Berlaku Adil

 

#adil

Juz-6 dimulai dari surat An-Nisa ayat 148 sampai surat Al-Maidah ayat 82. 

QS:Al-Maa'idah ayat:7-11,

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). 

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. 

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.

Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal. 

Alloh menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh mendapat ampunan dan pahala yg besar berupa Surga. 

Sudah disiapkan Surga bagi mereka yaitu sebaik-baik tempat kembali yg tidak ada padanan dan bandingannya di dunia, yg dikiyaskan kehidupan yang diridoi yg menyenangkan, banyak jenis buah-buah dengan mudah dipetiknya, berbagai makanan dan minuman yg lezat, tempat yg nyaman, dipan yg terbuat dari emas, pelayan yg muda sebaya, dll. 

Baca juga :

Sedangkan yg kafir dan mendustakan ayat-ayat Alloh akan masuk Neraka.

Neraka yaitu seburuk-buruk tempat kembali yg tidak ada bandingan kengeriannya di dunia, yg dikiyaskan seperti dalam tempat penyiksaan dengan tangan dibelenggu sampai ke leher, dimasukan kedalam api neraka yg menyala-nyala, dipotong lidahnya, ditusuk dengan besi panas melalui ubun-ubunya, diberi makan buah Jaqun, tidak diberi minum hanya darah dan nanah, tidak ada yg menemani dan tidak ada yg menolong, dan berbagai kiyas yg mengerikan, yg sebenarnya akan lebih dari itu. 

Manusia selalu diingatkan oleh Alloh tentang karunia yg terus menerus dilimpahkan tidak henti-hentinya, dan mengajak untuk bertakwa sebagai aplikasi dari janji bai'ah yaitu kami mendengar dan kami mentaati saat awal pertama diciptakan. 

Juga sebagai contoh, diingatkan pula ketika orang yg beriman diberi karunia berupa perlindungan dari suatu kaum yg akan menyerang dengan tangannya. Maksudnya hakekatnya Alloh yg memberi perlindungan kepada orang-orang yg beriman dari aniyaya dan keculasan musuh-musuh Alloh. 

Yang terpenting, Alloh mengingatkan orang-orang yg beriman agar tetap berlaku adil dalam segala kegiatan, terutama bagi mereka yg bertugas menjadi penegak keadilan. 

Termasuk kepada kaum yg dibenci sekalipun tetap harus berlaku adil, yg sangat mungkin rasa marah dan emosi pada kaum yg dibenci tsb bisa berpengaruh keputusan untuk bebuat adil. 

Berbuat adil adalah bagian terpenting dari orang-orang yg bertakwa. Padahal Alloh akan melihat kualitas seseorang dari tingkatan ketakwaannya. 

Jadi godaan terbesar tetapi tidak terasa yg selalu ada dalam qolbu setiap yg beriman untuk bertakwa adalah ukuran keadilan dalam berbagai keputusan dalam kehidupan manusia. 

Jaman moderen kini, adil bukan hanya pada orang lain, tetapi memberikan perhatian pada keluarga dan orang terdekat pun menjadi ujian yg berat, apalagi pada saat kini dimana alat komunikasi bisa menjauhkan perhatian secara personal. Begitu juga adil kepada diri sendiri, pada saat harus memberikan porsi yg adil untuk seluruh aspek kehidupan, mulai dari jam kerja, beribadah ritual, besosialisasi melalui HP, membantu orang lain, orang miskin dan yatim, bersilaturahmi dan saling menyapa sahabat dan keluarga, dll yg tidak mudah saat ini semuanya dilakukan dengan adil. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |08 November 2020.

Share:

Perlakukan Perempuan Dengan Baik

 

#perempuan

Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147. 

QS: An-Nisaa ayat:127-129,

Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya. 

Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Alloh telah memberikan fatwa tentang perempuan, pada ayat 2 surat An-Nisaa, bahwa bila khawatir tidak berlaku adil dalam memberikan hak-hak pada perempuan yatim yg dinikahi, maka nikahilah perempuan lain dua, tiga atau empat. Artinya dahulukan perempuan yatim untuk dinikahi daripada perempuan lain. 

Namun bila menikahi perempuan yg bukan yatim pun khawatir tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah seorang saja. 

Berlaku adil ialah perlakuan yg adil dalam memenuhi kebutuhan istri seperti pakaian, tempat, giliran, dll yg bersifat lahiriah dan batiniah. 

Khusus mengenai perempuan yatim, Alloh mewanti-wanti untuk tetap diberi maskawin saat menikahinya. 

Menurut adat Arab jahiliyah, seorang wali berkuasa atas perempuan yatim yg dalam asuhannya dan berkuasa atas hartanya. Jika perempuan yatim itu cantik dinikahi dan diambil hartanya. Jika perempuan yatim itu buruk rupanya, dihalanginya nikah dengan laki-laki yg lain agar dia tetap dapat menguasai hartanya. Kebiasaan tsb dilarang dengan ayat ini. 

Wanita yatim harus diperlakukan seperti anak yatim lainnya, seperti anak-anak yg masih lemah, yg harus dilindungi , dan mengurusnya secara adil, dan bijaksana. 

Walau manusia pada hakekatnya adalah berifat kikir, namun dianjurkan melakukan perdamaian misalnya perempuan mau mengurangi haknya agar nusyuz yg terjadi antara suami dan istri menjadi cair, agar suami mau baik kembali. 

Alloh lebih menyukai memperbaiki pergaulan suami-istri yaitu melakukan perdamaian meninggalkan perlakuan nusyuz. 

Baca Juga :

Nusyuz adalah sifat acuh tak acuh suami istri, misalnya karena suaminya bersifat keras kepada istrinya, tidak mau menggaulinya, dan tidak mau memberikan haknya, atau seorang istri meninggalkan kewajibannya selaku istri, seperti meninggalkan rumah tanpa izin suami. 

Kikir, yaitu tabiat manusia yg tidak mau melepaskan sebagian haknya kepada orang lain dengan seikhlas hatinya, walaupun sudah menjadi sifat manusia, bila sang istri mau melepaskan sebagian haknya sebagai perdamaian, maka diperintah suami untuk menerimanya. 

Alloh maha tahu bahwa sebagai manusia, seorang suami tidak akan mampu berlaku adil diantara istri-istrinya, walaupun sudah diusahakan oleh sang suami, maka Alloh mengingatkan untuk tidak terlalu cenderung kepada yg lebih dicintai atau disukai, sehingga membiarkan yg lain atau menterlantarkan terkatung-katung, dan Alloh menyuruh untuk selalu memperbaiki dan memelihara diri agar tidak melakukan kecurangan seperti itu. 

Perlakuan kepada perempuan dalam Islam memperbaiki jahiliyah yg tidak adil, namun masih banyak yg meragukannya. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |07 November 2020

Share:

Para Rosulpun Wafat

 

#rosul

Juz-4 dimulai dari surat Ali-Imron ayat:92 sampai An-Nisa ayat:24. 

QS:Ali-Imron ayat:144-146,

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. 

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. 

Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. 

Nabi Muhammad adalah seorang manusia yg diangkat Alloh menjadi Rosul. Rosul-rosul sebelumnya telah wafat karena terbunuh, ada pula yg karena sakit biasa. 

Maka dalam ayat ini disampaikan bahwa nabi Muhammad juga akan wafat seperti halnya rasul-rasul yg terdahulu itu. 

Setiap yg bernyawa pasti mengalami mati dengan ketentuan waktu yg telah Alloh tetapkan. Namun selama manusia hidup, hanya tinggal memilih amal perbuatannya hanya untuk memenuhi hasrat kepuasan duniawi, atau juga melakukan semua tindakan sesuai perintah dan petunjuk Alloh sehingga mengahasilkan amal baik yg akan dibalas Alloh dengan pahala di akhirat kelak. 

Dikisahkan pada waktu perang Uhud berkecamuk tersiar berita bahwa nabi Muhammad mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yg bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sofyan (pemimpin kaum Quraisy). 

Sementara itu orang munafik mengatakan bahwa kalau Muhammad seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh. 

Baca Juga :

Padahal betapa banyak nabi yg berperang  didampingi sejumlah besar pengikutnya yg bertakwa, mereka tidak menjadi lemah karena menerima bencana, ujian, bahkan kekalahan dalan perang, mereka tidak patah semangat, dan tidak menyerah kepada musuh, karena mereka termasuk golongan orang-orang yg sabar. Orang sabar adalah orang yg termasuk paling disukai Alloh. 

Dan ternyata ayat ini terbukti, karena Rosul wafat pada umur 63 tahun seperti manusia lainnya, sehingga para sahabat yg gelisah karena ditinggalkan Rosul menjadi lebih tenang dan ikhlas, tidak kaget karena sudah disampaikan dalam ayat tsb sebelumnya. 

Pelajaran dari kisah ini, bahwa selalu ada pengacau (saat ini Buzzer) yg selalu membuat dan memproduksi berita yg meresahkan, kemudian ada orang-orang munafik yg bimbang sehingga berbuat fasik bahkan murtad meninggalkan kebenaran yg dipegang, demi keselamatan diri menurut perhitungan manusia (saat ini Oportunis). 

Maka ayat ini mengingatkan kita, bahwa pasti mati akan terjadi pada diri kita, tinggal kita kini menghisab diri, menghitung amal apa yg pantas menjadi bekal di akhirat, selain menjalani hidup yg nyaman di dunia dengan karunia yg banyak sekali yg belum tentu kita sempat mensyukurinya bersamaan saat melakulan ibadah kepadaNya. 

Semoga kita sadar akan kematian yg makin mendekat . . . Aamiin. 

Wallohu Alam |Rudi Rubiandini |06 November 2020

Share:

*Tauhid Bagai Cahaya Dalam Kegelapan *

 

#tauhid

Juz-3 dimulai dari surat Al-Baqoroh ayat:253 sampai surat Ali-Imron ayat:91. 

QS:Al-Baqoroh ayat:255-257,

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. 

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 

Alloh adalah pelindung bagi orang-orang yg beriman. Maksud pelindung tidak hanya diartikan dalam hal fisik yg terlihat, seperti terlindung dari azab, terlindung dari kecelakaan, terlindung dari kemiskinan harta, tetapi jauh lebih dalam lagi yaitu pelindung dari bisikan setan yg terasa indah dan membuai padahal menggiring ke Neraka. 

Baca Juga :

Orang yang beriman kepada Alloh yaitu yang bertauhid bagaikan mendapat cahaya dalam kegelapan sehingga dapat terhindar dari hal yg menjerumuskan, dari menabrak berbagai rintangan, karena diberi tuntunan dan petunjuk serta berbagai larangan yg menyelamatkan. 

Sedangkan orang kafir yg selalu mendengar bisikan setan, bagaikan digiring pada gelepan yg tidak mengetahui bahaya dan rintangan yg akan dilaluinya, semuanya terasa aman dan nyaman, padahal sedang tergiring menuju neraka. 

Alloh yang maha Esa, tidak ada Tuhan yg lain yang memiliki kekuasaan dan kemampuan, diantaranya : 


  1. Maha Hidup, terus menerus mengurus MahlukNya, tidak pernah lelah,  mengantuk, dan tidak tidur. Semua kejadian telah direncanakanNya, ditakdirkannNya, setiap aksi-reaksi, sebab-akibat yg menjadi ilmu pengetahuan dalam Kauniyah adalah hasil ciptaan dan kreasi Alloh. Sehingga begitu teratur, presisi, dan sempurna, seperti hadirnya gravitasi (gaya tarik) bumi sehingga laut tidak tumpah, air di sungai mengalir, gunung tetap kokoh, bergeraknya angin, naiknya uap dan jatuhnya air hujan, dll. 
  2. Maha Memiliki, semua yg ada di bumi dan di langit, dari sejak penciptaannya sampai masa kehancurannya, setiap sel dan zat adalah milik Alloh walau berubah dalam berbagai bentuk dan berbagai fungsi, berubah dalam ukuran, dalam kegunaan, dan dalam berbagai manfaat. Seperti dari mineral dalam tanah dan batu berubah jadi makanan tetumbuhan dan mahluk hidup, kemudian berubah menjadi makanan satu mahluk kepada mahluk lainnya seperti sebuah life Cycle (lingkaran kehidupan), tetapi tetap semuanya milik Alloh. 
  3. Maha Mengetahui, tidak akan ada yg luput dari catatan Alloh walau dalam tempat yg tidak diketahui manusia sekalipun. Apalagi tentang ilmu Alloh yg sangat banyak yg ada di langit dan di bumi, sedang manusia walau seorang professor pun hanya mengetahui sebagian kecilnya saja. 
  4. Pemberi Pertolongan, syafaat hanya milik Alloh, walaupun yg syareatnya melalui tangan manusia atau mahluk Alloh lainnya, tetapi hakekatnya hanya karena izin Alloh sebuah syafaat akan ada. 

Karena beriman kepada Alloh Tauhid adalah bagai sebuah cahaya, yg membuat jelas jalan mana yg benar dan mana yg sesat, bagaikan memegang tali yg tidak akan putus, tentunya bagi yg mengetahuinya akan pasti memilih Agama Islam sebagai petunjuk dalam bertauhid, tidak ada paksaan. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini

Share:

Berhaji sebagian dari Syi'ar Agama Alloh

 

#haji #berhaji

Juz -2 dimulai dari surat al-Baqoroh ayat:142 sampai ayat:252. 

Al-Baqoroh ayat:158,

Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. 

Berbagai ragam Ibadah diwajibkan dan disunatkan kepada Umat Islam sebagai penghambaan atas Iman kepada Alloh yg dipegang erat. Ibadah wajib terkumpul dalam rukun Islam, yaitu merupakan perbuatan atau amalan yang berbentuk fisik, sedangkan rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati. 

Rukun Islam terdiri dari lima amalan :

  1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat, yaitu persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
  2. Mendirikan Salat 5 waktu, yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya.
  3. Berpuasa di Bulan Ramadhan, satu bulan penuh agar mencapai ketakwaan. Di antara hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang kurang mampu.
  4. Membayarkan Zakat, yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan pada bulan Ramadan, ada juga zakat mal yaitu zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan, setelah melewati Nisab (batas minimum untuk menjadi wajib dilaksanakan).
  5. Pergi Haji ke Baittulah di Mekkah bagi yang mampu secara fisik dan finansial. Pergi haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup. 

Ada beberapa Ibadah wajib yg berlaku pada semua umat tanpa kecuali seperti Bersyahadat dan Solat, namun ada yg boleh ditinggalkan ketika sudah tidak mampu melakukannya dan bisa diganti dengan fidyah, yaitu puasa, namun ada yg menjadi wajib ketika memenuhi syarat tapi dibebaskan ketika tidak tercapai syaratnya, yaitu membayarkan zakat dan menunaikan Haji. 

Pergi berhaji adalah Ibadah dalam rukun Islam yang berupa Syi'ar, yaitu agar agama Alloh diketahui dan tersebar kepada mereka yg belum beriman, dan mengokohkan mereka yg sudah beriman, seperti pelaksanaan Solat Jumat berjamaah, pergi dan pulang dari solat Idul Fitri dan Idul Adha tidak pada satu jalur dan dilaksanakan di lapang terbuka, dan pelaksanaan ibadah haji yg sangat terbuka dan terekpos ke seluruh dunia saat pelaksanaannya. Sementara ibadah dan amalan lainnya harus dilakukan dengan sangat pribadi dan tidak dilakukan dengan riya, yaitu hanya dirinya dan Alloh yg mengetahui. 

Salah satu rukun dalam melaksanan Haji adalah Sa'i yaitu berjalan dan berlari kecil tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Alloh mengungkapkan dengan perkataan tidak ada dosa karena sebagian sahabat merasa keberatan mengerjakan Sya'i, karena tempat sya'i itu bekas tempat berhala, dan pada masa jahiliyah pun tempat ini digunakan sebagai tempat Sa'i. 

Baca Juga :

Adapun Tawaf yaitu berdoa sambil berjalan mengelilingi Ka'bah menjadi pemandangan yg sangat menakjubkan sehingga bisa mendekatkan diri kepada Alloh bagi yg menikmatinya, baik secara langsung ataupun melalui layar TV sekalipun yg terpancar ke seluruh dunia. 

Begitupun prosesi Wukuf di padang Arofah, dengan pemandangan tidak terbatas manusia tanpa ada perbedaan status, jabatan, kekayaan, semuanya sama hanya berpakaian ihrom sambil bertakbir, tahmid, tasbih secara serentak. 

Mabit yaitu berdiam diri di mudzdalifah dan di Mina, serta melempar Jumroh adalah aktualisasi keimanan yg pasrah pada perintah, walaupun penuh dengan lelah dan kesulitan yg dialami. 

Melakukan pemotongan hewan Hadyu sebagai bagian dari pengorbanan dan empati pada sesama. 

Semoga kita termasuk yg terpilih untuk melaksanakan Syiar agama Islam, termasuk berhaji ke Baitulloh . . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |04 November 2020

Share:

Rezeki di Bumi dan di langit

#rejekibumi

 
 

Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh. 

Dalam surat Al-Baqoroh melanjutkan firman-firman tentang ketauhidan yang diawal surat tsb juga disampaikan tentang Kauniyah mengenai Disediakannya rezeki di Bumi dan di Langit, serta kejadian Bumi dan proses penciptaan manusia sampai di akhirat kelak. 

QS:Al-Baqoroh ayat:21, Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, 

QS:Al-Baqoroh ayat:22, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. 

Ayat ke-21 mengajak manusia untuk Bertauhid  menyembah Alloh Swt dan Bertaqwa. Ditekankan bahwa yang menciptakan manusia itu adalah Alloh. 

Kemudian dalam ayat ke-22 difirmankan tentang dijadikannya bumi, sebagai pijakan / hamparan, dan langit dengan segala isinya sebagai atap bagi kehidupan manusia. 

Kebutuhan air bagi manusia disiapkan dari langit dengan proses menurunkan air hujan, dengan air hujan itu pula selain dipakai manusia, juga dipakai tumbuhan untuk proses hidupnya, juga untuk membawa sari makanan kedalam akar-akarnya. 

Dengan adanya tetumbuhan yang berkembang biak, maka akan dihasilkan buah-buahan dan makanan yg bisa dikonsumsi manusia. 

Alhirnya manusia tercukupi seluruh rezekinya, baik berupa air, makanan, buah-buahan, hewan potong, ikan, dll. 

Maka pantaslah kalau kita bersyukur dan mengucap Alhamdulillah 

Baca Juga :

Pada ayat ke-28, Manusia berproses dari kondisi benda Mati berupa air mani, kemudian dihidupkan dan menjalani segala perbuatan di atas bumi, kemudian dimatikan sebagai akhir dari amal-perbuatan yanh dicatat, dan akhirnya akan dihidupkan kembali di alam Akhirat dengan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama di bumi. 

Pada ayat ke-29, ditegaskan kembali bahwa Alloh yang menciptakan segala sesuatu di bumi sebagai rezeki bagi manusia, begitu pula diciptakannya tujuh lapis langit oleh Alloh Swt. 

QS:Al-Baqoroh ayat:28, Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ? 

QS:Al-Baqoroh ayat:29, Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Wallohu Alam |Rudi Rubiandini

Share:

Kauniyah Agar Manusia Berfikir, Kemudian Beriman

  

#berfikir

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:Abasa ayat:12-23,

maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. 

Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

Dari apakah Allah menciptakannya?

Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.

Kemudian Dia memudahkan jalannya.

kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. 

Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, 

Alloh telah memberi wahyu melalui Malaikat kepada nabi Muhammad, untuk disampaikan kepada manusia, dengan bahasa manusia yg mudah dimengerti, sehingga saat itu menggunakan bahasa Arab kepada para sahabatnya. 

Kemudian ditakdirkan Alloh berikutnya di jaman Kekhalifahan Utsman dikumpulkan dan disusun berupa mushaf , kitab seperti yg dapat kita baca. 

Kemudian oleh para penyebar agama yaitu para Ulama dan Para Ustadz diterjemah, dan ditafsirkan oleh para Imam dengan bahasa yg berlaku pada setiap umat di seluruh dunia dengan menggunakan bahasa ibu masyarakat masing-masing. 

Baca Juga :

Kitab Al-Quran membawa banyak kemuliaan, karena memberi petunjuk yg benar, memberi jalan pada keselamatan, dan memberi rambu-rambu agar manusia tidak masuk pada kecelakaan. 

Tetapi manusia banyak yg kufur, yaitu menolak kebenaran walaupun sudah mengetahuinya. 

Alloh menunjukan dengan jelas dan banyak sekali dalam Al-Quran ayat-ayat yg berhubungan dengan Kauniyah, dan pada Alam Semesta, di langit, di bumi, pada tetumbuhan, pada hewan, dan pada diri manusia sendiri terdapat banyak sekali ilmu Kauniyah yg harusnya mampu meningkatkan keyakinan kepada Alloh sang pencipta segala sesuatu. 

Dalam syareatnya Alloh menciptakan manusia dari setetes mani, kemudian setelah bertemu dengan telur dalam rahim perempuan, terjadilah proses pembetukan kehidupan dengan berbagai fase dan tingkatan, mulai membentuk zigot, seonggok daging, kemudian menjadi bayi yg sudah lengkap dengan tulang, daging, kulit, serta bentuk tubuh, selanjutnya diberikan roh sehingga hidup, sempurna, dimudahkan selama di dalam perut ibu dengan persediaan makanan dalam plasenta saat proses membesar, kemudian dimudahkan lahir ke bumi. 

Setelah lahir, sang bayi kemudian diberi pendengaran, penglihatan, dan indera lainnya sehingga bisa berinteraksi dengan lingkungan, mulai dewasa diberikan hati yang mampu menerima bisikan kebaikan yg disebut qolbu, namun bisa juga menerima godaan bisikan setan melalui qolbunya, maka dengan bekal segala perangkat pengetahuan dan kemampuan otaknya, manusia bisa menjalani hidup beserta takdir dan rizkinya yg telah disediakan Alloh. Serta melakukan amalan selama hidupnya. 

Sampai pada saatnya, manusia kemudian dimatikan, dan jasadnya dikuburkan, rohnya kembali kepada Alloh, Jiwa yg pernah mengalami hidup bersama jasad akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya kelak saat manusia kembali dikumpulkan di akhirat. 

Alloh mengingatkan dengan kauniyah tersebut, bahwa manusia selama hidup harus mengikuti perintah Alloh dan menjaga diri dari laranganNya. 

Namun kebanyakan manusia tidak memperhatikan sama sekali proses yg sudah Alloh ciptakan, begitu rumit, begitu sempurna, begitu sulit untuk ditiru oleh manusia, bahkan hanya untuk satu tahapannya saja, atau satu jenis kemampuan indera yg terbentuk, manusia hanya pandai memakainya saja, padahal untuk meniru sekalipun salah satu ciptaan Alloh tidak akan mampu. . . Allohu Akbar. 

Dalam berbagai ayat dan surat dalam Al-Quran berkali-kali diperintahkan untuk Berfikir, yaitu menggunakan otak untuk mempelajari Kauniyah sehingga beriman dan makin kuat bertakwa kepada Alloh. 

Semoga kita termasuk golongan yg mau mengerti isi dalam Al-Quran dan memahami Kauniyah pada Alam semesta . . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |02 November 2020

Share:

Contoh Azab sebagai Kiamat kecil

 

#kiamatkecil

Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50. 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:4-12, 

Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat.

Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. 

Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,

yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). 

Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.

Dan telah datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar. 

Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. 

Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. 

Kaum Tsamud, menolak mengikuti ajakan nabi Saleh dan menghinanya sebagai pendusta, karena menganggap seorang nabi adalah manusia biasa diantara mereka, sehingga hanya orang gila yg mau mengikutinya dan termasuk orang sesat. 

Maka Alloh mengirim azab berupa suara yg sangat keras mengguntur sampai mengakibatkan manusia menjadi seperti batang-batang pohon yg kering dan lapuk, karena getaran suara yg sangat keras tadi. 

Kaum Ad mendustakan peringatan Alloh, maka Alloh memberi Azab berupa angin yg sangat kencang yg membuat mereka bergelimpangan, bagaikan pohon-pohon yang runtuh tercerabut dari akarnya.

Anging kencang tersebut terasa sangat dingin, dan terjadi selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. 

Alloh mewahyukan kepada nabi Nuh untuk membuat kapal dengan petunjuk pembuatan yang sempurna dalam bentuk wahyu kepada nabi Nuh, dan kemudian setelah selesai dan setelah kaum dan hewan terpilih dimasukan kedalam kapal tsb, Alloh mendatangkan hujan yg sangat lebat dari langit, dan mengeluarkan air dari sumber-sumber air sampai terjadi banjir yang sangat dahsyat sampai menenggelamkan kaum kafir yang ingkar. 

Baca Juga :

Semua azab pada suatu kaum yg diabadikan dalam Al-Quran ditujukan kepada manusia untuk menjadi pelajaran agar manusia benar-benar beriman dan tidak mengabaikan perintah Alloh. Bila pembandelan terjadi pada suatu kaum secara bersama-sama maka Alloh memberi azab sampai menghapuskan kelompok mereka, sehingga digantikan dikemudian hari dengan kelompok maunia yg mau beriman. Namun ternyata selalu berulang dan berulang. 

Sedangkan bila yg membandel adalah perseorangan, maka Alloh hanya memberikan azab kepada perseorangan tidak secara bersama-sama. Adapun azab tersebut lebih pada sifatnya peringatan agar manusia tsb segera kembali ke jalan yg benar. 

Namun sebagai ujian, juga kadang Alloh berikan kepada mereka yg beriman, untuk menguji ketakwaannya. 

Yang paling berbahaya dan tidak terasa adalah bila diberi ujian yg sifatnya menyenangkan yaitu istidraj sehingga bukannya manusia kembali kepada jalan yg benar, malah makin terlena, krn merasa seolah-olah disayang Alloh. 

Sebenarnya, berbagai azab yg selama ini diturunkan alloh, baik kepada sekelompok manusia, atau kepada perorangan, hanya sebagai contoh kiamat kecil. Karena kiamat qubro yg sebenarnya akan jauh lebih dahsyat dan mengerikan dalam waktu yg sangat singkat, seperti hanya meniup terompet sangkakala. 

Dan setelah kiamat, segalanya tertutup dan tidak akan ada lagi perubahan dalam perhitungan amal perbuatan. 

Semoga kita tidak terlambat untuk memperbaiki diri, dan menambah amal kebaikan. . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |01 November 2020

Share:

Terimalah Perempuan yang Berhijrah.

 

#hijrah #hijab #kerudung

Juz-28 dimulai dari surat Al-Mujadilah ayat:1 sampai surat At-Tahrim ayat:12. 

QS-Muntahanah ayat:10,

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

QS-Muntahanah ayat:12,

Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Alloh memerintahkan Rosul untuk menerima bai'at (janji setia) dari perempuan-perempuan mukmin, yaitu perempuan yg datang untuk berhijrah menjadi beriman kepada Alloh dan RosulNya. Namun Rosul diperintah untuk menguji keimanan mereka. 

Adapun mereka harus memenuhi ciri-ciri perempuan beriman, diantaranya :

  1. Tidak akan mempersekutukan sesuatu apapun dengan Alloh.
  2. Tidak akan mencuri.
  3. Tidak akan berzina
  4. Tidak akan membunuh anak-anaknya.
  5. Tidak akan berbuat dusta yg mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, yaitu pengakuan-pengakuan palsu mengenai hubungan antara laki-laki dan perempuan seperti tuduhan berzina, tubuhan anak haram kepada orang lain, dll.
  6. Tidak mendurhakai dalam urusan yg baik. 

Menerima bai'at tsb adalah memohonkan ampunan untuk mereka kepada Alloh, dan  tidak mengembalikan mereka kepada suami-suami mereka yg kafir.

Kini perempuan yg sudah beriman tsb menjadi haram bagi laki-laki kafir, namun harus membayarkan kembali mahar kepada suami yg kafir tsb sebesar mahar yg dulu pernah suami tsb berikan kepada perempuan yg telah beriman tsb. 

Baca Juga :

Juga perempuan yg telah beriman itu halal untuk dinikahi dengan dibayar mahar seperti layaknya suatu pernikahan. 

Bila dari satu keluarga suami istri, kemudian sang istri telah berhijrah menjadi beriman sementara sang suami tetap bersikukuh memegang kekafiran, maka membolehkan pihak suami tsb untuk meminta pengembalian mahar mereka, yg artinya melepaskan sang perempuan untuk terbebas dan bercerai dengan suaminya yg kafir. 

Kalaupun sebaliknya, sang suami sudah berhijrah, sementara sang istri tetap bersikukuh dalam kekafiran, maka dianjurkan untuk melepas tali pernikahannya. 

Begitulah situasi yg terjadi pada saat jaman Rosululloh melakukan syiar Islam dimulai dari dalam keluarga. 

Kinipun sangat penting saat membangun keluarga untuk saling mengingatkan untuk berhijrah mulai dari hal-hal kecil, dalam berbagai urusan bukan hanya dalam 6 hal mendasar seperti tsb diatas, saling memaafkan dan menghargai usaha hijrah dari setiap insan, yg memang tidak mudah memiliki niyat untuk berhijrah dan melaksanakannya, walaupun hal kecil sekalipun. 

Mahalnya seseorang untuk berhijrah, sampai-sampai Alloh mengingatkan Rosululloh, yang hakekatnya memerintahkan kita sebagai umatnya untuk melaksanakan perintah Alloh untuk menerima hijrah seseorang. 

Semoga setiap hari, memilki satu langkah kecil menuju jalan hijrah . . Aamiin. 

Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |31 Oktober 2020

Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds