Disusun oleh : Rudi Rubiandini (0811214303)
Ass. Wr. Wb.
Bismilahirohmaan nirohim…. Alhamdulillahirobil ‘Alamin…
Allohu Akbar 9x
Lailaha Illallahu Wallohu Akbar
Allohu Akbar Walillahilhamd
Nahmaduhu.. Wanasta ‘inuh.. Wanastagfiruh..
Wana ‘udzubilahi ming sururi Anfusina.. Wasayi ‘ati ..’amalina..
Mayahdillah.. Falamudilallah.. Wamanyuflil.. Fala Hadiyallah..
Ashadu ala.. Ilaha Ilalloh.. Wahdahu Lasyarikalah..
Wa ashadu ana Muhammadan Abduhu Wa Rosulluh..
Alohuma Soli ‘Ala Sayidina Muhammad..
Wa ala alihi.. Wa ashabihi Wassalam..
Amma.. Ba’du..
Ayuhal Hadirun Rohimakumulloh…
Ittaqqulloh…. Haqqo tuqqotih..
Wa laa tamuutunna illaa.. wa’antum muslimun….
Bismilahirohmaan… Nirohim
Yaa ayyuhal ladziina aamanu
Kutiba ’alaikumush shiyamu
Kamaa kutiba ’alal ladzina min qoblikum
la’allakum tattaquun (Al Ayah.)
Hadirin … kita panjatkan puji…Bersyukur atas Nikmat..
Dalam Surat Al-Haj ayat 25-28 disampaikan firman Alloh :
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.
Alloh mengingatkan manusia dengan firmannya untuk tidak mempersekutukan Alloh, jangan melakukan kemusyrikan, sebaliknya diperintah untuk mensucikan Baitullah dengan ibadah berupa Tawaf,
Dalam sejarah nabi Ibrohim pernah sekeliling Ka'bah dipakai penyimpanan berhala yang disembah musyrikin, maka Alloh memerintahkan untuk tidak melakukan kemusyrikan, dan diganti dengan melakukan Tawaf.
Tawaf yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dimulai di depan Hajar Aswad, disertai dengan memuji Alloh, bertasbih, bertahmid.
Solat di depan Ka'bah yaitu di sisi mana saja di dalam masjidil Haram.
Begitupun ibadah lain seperti berdoa sangat dianjurkan, walau ada beberapa tempat yang diyakini sebagai tempat-tempat yang penuh ijabah, seperti di belakang Makom Ibrohim, multajam di depan pintu ka'bah, hijir Ismail yaitu tempat yang sesungguhnya termasuk didalam ka'bah.
Diwajibkan manusia untuk pergi melakukan Haji, begitu jelas seruan dalam ayat ke 27 surat al Haj, agar manusia pergi haji.
Dengan seruan berhaji ini, telah digambarkan akan datang manusia berduyun-duyun dari segenap penjuru bumi yang sangat jauh sekalipun dengan usaha yang maksimal, baik yang berjalan kaki ataupun menggunakan unta yang sudah menjadi kurus karena harus mengarungi gurun, lembah dan berbagai kesulitan di perjalanannya dengan memaksakan diri.
Artinya pada saat ini, manusia yang beriman akan berusaha semaksimal mungkin untuk datang berhaji walau dengan susah payah dalam harta dan perbekalan, kalaupun harus berkendaraan, maka diusahakannya dengan susah payah sekalipun, dijaman moderen bisa saja menggunakan mobil, kapal atau pesawat dengan biaya yang tidak murah, bahkan untuk sebagian orang adalah sebuah kesulitan tersendiri karena terasa mahal termasuk akomodasi, penginapan, dan makanannya selama berhaji.
Orang yang pergi haji akan mendapat manfaat yang tidak bisa disebutkan, karena masing-masing manusia akan merasakannya sendiri dengan keunikannya masing-masing. Yang jelas akan memilki waktu untuk melakukan kontemplasi diri, yaitu merenungkan kehadiran dirinya selama di dunia, manfaat dan fungsi hidupnya dan memikirkan kehidupan berikutnya di akhirat, sehingga sadar bahwa dirinya hanya sebentar di dunia untuk memberi manfaat pada sesama seraya beribadah kepada Alloh.
Kontemplasi minimal pada hari Tasyreq
QS:Al-Haj ayat:33-34,
Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah).
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
Hadyu adalah hewan yang disembelih sebagai pengganti (dam) pekerjaan wajib selama melakukan ibadah Haji yang ditinggalkan, atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya didalam ibadah haji.
Salah satu Anjuran Alloh adalah mengagungkan yang terhormat di sisi Alloh, yaitu bulan Harom (Muharam, Rajab, Zulkaidah, Zulhijah), tanah Haram, dan Maqom Ibrohim.
Juga Alloh menganjurkan untuk memakan hewan ternak yang dihalalkan yang tidak dilarang dengan jelas dalam Al-Quran.
Alloh melarang berkata dusta.
Mengenai hewan Hadyu yang belum disembelih, diperbolehkan diambil manfaatnya terlebih dahulu, seperti dikendarai, diambil susunya, sampai hari nahar, yaitu hari penyembelihan hewan kurban tgl 10 bulan Zulhijah. Tempat penyembelihan hewan Hadyu harus di sekitar Baitulloh (Ka'bah).
Penyembelihan hewan harus dilakukan dengan menyebut nama Alloh,
Pelaksanaan pemotongan Hadyu adalah bagian dari syiar agama Alloh, dan apabila sudah disembelih dengan benar, yang dimulai dengan menyebut nama Alloh, maka diperbolehkan sebagian dagingnya dimakan, selain dibagikan kepada siapa saja, baik yang meminta karena kekurangan, atau yang tidak meminta karena berkecukupan.
Begitupun dalam surat Al-Baqarah Ayat 196,
" Dengan mengikuti seluruh petunjuk yang berhubungan dengan Hadyu, semoga menjadikan kita lebih bertaqwa dihadapan Alloh. Daging yang disembelih tidak akan sampai kepada Alloh, tetapi tunduk dan patuh kita pada petunjuk Alloh itulah yang akan menjadikan pahala karena ketaqwaan. Begitu pula pergi menunaikan ibadah haji dengan segala rukunnya termasuk memotong Hadyu adalah bagian yang pantas disyukuri bagi mereka yang mampu melaksanakannya.
Semoga kita disempurnakan selama melaksanakan ibadah haji beserta pemotongan Hadyu dengan benar . . Aamiin
Baarokalohu Li Walakum Fil Qur’anil Adzim….
[ I S T I R A H A T]
Allohu Akbar 7x
Lailaha Illallahu Wallohu Akbar
Allohu Akbar Walillahilhamd
Alhamdulillahirobil ‘Alamin…
Ayuhal Hadirun Rohimakumulloh…
Itakulloh…. Hakoo tukotih..
Wala tamu tuna ila.. wa’antum muslimun….
QS: Al-Anaam ayat:136,
Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu.
Diriwayatkan bahwa hasil tanaman dan hewan ternak yang mereka peruntukan kepada Alloh, mereka berikan kepada fakir miskin dan amal sosial bahkan berhala. Sedangkan yang diperuntukan bagi berhala-berhala, diberikan kepada penjaga-penjaga berhala tidak untuk fakir miskin atau amal sosial.
Ketika memberi sedekah dengan nama berhala bukan Alloh, maka masuk dalam katagori musyrik, termasuk menghamba kepada berhala, termasuk menganggap ada hal lain selain Alloh yang pantas ditakuti karena dianggap memiliki kekuatan, termasuk penganut
Berhala adalah buatan manusia yang tidak mampu memberi petunjuk kepada mereka orang musyrik yang menyembahnya, karena berhala tidak mampu mendengar permohonan dalam doa mereka.
Berhala adalah sesuatu yang lemah bahkan lebih lemah dari yang menyembahnya, juga tidak mampu memperkenankan seruan dari penyembahnya.
Pada waktu itu sebagian orang Arab adalah penganut syariat nabi Ibrohim, pernah diperintah mengurbankan anaknya Ismail. Kemudian pemimpin-pemimpin agama mereka mengaburkan pengertian berkurban itu, memandang baik membunuh anak-anak mereka dengan alasan mendekatkan diri kepada Alloh, padahal alasan yang sesungguhnya ialah karena takut miskin dan takut ternoda.
Begitu pula berbagai aturan yang dibuat dengan mengharamkan suatu makanan karena diperuntukan untuk kelompok / kasta tertentu, atau untuk dimanfaatkan oleh kelompok / kasta tertentu.
Berhala dijaman moderen, sudah berubah bentuk bukan lagi berupa patung, tapi bisa berupa jabatan yang seolah-olah mampu melakukan berbagai keputusan, berupa harta yang mampu merealisasikan berbagai keinginan, berupa kekuasaan yang bisa mengubah berbagai kebijakan, berupa teknologi yang bisa memudahlan berbagai hal, berupa ketenaran yang bisa memberi kemudahan, berupa saham dan sejenisnya yang bisa memberi keuntungan tanpa harus bekerja, dan masih banyak lagi yang menurut manusia moderen adalah hal yang mampu menyelamatkan mereka dari berbagai hal.
Maka berhati-hatilah Syirik dalam hati yang tumbuh karena urusan duniawi yang terasa indah dan memperdaya manusia karena setan selalu ada dalam qolbu setiap manusia untuk selalu menggoda.
Marilah kita berdoa dan bermunajat pada Alloh Swt:
Bismilahirohmaan nirohim,
Astagfirullohal Adzim….3x
Ashadu ala.. Ilaha Ilalloh.. Wahdahu Lasyarikalah..
Wa ashadu ana Muhammadan Abduhu Wa Rosulluh..
Alohuma Soli ‘Ala Sayidina Muhammad..
Wa ala alihi.. Wa ashabihi Ajmain …Amin
Ya Robbi …………
Jauhkanlah kami dari fitnah dan marabahaya,
Jauhkanlah kami dari rasa tamak dan pelit yang menutupi kekikiran kami,
Jauhkanlah kami dari rasa sombong dan arogan yang menjauhkan kami dari rendah hati dan sabar,
Ringankanlah tangan kami untuk membantu yang papa,
Sehingga kami menjadi masyarakat yang berguna bagi negara dan bangsa dan agama.
Robana Hablana Min Azwajina; Waduriyatina Kurota ayun;
Wajalna lil mutakina Imama
Robana Takobalmina; Inaka antas Sami’ul alim
Robana Latuziq Qulubana; Ba Da id Hadaitana;
Wa hablana miladungka rohmah; Inaka antal wahaab
Robana; Atina; Fidunya Hansanah; Wa fil akhiroti Hasanah;
Wakina Azaban nar.
Wa Adhilna Zannata maal Abror; Ya Azis Ya Gofar Ya Robal ‘Alamin.
Ina Nas ‘Aluka Ridoka Wal Zannah; Wa Na’udubika Min Sahotika Wanaar.
Subhana; Robika Robil Izati amma yasifun; Wasalamun alal mursalin; Walhamdulillahi Robil ‘alamin
Wabillahit Taufik Wal Hidayah.. Wassalamu ‘Alaikum Wr.Wb.