Juz-3 dimulai dari surat Al-Baqoroh ayat:253 sampai surat Ali-Imron ayat:91.
QS:Ali-Imron ayat:70-73,
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?
Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran).
Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui";
Ahli kitab yang mendengar adanya wahyu yg diturunkan kepada nabi Muhammad, sebagian ada yg ingin menyesatkan, karena mereka mengingkari ayat-ayat Alloh yg diturunkan kepada nabi Muhammad, padahal mereka mengetahui bahwa ayat-ayat tsb adalah benar.
Mereka mencampuradukan kebenaran dan kebatilan, artinya menutupi firman-firman Alloh yg sudah tertulis dalam kitab Taurat dan Injil dengan perkataan mereka sendiri yg dibuat-buat. Mereka sama dengan menyembunyikan kebenaran yaitu kebenaran tentang kenabian Muhammad yg sudah tersebut dalam kitab Taurat dan Injil.
Karena mereka yg ingkar akan berbuat munafik, maka mereka membuat siasat berpura-pura beriman kepada ayat yg dibawa nabi Muhammad bersama-sama orang beriman di pagi hari, tapi sore harinya kembali menolaknya, agar membuat orang-orang yg sudah beriman pun melakukan yg sama, sehingga membuat orang beriman kembali kafir seperti mereka.
Maka diingatkan agar tidak mempercayai mereka yang beragama yahudi atau Nasrani yg pura-pura beriman tetapi kembali kafir setelahnya, sehingga nabi Muhammad diminta berseru bahwa "Karunia hanya datang dari Alloh, dan tidak diberikan kepada orang yg tidak dikehendaki, maka terimalah karunia dan peganglah bila sudah mendapatkannya, jangan dilepas", sebaliknya mereka yg tidk mendapat karunia akan terus menyanggah ayat-ayat Alloh.
Baca juga :
- Nabi Muhammad Ditentang Bani Quraisy.
- Alloh akan "Memusnahkan" Kaum yang Zalim
- Sifat Munafik ada pada setiap kaum, "Golongan dan Agama"
Yang lebih parah dari mereka adalah bukan hanya menyanggah, akan tetapi merubah kebenaran yang ada pada kitab mereka, dan menciptakan kata-katanya sendiri yg dibuat-dibuat dengan tujuan agar mereka tetap tidak mengakui ayat-ayat yg dibawa nabi Muhammad. Mereka bagai sudah tertutup mata, telinga, dan hatinya.
Dalam konteks dengan kita yg sudah muslim, jangan sampai mencampurandukan kebenaran yg sudah ada dalam Al-Quran, dengan pendapat, interpretasi, atau hasil kajian perseorangan yg belum tentu kebenarannya seakurat sama dengan petunjuk dalam Al-Quran, kita sebagai pribadi wajib menyaring tidak begitu saja percaya pada ustadz, kiyai, mursyid, guru atau siapapun, karena kita sendiri yg akan mempertanggungjawabkannya di akhirat kelak.
Bukan hal yg karena ketidaktahuan sehingga tidak melakukan petunjuk, yg lebih mengkhawatirkan adalah menambah-nambahi karena berlebihan dalam beribadah dan malah soalah membuat hal-hak baru yg tidak disuruh dan dicontohkan Rosul Muhammad.
Biasanya hal yg berlebihan tsb dilakukan dg tidak sadar, bahkan dalam hatinya memiliki keinginan dan niat untuk memperbanyak ibadah, padahal bukan dari yg diperintah Alloh.
Semoga kita mendapat karunia untuk tetap berhati-hati dan tidak berlebihan . . Aamiin.
Oleh : Rudi
Rubiandini | 06 September 2020
No comments:
Post a Comment