Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50.
QS: Al-Qalam, ayat:44-52,
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh.
Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang?
Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).
Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila".
Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
Hidayah bagi seseorang atau sebuah kaum adalah urusan Alloh, termasuk hukumannya bagi mereka, yang akan diangsur sampai tidak terasa. Namun Alloh pun memberi tenggang waktu bagi mereka untuk kembali beriman.
Mereka tidak mengetahui yang gaib, padahal banyak sekali dituliskan dalam Al-Quran tentang hal gaib yg wajib diimani walau tidak dimengerti saat ini. Oleh karena itu bersabarlah walau tidak semuanya dapat dimengerti yg ada dalam Al-Quran atau bersabar dalam menjalankan perintah Alloh, sehingga Alloh mencatatkan sejarah nabi Yunus yg pernah tidak bersabar dan putus asa dalam mengahadapi kaumnya.
Nabi Yunus telah berulang-ulang kali memperingatkan kaumnya. Namun mereka tetap tidak mau berubah dengan alasan karena Nabi Yunus bukan berasal dari kaum mereka, hanya terdapat dua orang pengikutnya.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus tidak sedikitpun menggugah hati kaumnya, hingga keadaan ini yang membuat Nabi Yunus sangat berputus asa, dia pun mengembara tanpa tujuan dan merasa berdosa.
Akhirnya nabi Yunus sampai ditelan Ikan Paus, beliau tersadar bahwa itu adalah kehendak Allah, dan dalam perut ikan beliau bertobat dan meminta ampun kepada Allah dan pertolongan-Nya. Dia bertasbih selama 40 hari di dalam perut ikan.
Baca Juga :
- Pilihan hanya #Surga dan #Neraka
- #Bertaqwa dan #Bertafakur, Jangan Fasik.
- “Tanpa Syafaat”, Salam Selamat Tinggal
Allah mendengar doa Nabi Yunus memerintahkan ikan paus untuk mendamparkan Nabi Yunus di tepi pantai.
Setelah kembali ke kampungnya, Nabi Yunus sangat terkejut ketika melihat perubahan penduduknya yang telah beriman kepada Allah. Kemudian Nabi Yunus mengajari kaumnya kitab tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
Begitupun nabi Muhammad, pernah hampir membuat nabi merasa putus asa, saat terus dihina oleh orang kafir sebagai manusia yang gila, padahal Rosul Muhammad mengajarkan Al-Quran yg penuh dengan peringatan.
Namun Alloh menguatkan nabi Muhammad untuk tetap Istiqomah, walau harus mendapat perlakuan yg tidak pantas, termasuk dilempari batu, diusir dan harus berhijrah, diperangi, dan akhirnya Alloh mengangkat derajat Rosul Muhammad ke tempat paling tinggi sampai memperkenankan mengalami Isro Mi'raj, dan berbagai keagungan lainnya.
Semoga menambah pelajaran dan meningkatkan keimanan . . Aamiin.
Oleh : Rudi
Rubiandini |02 Sepetember 2020
terimakasih artikelnya sangat bermanfaat
ReplyDelete