan
Allah menimpakan ujian atau musibah-musibah tersebut mungkin disebabkan
dosa-dosa kita . Sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syuro : 30).
Apabila seorang hamba menyadari bahwa musibah-musibah yang
menimpa disebabkan oleh dosa-dosanya. Maka dia akan segera bertaubat dan meminta
ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang telah dilakukannya
Dan Nabi Muhammad saw bersabda: “Tak seorang muslim pun
yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat
daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya
serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan
daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita dan juga
untuk mengangkat kita ke derajat keimanan yang lebih tinggi.
2.. Kita harus menyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa Allah selalu
ada bersama kita. Dan Allah telah memberikan jaminan untuk kita dalam surah Al
Baqarah ayat 286, bahwa ” Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai
kesanggupannya.
Dan Allah cinta dan ridha kepada orang yang sabar. Sebagaimana
ditegaskan dalam firman-Nya sbb: dan sabarlah sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Anfal : 46) Dan
Firman-Nya :
“…Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS.Al Imran : 146)
Barangsiapa yang muraqabah (merasa diawasi) Allah dalam seluruh
urusan, ia akan menjadi hamba Allah yang sabar dan berhasil melalui ujian
apapun dalam hidupnya. Kesabaran yang didapatkan ini, berdasarkan pada
petunjuk Allah dalam Al Quran, surah At Thur ayat 48 : Dan
bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada
dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu
bangun berdiri”
3. Kita harus mengetahui bahwa jika kita bersabar, maka akan
mendatangkan ridha Allah, karena ridha Allah SWT, terdapat dalam kesabaran
kita, terhadap segala ujian dan ketentuan takdir-Nya, yang kurang kita sukai.
Keutamaan Sabar
Sabar memiliki kedudukan tinggi yang mulia dalam agama Islam.
Oleh karena itu, Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari
keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur. Lebih jelasnya, akan diuraikan
beberapa penyebutan ash-shabr dalam Al Qur’an dengan uraian yang ringkas
sebagai berikut:
1. Sabar Merupakan Perintah Mulia Dari Rabb Yang Maha Mulia
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar,..” (QS. Al-Baqarah: 153)
Konteks (kandungan) dari kedua ayat diatas menerangkan bahwa sabar
merupakan perintah dari Allah SWT. Sabar termasuk ibadah dari ibadah-ibadah
yang Allah wajibkan kepada hamba-Nya. Terlebih lagi, Allah SWT kuatkan perintah
sabar tersebut dalam ayat yang kedua. Barangsiapa yang memenuhi kewajiban itu,
berarti ia telah menduduki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT
2. Pujian Allah SWT Terhadap Orang-Orang Yang sabar
Allah SWT memuji mereka sebagai orang-orang yang benar dalam
keimanannya. Sebagaimana firman-Nya: “….. dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar
(imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 Al Imam Ibnul Qayyim, mengutarakan
bahwa ayat yang seperti ini banyak terdapat dalam Al Qur’an. Sehingga
keberadaan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah adalah
benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
3. Mendapat Kecintaan Dari Allah SWT
Semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang-orang yang
dicintai oleh Allah SWT. Dan Allah mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa
golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap
ujian dan cobaan dari-Nya. Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya
“…….., dan Allah itu menyukai/mencintai orang-orang yang sabar.” (QS.
Ali Imran: 146)
Yang dimaksud dengan Allah bersama orang-orang yang sabar adalah
penjagaan dan pertolongan Allah SWT selalu menyertai orang-orang yang
sabar. Sebagaimana pula diterangkan dalam hadits berikut ini:
“Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama
dengan kesabaran.” (HR. At Tirmidzi, dari shahabat Ibnu ‘Abbas ra)
4.. Shalawat, Rahmat dan Hidayah Bersama Orang Yang Sabar
Allah SWT senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya
kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari
Allah mereka kembalikan urusannya kepada Sang Pencipta, yang memilikinya.
Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini dikisahkan oleh
Allah dalam firman-Nya disurah Al Baqarah, ayat 156-157 : “orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji’uun (esungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah
kami kembal). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil,
dianjurkan mengucapkan kalimat ini, dan ini yang dinamakan dengan kalimat
istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih
sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang diajarkan oleh baginda
Nabi Muhammad saw sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas
musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”
Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di
atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu
yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu
Salamah.)
Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang
mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini,
sehingga Allah SWT memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh)
baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah saw. Sesungguhnya Allah
SWT tidak akan mengingkari janji-Nya.
5.. Mendapatkan Ganjaran Yang Lebih Baik Dari Amalannya
Allah SWT memberikan ganjaran bagi orang yang sabar melebihi usaha
atau amalan yang ia lakukan. Sebagaimana firman-Nya :
“……Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik
bagi orang-orang yang sabar. “ (An Nahl: 126)
Dalam ayat lainnya, Allah SWT menjanjikan akan memberikan jaminan
kepada orang yang sabar dengan ganjaran tanpa hisab (tanpa batas). Sebagaimana
firman-Nya : “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah
kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Az
Zumar: 10)
6.. Mendapat Ampunan Dari Allah SWT
Selain Allah memberikan ganjaran yang lebih baik dari amalannya
kepada orang yang sabar, Allah juga memberikan ampunan kepada mereka.
Sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : ”kecuali orang-orang yang sabar
(terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan
dan pahala yang besar”. (Hud: 11)
Dari ‘Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Tidak
ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah SWT telah
menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang
menusuk dirinya.” (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)
7.. Mendapat Martabat Tinggi Di Dalam Surga
Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang yang sabar adalah berhak
mendapatkan martabat yang tinggi dalam Surga. Allah SWT berfirman : “Mereka
itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena
kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di
dalamnya. (Al Furqaan: 75)
8.. Sabar Adalah Jalan Terbaik
Semua uraian di atas menunjukkan bahwa sabar ialah jalan yang terbaik
bagi siapa saja yang menginginkan kebaikan dunia dan akhiratnya.
Dari shahabat Shuhaib bin Sinan, Rasulullah saw bersabda :
“Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik
baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang
yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu
merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia
bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)