Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21.
QS:As-Sabaa ayat:15-16,
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada
tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di
sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah
olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun".
Tetapi mereka berpaling, maka Kami
datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka
dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl
dan sedikit dari pohon Sidr.
QS:As-Sabaa ayat:18-19,
Dan Kami jadikan antara mereka dan
antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang
berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan.
Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan
aman.
Maka mereka berkata: "Ya Tuhan
kami jauhkanlah jarak perjalanan kami", dan mereka menganiaya diri mereka
sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka
sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
Kaum Saba sudah maju peradabannya.
Mereka menguasai teknologi yang tertinggi pada zamannya, yakni telah berhasil
membangun bendungan, sehingga negeri mereka subur dan makmur.
Dengan adanya bendungan itu, kaum
Saba tidak perlu merasa takut akan persediaan air dan mereka dapat
memanfaatkannya untuk pengairan kebun-kebun mereka. Ini adalah nikmat
yang sangat besar yang diberikan oleh Alloh kepada mereka.
Kerajaan kaum Saba terkenal dengan
hasil alamnya sehingga banyak orang yang berhijrah dan berdagang ke sana, maka
kerajaan ini bisa menjadi kerajaan yang sangat kaya dan makmur pada saat itu.
Baca Juga :
Namun karena ketamakannya, ingin
menguasa pasar dan monopoli perdagangan, mereka pun memohon kepada Alloh untuk
dijauhkan antar kota mereka, sehingga keuntungan lebih besar, karena
perdagangannya lebih tertutup.
Niat berniaga tidak karena Alloh,
tetapi karena nafsu sangat dibenci Alloh, padahal dalam Tijaroh harus dilakukan
dengan niyat yg baik.
Karena mereka tidak bersyukur atas
nikmat yang begitu melimpah, maka Allah menurunkan banjir besar yang
menghancurkan semua kekayaan yang dimiliki penduduk negeri Saba.
Sebelum Ratu Bilqis masuk Islam, kaum
Saba menyembah matahari dan bintang-bintang. Setelah beliau memeluk Islam, maka
kaumnya pun mengikutinya. Sampai kurun waktu tertentu, kaum Saba dalam keadaan
bertauhid kepada Alloh, hingga akhirnya kembalilah mereka ke agama nenek moyang
mereka. Alloh telah mengutus beberapa rasul kepada mereka. Akan tetapi, mereka
tetap saja tidak mau kembali ke dalam Islam. Alloh pun murka dan menghancurkan
bendungan yang telah mereka buat.
Kedua kebun mereka yang menjadi
sumber penghidupan, kekayaan dan kekuatan mereka digantikan oleh Alloh dengan
kebun yang jelek, yang tidak bermanfaat untuk kehidupan mereka.
Akhirnya, kaum Saba tidak bisa
bertahan, sehingga hancurlah kerajaan mereka
Al-Quran menceritakan kabar-kabar
kaum yang dibinasakan dan diadzab kepada orang-orang yang tinggal berdekatan
dengan bangsa Arab. Mereka menyaksikan langsung peninggalan-peninggalan serta
saling menceritakan kabar kehancuran kaum tersebut. Sehingga mereka akan lebih
membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dan lebih dapat menerima
peringatan dari Rosul.
Mudah-mudahan mendapat pelajaran, dan
kita semua termasuk manusia yang bisa bersabar menghadapi segala ujian di dunia
dan bisa selalu bersyukur. . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini
|25 September 2020
No comments:
Post a Comment