#Berlindung dari “Bisikan Setan”

 

#bisikan #setan
masdagu.blogspot.com -

Juz-24 dimulai dari Surat Az-Zumar ayat-32 sampai Surat Fussilat ayat-46. 

QS:Az-Zumar ayat:61-62,

Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita. 

Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. 

QS:Az-Zumar ayat:66,

Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". 

QS:Az-Zumar ayat:73-75,

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

 Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". 

Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". 

Baca Juga :

Pada saat di dunia, setiap manusia ditemani setan didalam qolbunya, karena setan telah diberi izin oleh Alloh untuk mengganggu dan membisikan kesesatan kepada manusia setiap saat dan setiap ada kesempatan. Maka sangat berat bagi manusia yang tidak berusaha memeliharan keimanan dan ketaqwaanya untuk bisa selamat dari bisikan setan. Digambarkan bagaikan meniti dalam jembatan sebesar rambut dibelah tujuh, yaitu sangat mudah untuk tergelincir. 

Oleh karena itu diwajibkan kepada setiap yang beriman untuk meminta perlindungan Alloh pada saat sebelum melakukan kegiatan apapun, dengan doa A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim (aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari setan yang terkutuk).

 

Manusia harus melindungi diri dari godaan yang terus menerus dari setan, yaitu setan yang pernah Alloh kutuk saat di Surga ketika tidak sudi sujud kepada manusia karena 

Halaman
1 | 2
Share:

#Setan “Menemani Manusia di Bumi”

 

#setan #Manusia
masdagu.blogspot.com - 

Juz 23 dimulai dari surat Yasin ayat ke 23 sampai suray Az-Zumar ayat ke 31.

QS:Saad ayat:71-74,

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". 

Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". 

Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. 

QS:Saad ayat:77-79,

Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,

Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". 

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". 

QS:Saad ayat:82-85,

Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. 

Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan".

Baca Juga :

Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. 

Pada saat awal kejadian manusia, Alloh memerintahkan bangsa Jin dan Malaikat untuk bersujud kepada Manusia yang dinamai Adam. Maka para Malaikat seluruhnya bersujud, kecuali Iblis. 

Iblis adalah bangsa Jin yang mengikuti kehendak Setan. 

Karena kesombongannya, Iblis menolak bersujud kepada manusia karena merasa lebih sempurna dibanding manusia yang hanya terbuat dari tanah dan lumpur, sementara setan terbuat dari api. 

Maka Alloh mengutuk dan mengusir Iblis keluar dari Surga sampai hari kiamat tiba, namun Iblis memohon kepada Alloh untuk menangguhkan agar bisa menggoda manusia dengan mengajak hal-hal terasa indah di dunia, sehingga Iblis bisa menyesatkan bangsa Manusia, dan akan menjadi teman di Neraka di akhirat kelak. 

Maka sejak saat itu, setan hadir di bumi menemani manusia sampai hari kiamat, dan setelah itu masuk ke Neraka. Namun selama di bumi setan diperbolehkan mengajak manusia pada kemaksiatan dan menjauhkan diri dari ketaqwaan.

Halaman 

1 | 2


Share:

#Ilmu yang "Berguna dan bermanfaat" bagi orang lain


#ilmu #bermanfaat
masdagu.blogspot.com -

Alhamdulillaahi Robbil ‘aalamiin. Semoga Alloh Yang Maha Menatap, senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita selalu istiqomah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sholawat dan salam semoga sellau terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, apa yang harus kita lakukan agar ilmu bermanfaat ? Bagaimanakah agar ilmu dapat menjadi penerang kehidupan? Dalam kitab Al Hikam, Syaikh Ibnu Atho’illah menuliskan, “Ilmu yang berguna (bermanfaat) itu ialah ilmu yang dapat menjadikan orang mengenal Alloh beserta sifat dan asma-Nya.”

Alloh Swt. berfirman di dalam Al Quran, “..Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Faathir [35] : 28)

Para ahli tafsir menerangkan bahwa yang dimaksud dengan “ulama” pada ayat ini adalah orang-orang yang menyibukkan dirinya pada aktifitas belajar dan menuntut ilmu kapanpun dan dimanapun. Kemudian, bertekad mengamalkan ilmunya itu, serta menyampaikan dan mengajarkannya sehingga manfaat dari ilmu tersebut menjadi lebih banyak dan lebih luas. Inilah yang disebut dengan keberkahan ilmu.

Baca Juga:

Saudaraku, ketahuilah untuk benar-benar merasa takut kepada Alloh, untuk mencapai derajat ma’rifat dan dekat dengan-Nya, seseorang tidak selalu harus berilmu banyak. Karena setiap orang berbeda-beda kadar kemampuannya. Maka, tidak usah merasa rendah diri dengan ilmu yang sedikit. Ada orang yang dengan sedikit ilmunya, ia mentafakurinya secara dalam sehingga ia sampai kepada keyakinan yang kuat kepada Alloh Swt.

Kalau kita bertanya, apakah mungkin kita yang berilmu sangat sedikit ini akan mencapai derajat ma’rifat? Jawabannya, mengapa tidak. Karena sesungguhnya setiap orang yang memiliki ilmu sebanyak apapun, itu hakikatnya adalah setitik pemberian dari samudera ilmu Alloh yang tiada terhingga luasnya.

Orang yang tulus ikhlas dengan ilmunya walau hanya bekerja sebagai guru TK misalnya, ia tidak akan takut disebut bodoh karena ia sadar dan yakin bahwa ilmunya yang sedikit itupun semata-mata karunia dari Alloh dan merupakan amanah untuk disampaikan kepada orang lain. Maka, ia akan menjadikan ilmu yang sedikit itu sebagai bekal untuk mendekatkan diri kepada Alloh.

Karenanya, berkah atau tidaknya ilmu seseorang, sangat bergantung pada ketulusan dan  keikhlasannya untuk menyampaikan atau mengajarkannya kepada orang lain. Karena justru dengan ketulusan dan keikhlasannyalah suatu ilmu dapat menjadi penerang, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Saudaraku, ingatlah ilmu yang tidak diamalkan, tidak disampaikan, tidak diajarkan, adalah ibarat pohon yang tidak berbuah. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjadi manusia-manusia berilmu, yang dengan ilmunya itu bisa menjadi manfaat dan memberikan inspirasi bagi orang lain dan lingkungannya. Amalkanlah, sampaikanlah, ajarkanlah ilmu yang kita miliki meski sedikit. Ilmu yang sedikit akan jauh lebih bernilai jika diamalkan, disampaikan dan diajarkan. In syaa Alloh!
Bagikan Artikel ini Untuk Keluarga dan Teman Kamu
Karena
"BERBAGI ITU INDAH"
Share:

#Jilbab “karena Taqwa”

#Jilbab #hijab
masdagu.blogspot.com - 

Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21. 

QS:Al-Azhab ayat:59,

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

QS:Al-Azhab ayat:70-71,

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. 

Baca Juga :

Hijaab adalah tirai atau tabir, tabir dapat berupa kain atau dinding atau sesuatu yang lain yang menghalangi interaksi langsung. 

Hijaab itu bukan pakaian yang melekat, bukan penutup kepala wanita. Hijab adalah tabir atau tirai. Sehingga istilah populer yang menyebut hijaber bagi wanita berkerudung adalah keliru. 

Khimaar yaitu tudung kepala yang menjulur hingga menutup dada wanita, sehingga menutup bagian dadanya ketika membungkuk. 

Apa yang dikenal sekarang sebagai jilbab di Indonesia itu lebih pas disebut sebagai khimaar. 

Jilbab adalah pakaian yang lebih besar ketimbang khimar, adalah pakaian yang menutup seluruh badan, semacam baju kurung atau abaya. 

Cara memakainya :

  1. Ada yang berpendapat dari kepala sampai bawah, menyisakan satu mata untuk melihat.
  2. Ada juga yang berpendapat, menutup separuh muka sampai ke bawah.
  3. Ada yang menyatakan bahwa aurat wanita dewasa terhadap lelaki asing itu adalah kecuali wajah dan telapak tangan.
  4. Namun ada juga yang berpendapat organ yang biasa tampak sesuai adat kebiasaan yang tidak menimbulkan kerawanan, salah satu yang tidak rawan itu adalah separuh lengan dan separuh betis
Halaman
1 | 2


Share:

"Kekalahan & Kemenangan" Bangsa #Romawi

 

Kekalahan Bangsa Romawi
masdagu.blogspot.com -

Juz ke-21 dimulai dengan surat Al-Ankabut ayat:45, sampai surat al-Ahzab ayat: 30. 

QS:Ar-Ruum ayat:2-7,

Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya.

Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. 

(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. 

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. 

Judul Surat Ar-Ruum ini diambil dari sejarah yang menjelaskan kekalahan bangsa Romawi dan kemenangan bangsa Romawi yang sudah ditentukan Alloh. 

Bangsa Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel pada tahun 614-615 M telah dikalahkan di negeri terdekatnya yaitu Suriah dan Palestina yang merupakan negara jajahan kerajaan Romawi saat itu. 

Dan setelah kekalahannya itu difirmankan Alloh dalam Surat Ar-Rum akan menang dalam beberapa tahun kemudian, dan ternyata terbukti pada tahun 622 M yaitu tujuh tahun kemudian mendapat kemenangan kembali. 

Baca Juga :

Bangsa Romawi saat ayat ini diturunkan adalah suatu bangsa yang beragama Nasrani dan memiliki kitab suci, sedangkan bangsa Persia beragama Majusi yaitu menyembah Api dan berhala, termasuk  musyrik. 

Ketika terisar kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia, kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan rasa gembira karena keberpihakan pada musyrikin Persia. Sedangkan kaum mukminin berduka cita, dan turunlah ayat ini yang menerangkan bangsa Romawi setelah kekalahan itu akan mendapat kemenangan dalam beberapa tahun kedepan. 

Ternyata benar-benar terjadi bangsa Romawi tujuh tahun kemudian mendapat kemenangan, dan kaum beriman bergembira. 

Jelaslah ayat tersebut yang disampaikan Rosul Muhammad kepada para sahabatnya, mengandung kebenaran, dan Al-Quran terbukti sebagai firman Alloh yang menyampaikan petunjuk yang pasti.

Halaman 

1 | 2


Share:

#Bayi Musa “dihanyutkan”

 

#bayi #Musa #Hanyut
masdagu.blogspot.com -

Juz-20 dimulai dari surat An-Naml ayat ke-60 sampai surat Al-Ankabut ayat ke-44. 

QS Al-Qasas ayat: 7 - 13;

Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. 

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. 

Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. 

Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). 

Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah dia" Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya, dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?". 

Baca juga :

Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. 

Suatu malam Fir’aun bermimpi negeri Mesir habis terbakar dan yang tersisa hanyalah kaum bani Israil saja. Kemudian para ahli nujum memberitahu bahwa akan ada seorang anak laki-laki bani Israil yang akan menumbangkan kekuasaan Fir’aun sebagai raja. 

Fir’aun kemudian memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir di Negeri Mesir. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari mimpinya menjadi kenyataan.

Kemudian saat nabi Musa lahir, Allah memberikan ilham kepada ibunnya Musa agar menghanyutkan Musa di sungai, kemudian Musa dibuang ke Sungai Nil di dalam sebuah peti yang 


Halaman 
1 | 2
Share:

#Ampunan dan #Azab

#Azab dan #Ampunan
masdagu.blogspot.com -

Juz ke-19 dimulai dari surat Al-Furqon ayat:21 sampai surat An-Naml ayat:59. 

QS:Asy-Syu'araa: 49-52,

Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya".

 

Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman". 

Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli". 

Pada saat Firaun mengumpulkan ahli sihir seluruh negeri untuk melawan dan mempermalukan nabi Musa, yaitu ahli sihir melemparkan tali temali yang berubah menjadi ular, kemudian nabi Musa melemparkan tongkatnya sehingga berubah menjadi ular besar yang melahap semua ular-ularan dari para pesihir, maka para pesihir menyungkur sujud sambil berkata kami beriman kepada Tuhan seluruh alam yaitu Tuhan Musa dan Harun, sebagai tanda meminta Ampun. 

Baca Juga :

Tetapi Firaun marah karena tersinggung tanpa dimintai izin oleh para pesihir yang berubah menjadi bertobat, sambil menghina nabi Musa sebagai pemimpin ahli sihir, dan semua pesihir diancam akan dipotong kaki dan tangan serta disalib. 

Tetapi para pesihir yang telah meminta ampun tsb tidak merasa takut kembali kepada Alloh, dan memohon kepada Alloh untuk diberi pengampunan sebagai orang-orang yang pertama beriman. 

Kemudia Alloh memerintahkan nabi Musa  untuk pergi di malam hari meninggalkan kota, dengan membawa bani Isroil yang telah menjadi pengikut nabi Musa dari kezaliman dan kejaran Firaun dan tentaranya. 

Tentara telah dikumpulkan dari seluruh kota, pengikut nabi Musa telah divonis sebagai pembuat amarah dan akan dikejar kemanapun, sampailah posisi mereka  di luar kota, mereka meninggalkan negeri dan kerajaan, kebesaran, kemewahan, sumber mata air, dsb.

Halaman 

1 | 2



Share:

Sami'na Wa Atho'na (Kami Mendengar dan Kami Taat)


Sami'na Wa Atho'na
masdagu.blogspot.com -

Allah berfirman :

“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. 

(Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan : “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa) : “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Qs.Al-Baqarah : 285) 

Dalam ayat di atas, Allah menggambarkan tentang orang-orang beriman yang bersama dengan Rasulullah, di mana mereka telah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.  Mereka (orang-orang yang beriman) senantiasa mengatakan (”…kami dengar dan kami taat…”). 

Ibnu Katsir menjelaskan : “Yakni mendengar firman-Mu, ya Tuhan kami, dan kami memahaminya; Dan kami menegakkan serta mengerjakan amal sesuai dengannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, juz 3 Qs.Al-Baqarah:285). 

Mendengar apa yang difirmankan Allah dan memahaminya, lalu mengerjakan apa yang diajarkan atau diserukan di dalam firman Allah tersebut, adalah karakter orang-orang yang beriman. Karakter ini telah lekat, dan banyak disebut di dalam ayat-ayat Al-Qur’an, karena itu fenomena “mentaati apa yang didengar“ akan senantiasa terlihat di kalangan orang-orang yang mempunyai cap “beriman”.  Sebaliknya, hal ini tidak akan terlihat di kalangan orang-orang yang mempunyai cap “kafir”, karena orang-orang kafir tidak mungkin mentaati apa yang difirmankan oleh Allah 

Baca Juga :

Berikut adalah gambaran fenomena tersebut pada sekelompok orang yang mengakui bahwa hanya merekalah orang-orang yang beriman, di mana komitmen “kami dengar dan kami taat” memang tampak sangat ‘kelihatan’ ada pada aktifitas mereka yang penuh dengan kerja-kerja yang besar dalam rangka mengikuti Rasul.  Inilah sedikit uraiannya. 

Bagi orang-orang Islam yang sudah sepantasnya mengetahui apa makna dari kalimat "Sami'na Wa Atho'na" ini sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2]:285, dalam ayat tersebut menggambarkan orang-orang beriman yang bersama Rasulullah, dimana mereka telah beriman kepada Allah, Para Malaikat, Kitab-kitab-Nya dan kepada Para Rasul-Nya.

Halaman 

1 | 2



Share:

Kaum 'Ad "mendustakan #Akhirat"

#kaumad #akhirat
masdagu.blogspot.com -

Juz-18 dimulai dari surat Al-Mu'minun ayat 1 sampai surat Al-Furqon ayat:20. 

QS:Al-Mu'minun ayat: 32-37,

Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). 

Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum. 

Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi.

Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? 

jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu, kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi, 

Baca Juga :

QS:Al-Mu'minun ayat: 41, 

Setelah kaum nabi Nuh dimusnahkan Alloh, kemudian diciptakan kaum 'Ad, yang mendustakan nabi Hud yaitu rosul utusan Alloh untuk mengajak pada ketauhidan, yaitu menyembah Alloh dan tidak ada Tuhan lain yang berhak disembah selain Alloh, sehingga termasuk manusia yang bertaqwa. Tapi mereka menolaknya, padahal mereka sudah diberi kenikmatan dunia yang berlimpah dengan berbagai kesenangan dan kemewahan. 

Para pemuka kaum 'Ad yang kafir mendustakan adanya akhirat, mereka sama sekali tidak mempercayainya, bahkan mengolok-olok dengan mengatakan bahwa nabi Hud adalah manusia biasa yang makan dan minum seperti mereka, sehingga tidak pantas dipercaya sebagai Rosul yang diutus Alloh untuk menyampaikan kebenaran. Maka mereka beranggapan akan merasa rugi bila mempercayai nabi Hud, dan menuduh nabi Hud adalah seorang pembohong, sehingga tidak perlu dipercaya.

Halaman 

1 | 2

 


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds