Kultum : Takutlah Kepada Allah Swt

Barang siapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR.Al-Baihaqi)

Takut adalah kesadaran bahwa diri kita lemah di hadapan Allah, sedangkan Dia Maha Kuat dan Kuasa atas diri kita, yang menjadi sebab kita tidak berbuat durhaka padaNya, memohon perlindungan dari azabNya dan memohon petunjukNya agar kita berada dalam rahmatNya.

Ada tiga konsep utama yang berkaitan dengan takut kepada Allah. Yaitu Khauf , Khosyah, dan Rohbah. Penjelasannya sebagai berikut ini:

Khouf artinya perasaan takut yang muncul terhadap sesuatu yang mencelakakan, berbahaya atau mengganggu . Sedangkan makna khouf secara istilah adalah rasa takut dengan berbagai macam jenisnya, yaitu: khouf thabi’i, Khouf ibadah, Khouf sir.

Khosyah serupa maknanya dengan khouf walaupun sebenarnya ia memiliki makna yang lebih khusus daripada khouf karena khosyah diiringi oleh ma’rifatullah ta’ala.

“Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Faathir: 28).

Oleh sebab itu khosyah adalah rasa takut yang diiringi ma’rifatullah. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Adapun aku, demi Allah… sesungguhnya aku adalah orang yang paling khosyah kepada Allah di antara kalian dan paling bertakwa kepada-Nya.” (HR. Bukhari Muslim).

Ar Raaghib berkata: Khosyah adalah khouf yang tercampuri dengan pengagungan. Hal itu muncul didasarkan pada pengetahuan terhadap sesuatu yang ditakuti.

Rohbah adalah khouf yang diikuti dengan tindakan meninggalkan sesuatu yang ditakuti, dengan begitu ia adalah khouf yang diiringi amalan.

Rasa takut itu nanti akan lenyap di akhirat bagi orang yang masuk surga.

“Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada rasa takut dan sedih yang akan menyertai mereka.” (QS. Yunus: 62)

Syaikh Al ‘Utsaimin menjelaskan, Takut itu ada tiga macam :

Khouf thabi’I, takut yang bersifat tabiat, yaitu takut kepada hal-hal yang bisa membahayakan jiwa seseorang seperti halnya orang takut hewan buas, takut api, takut tenggelam, maka rasa takut semacam ini tidak membuat orangnya dicel, akan tetapi apabila rasa takut ini, menjadi sebab dia meninggalkan kewajiban atau melakukan yang diharamkan maka hal itu haram.
Takut jenis ini dibolehkan selama tidak melampaui batas. Berfirman menceritakan kisah Nabi Musa alaihisallam: “Dia keluar dari negerinya dalam keadaan takut yang sangat.” (Al-Qashash: 21)

Khouf ibadah, takut yang bernilai ibadah, yaitu takut yang diiringi dengan penghinaan diri, pengagungan, dan ketundukan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka takut yang seperti ini tidak boleh ada kecuali ditujukan kepada Allah ta’ala. Adapun menujukannya kepada selain Allah adalah syirik akbar.

Khouf sirr, takut yang bernilai syirik, yaitu memberikan takut ibadah kepada selain Allah. seperti halnya orang takut kepada penghuni kubur atau wali yang berada di kejauhan serta tidak bisa mendatangkan pengaruh baginya akan tetapi dia merasa takut kepadanya maka para ulama pun menyebutnya sebagai bagian dari syirik. (lihat Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 57)

Perbuatan ini akan mengekalkan pelakunya di dalam neraka, mengeluarkannya dari Islam, dan menghalalkan darah dan hartanya.

 “Janganlah kalian takut kepada manusia dan takutlah kalian kepada-Ku.” (Al-Maidah: 44).

Rasa takut ada bermacam-macam sebagaimana dijelaskan di atas, namun takutnya seorang mukmin ialah takut akan pedihnya sakaratul maut, rasa takut akan adzab kubur, rasa takut terhadap siksa neraka, rasa takut akan mati dalam keadaan yang buruk (mati dalam keadaan sedang bermaksiat kepada Alloh), rasa takut akan hilangnya iman dan lain sebagainya. Rasa takut semacam inilah yang harus ada dalam hati seorang hamba.

Seorang mukmin itu tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Hal itu dikecualikan takut secara naluri (maka ini tidak terlarang), seperti seseorangyang takut terhadap ular, sebagaimana pernah terjadi pada Kaliimullah (Nabi yangdiajak bicara oleh Allah, yaitu Nabi Musa),

Allah berfirman. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. (Thaahaa: 67) Dan seperti takutnya seseorang terhadap serigala yang akan memangsa kambingnya, sebagaimana tersebut di dalam hadits Khabab bin al-Arat dalam Shahih Bukhari.

Kemudian bahwa takut kepada Allah yang sebenarnya dan yang terpuji adalah takut yang menghalangi pemiliknya dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah dan mendorongnya untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya.

Rasulullah bersabda:

Barangsiapa takut niscaya dia berangkat di waktu akhir malam, dan barangsiapa berangkat di waktu akhir malam niscaya dia mencapai tempat tujuan. Ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga.
Share:

No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds

Blog Archive