Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh.
QS:Al-Baqoroh ayat:11-16,
Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan".
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Pada saat sudah yakin orang kafir tidak beriman dan tidak akan menuruti petunjuk yg disampaikan, maka langkah berikutnya adalah memperolok, karena yakin bagi mereka bahwa agama dan keimanan hanya bagi mereka yg bodoh.
Mereka akan mengatakan sedang melakukan perbaikan demi kesejahteraan manusia dan untuk kenikmatan manusia di muka bumi, yg sebenarnya mereka sedang merusak tata kelola yg sudah Alloh tetapkan dengan sempurna dan seimbang, sehingga secara tidak sadar manusia telah menganggu kesetimbangan, mengganggu rantai kehidupan (life Cycles).
Mereka melakukanya dengan tidak sadar, karena dengan kasat mata seolah-olah menambah kenikmaat sesaat.
Baca Juga :
- Alloh akan "Memusnahkan" Kaum yang Zalim
- Sifat Munafik ada pada setiap kaum, "Golongan dan Agama"
- Sifat Musyrikin Selalu Ingkar Janji
Mereka menganggap orang-orang beriman sebagai orang yg kurang sehat akalnya, orang bodoh, padahal tanpa keimanan segala sesuatu yg dipandang manusia dengan kasat mata selalu ada hakekat dibaliknya yg hanya dengan keimanan bisa terbaca dan terambil. Tanpa keimanan, hanya melihat dari syareat yg terlihat dengan mata dan panca indera, hanya informasi sebagian yg tidak sempurna, sehingga sering bisa menipu, seperti halnya fatamorgana, pelangi dan angin yg bisa dirasakan dan diterima panca indera, tetapi hakekat keberadaanya susah dibuktikan tanpa keimanan dan keyakinan akan keberadaanya.
Mereka yg kafir, sering berpura-pura karena mereka termasuk golongan munafik, yaitu mereka seolah-olah mengaku beriman agar mendapat simpati, tetapi di belakang mereka mentertawakan dan kembali bersama pemimpin mereka, bersama bisikan setan yg selalu meperolok, padahal mereka akan selalu terombang-ambing dalam kesesatan.
Mereka itu bagaikan dalam perdagangan yang rugi dan tidak pernah beruntung, karena seperti membeli kesesatan dengan petunjuk, yaitu melepaskan petunjuk, tetapi mengambil kesesatan.
Semoga dijauhkan dari bisikan setan yg selalu ada dalam sanubari . . Aamiin.
Oleh : Rudi
Rubiandini | 04 September 2020
No comments:
Post a Comment