Juz-20 dimulai dari surat An-Naml ayat ke-60 sampai surat Al-Ankabut ayat ke-44.
QS Al-Qasas ayat: 48 - 49,
Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: "Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu?". Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata: "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu membantu". Dan mereka (juga) berkata: "Sesungguhnya kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu".
Katakanlah: "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar".
QS Al-Qasas ayat: 51 - 52,
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.
Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu.
Nabi Muhammad, tentu adalah orang yg tidak menyaksikan ketika Alloh menyampaikan perintah kepada nabi Musa, begitu pula beberapa umat sebelumnya yg pernah Alloh ciptakan, begitu pula saat Alloh menyampaikan dan membacakan ayat-ayat Alloh kepada penduduk Madyan, yaitu zaman nabi Syuaib sebagai syech yg menguasai daerah tsb.
Baca Juga :
- Nabi Yusuf Ditemui Saudaranya di Istana
- Bekerja dan Berdoa
- Pengikut Kitab Taurat Enggan mengikuti Al-Quran
Tetapi Alloh memilih nabi Muhammad untuk memberi peringatan kepada kaum Quraisy, yaitu kaum yg sebelumnya tidak pernah didatangkan nabi kepada mereka, sehingga kaum quraisy tidak bisa membuat alasan seolah-olah tidak pernah ada utusan Alloh yg memperingatkannya, dan memberi pelajaran supaya mereka menjadi manusia beriman. Sehingga diutusnya nabi Muhammad adalah sebagai rahmat.
Ketika alloh telah menurunkan Al-Quran kepada kaum Quraisy, mereka pun masih meragukan kenabian Muhammad, dengan mengajukan pertanyaan tentang tidak diberikannya mukjizat yg terlihat mata seperti yg Alloh berikan kepada nabi Musa dahulu.
Mereka malah mengungkit kaum nabi Musa yg telah ingkar walaupun diberi mukjizat, yaitu dengan menuduh nabi Musa dan nabi Harun sebagai pesihir, sambil berkata mereka tidak mempercayai nabi Musa dan nabi Harun. Maka Alloh menyuruh nabi Muhammad untuk menantang kaumnya untuk mendatangkan sebuah kitab yg lebih baik dari Taurat dan Al-Quran.
Mereka tidak akan mampu menjawab tantangan tsb, karena sebetulnya
mereka hanya mengikuti keinginanan mereka, mereka termasuk orang yg zalim
karena telah sesat mengikuti keinginan sendiri tanpa mengikuti petunjuk dari
Alloh sedikitpun.
Peristiwa ini disampaikan dalam Al-Quran agar manusia mengingat kejadian ini, dan mengikuti Al-Quran.
Mereka yg telah mendapat kitab sebelum Al-Quran, yaitu para ahli kitab yg benar-benar memahami kitabnya dengan benar, selanjutnya akan beriman kepada Al-Quran.
Pelajaran yg dapat diambil dari ayat-ayat tsb, bahwa manusia seluruhnya, baik yg mendapat petunjuk langsung dari rosul Muhammad atau tidak langsung seperti manusia jaman sekarang, atau dari kitab sebelumnya yg mereka pelajari atau petunjuk dari para gurunya dengan benar, akan beriman kepada Al-Quran yg berisi petunjuk sangat komplit mengenai masa depan sampai di akhirat, masa kini dengan segala syariat ibadah dan muamalah, serta sejarah masa lalu yg akurat sehingga menjadi ibroh (pelajaran).
Sehingga tidak ada alasan setiap manusia saat ini untuk tidak mengikuti petunjuk yang terkandung dalam Al-Quran di setiap surat dan ayatnya.
Oleh karena itu wajib hukumnya, setiap manusia mengerti apa isi yg dikandung Al-Quran, apa yg diucapkan Alloh yg berupa wahyu melalui malaikat Jibril yg diterima Rosul Muhammad, kemudian kini ada di tangan kita, maka sebagai manusia yg tidak berbahasa Arab, mencoba mengerti dari tafsir atau dari guru setiap kata dalam Al-Quran adalah sebuah keharusan.
Semoga Alloh memberi kemampuan untuk memahami Al-Quran . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini |23 September 2020