Sungguh Allah Ta’ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula
kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang hatimu. Barangsiapa
memiliki hati yang saleh, niscaya Allah akan menyukainya. Bani Adam yang paling
dicintai Allah ialah yang paling takwa. (HR.Ath-TAbrani dan Muslim)
Penjelasan
Berapa banyak dari manusia yang memiliki banyak harta, mempunyai
kecantikan dan ketampanan rupa dan menduduki jabatan yang tinggi, akan tetapi
hatinya kosong dari ketakwaan dan keikhlasan serta tidak memiliki amal sholeh.
Dan sebaliknya, berapa banyak dari manusia yang miskin papa, hidup seadanya,
rupa tidak bisa diandalkan, tapi ia di sisi Allah mempunyai nilai dan posisi
yang tinggi lagi mulia. Allah berfirman
“Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.” (QS.
Al-Hujarat: 13)
Oleh karena itu, kekayaan, rupa yang menarik dan kedudukan yang tinggi
tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi seseorang di akhirat nanti, jika ia tidak
melaksanakan ketaatan kepada Allah dan
meninggalkan kemaksiatan kepada-Nya. Dan diantara amalan hati yang paling agung
adalah keikhlasan kepada Allah dalam
beramal.
Tidak ada hubungan antara Allah dan hamba-Nya, kecuali dengan takwa.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka dia lebih dekat kepada-Nya dan
lebih mulia di sisi-Nya. Maka dari itu, janganlah kamu membanggakan hartamu,
kecantikanmu, keindahan tubuhmu, anak-anakmu, istana-istanamu, mobil-mobilmu
dan kekayaan dunia lainnya sama sekali, tetapi jika kamu di samping kaya juga
mempunyai ketakwaan yang kuat, maka itu merupakan karunia terbesar dari sisi
Allah, karena itu pujilah Allah atasnya.
Niat adalah pondasi. Jika Anda mendapati dua orang yang sedang shalat
bersama-sama di shaf yang sama dan mengikuti imam yang sama, tetapi nilai
shalat mereka bisa jadi jauh berbeda seperti antara barat dan timur, karena
hati mereka berbeda. Yang satu hatinya lalai bahkan mungkin terbersit riya’ di
dalam shalatnya serta menghendaki keuntungan dunia, sedangkan satunya hatinya
hadir yang dengan shalatnya dia ingin mencari keridhaan Allah dan mengikuti
sunah Rasul-Nya.
Bersihkan hatimu dengan mengatakan kepada dirimu sendiri,
“Sesungguhnya jika aku berbuat maksiat kepada Allah, manusia tidak akan bisa
memberi manfaat apa-apa kepadaku dan mereka tidak akan bisa menyelamatkanku dari
siksa. Tetapi jika aku menaati perintah Allah, mereka tidak akan bisa memberiku
pahala.”
Hanya Allah-lah yang memberi pahala dan menahan siksa.’ Jika
masalahnya seperti itu, mengapa kamu berbuat syirik kepada Allah? Mengapa kamu
berniat dengan ibadahmu untuk mendekatkan diri kepada makhluk.Maka dari itu,
siapa yang mendekatkan diri kepada makhluk dengan sesuatu yang dengannya dia
mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah dan manusia akan menjauh darinya.
No comments:
Post a Comment